Saturday, May 10, 2014

Peresmian Installasi IPAL Komunal Berbasis Teknologi Biogas dan Bioelektrik di Pondok Pesantren Pancasila Provinsi Bengkulu

Pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh tingginya aktivitas dan produktivitas manusia tidak bisa dipungkiri lagi telah menjadi masalah serius bagi lingkungan saat ini. Salah satu pencemaran lingkungan yang paling disoroti yaitu pencemaran sungai yang diakibatkan dari limbah industri dan limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga merupakan dampak langsung dari bertambahnya jumlah penduduk dan tentunya tidak adanya tata kelola limbah rumah tangga yang tepat, sehingga limbah rumah tangga menjadi penyumbang terbesar pencemaran sungai. Persoalan limbah rumah tangga yang dibuang langsung ke aliran sungai akan berdampak serius terhadap pasokan air bersih di suatu kawasan.

Penanganan limbah rumah tangga seharusnya dilakukan lebih baik seiring berkembangnya teknologi pengolahan limbah biomassa menjadi energi terbarukan. Tata kelola limbah rumah tangga akan membuat lingkungan menjadi lebih bersih dan sehat, tentunya air sungai sebagai pemasok utama air bersih di perkotaan akan selalu tersedia. Manfaat lain dari tata kelola limbah rumah tangga tersebut adalah tersedianya energi alternatif berupa CH4 atau lebih dikenal dengan gas metan. Gas metan ini dapat dimanfaatkan secara langsung sebagai bahan bakar rumah tangga, bahkan bisa dipergunakan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan generator pembangkit energi listrik.

Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (Puslit Telimek) – LIPI bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bengkulu menerapkan teknologi IPAL Komunal berbasis teknologi biogas dan bioelektrik untuk menanggulangi permasalahan limbah rumah tangga. Pengalaman Puslit Telimek dalam pengelolaan limbah dari kotoran sapi menjadi Biogas dan Bioelektrik terbukti dengan telah terpasangnya installasi Biogas dan Bioelektrik di Pesantren Alam Internasional Saung Balong Al-Barokah di Kabupaten Majalengka – Jawa Barat, sehingga kini pesantren tersebut menjadi kawasan mandiri energi. Pengelolaan limbah rumah tangga di Provinsi Bengkulu akan diintegrasikan dengan program teknologi pemanfaatan limbah tinja dan kotoran hewan berupa pembangunan WC Komunal serta pembangunan Installasi Pengolah Limbah (IPAL) Biogas dan Bioelektrik.

Acara peresmian Installasi IPAL Komunal dilakukan secara simbolik dengan penandatanganan prasasti pembangunan IPAL Biogas dan Bioelektrik di Pondok Pesantren Pancasila Provinsi Bengkulu. Acara dilakukan pada hari Senin, tanggal 24 Maret 2014. Acara penandatanganan prasasti ini dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup RI, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, Gubernur Bengkulu, Junaidi Hamsyah, Ketua Harian Dewan Nasional Perubahan Iklim, Ir. Rahmat Witular, Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Prof. Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain, Perwakilan Japan International Consultants Agency (JICA), Seiji Tsutsui, Plt. Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (Puslit Telimek) – LIPI, Dr. Eng. Budi Prawara, dan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bengkulu, H. Iskandar ZO, SH, M.Si.

Acara peresmian Installasi IPAL Komunal ini bersamaan dengan diadakannya Rapat Kerja Teknis Badan Lingkungan Hidup (BLH) se-Indonesia di Provinsi Bengkulu. Installasi IPAL Komunal di Pondok Pesantren Pancasila ini diharapkan menjadi percontohan untuk daerah-daerah lainnya. Aep Saepudin, M.T., selaku koordinator kegiatan menyampaikan bahwa selain installasi IPAL Komunal di Pondok Pesantren Pancasila, akan dibangun juga 5(lima) installasi serupa di provinsi Bengkulu. (Arief/Jasa&Informasi).



View the Original article

No comments:

Post a Comment