Monday, May 19, 2014

LIPI RESMIKAN PUSAT PENELITIAN LAUT DALAM DI AMBON

LIPI Resmikan Pusat Penelitian Laut Dalam di Ambon
Senin, 19 Mei 2014

(Ambon Humas LIPI). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menaikkan status Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Konservasi Biota Laut Ambon Maluku menjadi Pusat Penelitian (Puslit) Laut Dalam Ambon, Selasa (13/5) lalu. Perubahan status tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kepala LIPI Prof. Dr. Lukman Hakim yang disaksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Ros Far Far, Pangdam 16 Pattimura, Mayjen TNI Meris Wiryadi, Kapolda Maluku, dan beberapa pejabat tinggi pemerintah pusat dan daerah di Ambon, Maluku.

Dikatakan Lukman, ada tiga hal utama yang melatarbelakangi kenaikan status ini, antara lain kekayaan laut dan perairan Maluku yang membutuhkan inovasi-inovasi baru lewat kegiatan riset kelautan.

Kami mendukung komitmen pemerintah untuk mempercepat pembangunan di kawasan Indonesia Timur termasuk Maluku mengingat laut merupakan salah satu aspek penting pembangunan nasional yang berkelanjutan, terang Lukman dalam sambutannya.

Ia menyebutkan, alasan lain peningkatan status itu adalah Undang-Undang No.22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang menuntut pemerintah daerah dapat mengelola potensi daerah secara baik dan benar.

Faktanya, sumbangan kegiatan ekonomi berbasis kelautan masih belum optimal apalagi bila dibandingkan dengan potensi yang dimiliki Indonesia. Padahal, sejarah menunjukan nilai ekonomi kelautan Indonesia telah menarik peneliti dan industriawan Eropa untuk melakukan ekspedisi sejak ratusan tahun yang lalu.

Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Oleh karena itu, pembangunan berbasis sumber daya laut merupakan penemuan kembali kehidupan yang pernah ada dalam budaya dan tradisi kita sebagai bangsa bahari, tukas Lukman.

Beri Apresiasi

Sekda Maluku Ros Far Far dalam sambutannya mewakili Gubernur Maluku menyampaikan apresiasinya terhadap peresmian Puslit Laut Dalam. Sembilan puluh dua persen luas wilayah Maluku merupakan laut dengan keluasan, kedalaman serta keunikan arus lintasannya. Sehingga, sangat cocok jika Puslit Laut dalam berada di sini, ungkap Ros Far Far.

Seperti yang terangkum dalam hasil Konferensi Pers, UPT Balai Konservasi Biota Laut Ambon telah sejak lama memberikan manfaat bagi kemajuan bahari di Maluku. Seluruh kapal ferry di Maluku, kami yang membuat studinya. Semua pariwisata laut, kami juga turut mendidik penyelam termasuk angkatan laut dan polisinya. Semua pelabuhan perikanan, kami yang membuat studinya. Kami lembaga yang dipegang erat gubernur dari berbagai era, terang Prof. Dr. Onno Kurnaen Sumadhiharga, Kepala Puslit Oseanografi periode 1996-2004.

Peresmian Puslit Laut Dalam sendiri memiliki sejarah yang panjang. Pada masa pemerintahan Orde Lama, Soekarno pernah mencanangkan pembangunan institut oseanografi terbesar di Asia Tenggara (Institut Teknologi Ambon), namun terhenti akibat persitiwa G30S.

Pada tahun 1971 LIPI kembali merintis pembangunan Stasiun Penelitian Laut Ambon yang kemudian menjadi Balai Penelitian Sumber daya Laut setingkat Eselon III. Sayangnya, terhenti karena tragedi kemanusiaan yang terjadi di Ambon pada tahun 1999. Untuk sementara waktu, LIPI melakukan tindakan penyesuaian dengan mengubah status Balai Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut menjadi UPT Balai Konservasi Biota Laut. (ys)



» Arsip
» Diakses : 46 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment