Thursday, May 22, 2014

AHLI LIPI MINTA WARGA SITUBONDO LEPAS KELELAWAR ORANYE PEMAKAN SERANGGA

Ahli LIPI Minta Warga Situbondo Lepas Kelelawar Oranye Pemakan Serangga
Rabu, 21 Mei 2014

Jakarta - Ahli kelelawar dari Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sigit Wiantoro meminta warga Situbondo, Jawa Timur sebaiknya melepas saja kelelawar oranya yang ditemukan. Kelelawar itu bukan kelelawar jadi-jadian tetapi justru kelelawar yang berguna karena merupakan pemakan serangga.

"Ini kelelawar biasa ada di Indonesia. Lebih baik dilepaskan saja. Jangan berprasangka ini jadi-jadian atau apa," terang Sigit saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (21/5/2014).

Menurut Sigit, justru kelelawar ini menjadi penyeimbang dalam sistem rantai makanan di ekosistem. Kelelawar ini pemakan serangga yang berguna bahkan bisa menekan hama.

"Kelelawar ini bisa menekan populasi serangga. Kelelawar ini sebagai agen pengendali populasi serangga. Memang manfaatnya tidak kita rasakan langsung," jelas dia.

Kelelawar berwarna oranye ini, lanjut Sigit, sama sekali tidak ada kaitannya dengan yang namannya kelelawar jadi-jadian. Dia berharap masyarakat bisa berpikir bijak.

"Kelelawar ini penting dan mempunya fungsi ekologi," tutup dia.

Diketahui seekor kelelawar diyakini sebagai makhluk jadi-jadian berhasil ditangkap warga. Munculnya dugaan makhluk jadi-jadian itu karena warna kelelawar dinilai aneh, yakni oranye kombinasi hitam. Selain itu, bagian hidungnya juga dianggap mirip dengan hidung babi.

Kelelawar berukuran bentang sekitar 25 cm itu ditangkap Lis (50) saat masuk ke dalam rumahnya, di Dusun Komirean Desa Sletreng Kecamatan Kapongan, Senin (19/5) dini hari.

Kabar tertangkapnya kelelawar yang disebut warga dengan istilah 'pok-kopok' itu langsung menyebar. Banyak warga berdatangan ke rumah Lis melihat dari dekat kelelawar tersebut. Diantaranya mengabadikan kelelawar itu dengan kamera dan video ponsel.

"Ini (kelelawar, red) jelas makhluk jadi-jadian, ya seperti babi ngepet gitu. Tujuannya mencuri uang dan beras warga. Memang yang diambil bukan uang atau berasnya langsung, tapi saripati atau barokahnya," kata Shodik, seorang warga di sela-sela melihat kelelawar itu, Selasa (20/5).



» Arsip
» Diakses : 46 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment