Thursday, May 22, 2014

KEBUN RAYA BOGOR TERANCAM HILANG

Kebun Raya Bogor Terancam Hilang
Rabu, 21 Mei 2014

Jakarta, GATRAnews - Kebun Raya Bogor (KRB) yang terletak di pusat kota keberadaannya semakin terkucilkan. Meningkatnya pembangunan gedung hotel di sekitarnya membuat fungsi KRB sebagai paru-paru kota terancam hilang. "Pembangunan beton-beton saat ini sudah tidak terkontrol, ini mengancam ketersediaan air tanah bagi Kebun Raya," ujar Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI, Didik Widyatmoko.

Seperti dilansir dari Antara, Didik mengatakan, dampak kian banyaknya pembangunan hotel di Kota Bogor sudah kian terasa dengan mudahnya tanaman di Kebun Raya Bogor mengalami kekeringan.

"Coba saja liat, dua minggu saja kalau tidak hujan, tanaman mengering, kita harus menyediakan air luar biasa banyak untuk tetap menjaga kesuburan tanaman di Kebun Raya," ujar Didik.

Kondisi demikian telah disampaikan pihak PKT Kebun Raya Bogor-LIPI kepada Wali Kota terpilih Bima Arya yang berencana akan menggelar rapat besar membahas ketersediaan air tanah di Kota Bogor. Menurut Didik, Pemerintah Kota Bogor akan mengkaji sumber air di setiap hotel berasal dari mana dan akan mengatur penggunakan sumber air tanah bagi perhotelan.

Selain itu, lanjut Didik, PKT Kebun Raya Bogor-LIPI juga mengajukan penelitian terkait kondisi air tanah di sekeliling kebun raya dengan meminta bantuan Pusat Penelitian Geoteknologi Bandung.

"Situasi saat ini sangat mendesak, harus ada penelitian terkait kondisi air tanah di sekitar kebun raya. Harus didata hotel-hotel yang menggunakan sumber air dari mana. Diprediksikan semakin tidak terkontrolnya pembangunan hotel semakin tidak terkendalinya ketersediaan air," ujar Didik.

Didik menambahkan, harus ada komitmen yang komprehensif Pemerintah Daerah dalam melindungi keberadaan Kebun Raya Bogor. Karena keberadaan kebun yang sudah berusia 197 tahun tersebut memberikan kontribusi cukup banyak. Menurut Didik, keberadaan Kebun Raya Bogor memberikan kontribusi pada jasa lingkungan, mengurangi polusi yang diserap oleh tumbuhan yang ada, menstabilkan iklim Bogor, menyerap polutan dan sumber air.

"Saat ini ada tiga mata air di dalam Kebun Raya Bogor, keberadaannya masih terjaga, dengan adanya Kebun Raya," ujar Didik. Didik kembali menambahkan, mendukung upaya Pemerintah Kota Bogor saat ini yang menginginkan Kota Bogor sebagai kota sejuta taman, selain dengan memperbanyak jumlah taman dan mengurangi jumlah angkot.

"Kita mendukung langkah Wali Kota Bogor saat ini, komitmenya untuk menjadikan Bogor Kota Taman. Juga akan mengurangi jumlah angkot ini menjadi penguatan revitalisasi Kebun Raya Bogor," ujar Didik.



» Arsip
» Diakses : 309 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment