Category: Berita Kebijakan Teknologi
“Sebagai salah satu mitra kerja, BPPT memaknai Daerah sebagai entitas utuh dari Pemerintah Daerah (eksekutif dan legislatif ), dunia usaha, perguruan tinggi dan masyarakat di daerah tersebut. Oleh karenanya, pengkajian dan penerapan teknologi di BPPT juga didasari dari apa kebutuhan suatu daerah. BPPT juga berkontribusi ke daerah secara terintegrasi melibatkan seluruh unit kerja yang relevan dengan tema prioritas pembangunan di daerah tertentu,” demikian ungkap Kepala BPPT, Marzan A. Iskandar kala mengawali Workshop "Praktik Baik: Kebijakan Inovatif Untuk Mempercepat dan Memperluas Pembangunan Ekonomi di Daerah Otonom" di Pekalongan, Jawa Tengah, (20/9).
Senada dengan Menko Perekonomian RI, M. Hatta Rajasa yang sebelumnya membuka acara ini, Kepala BPPT juga kembali menegaskan bahwa Iptek dan inovasi adalah salah satu faktor penentu keberhasilan dalam membangun daya saing dan kesejahteraan bangsa Indonesia. “Oleh karenanya kita perlu mendorong adanya kolaborasi dengan sinergi positif antar pemerintah, akademisi dan kalangan bisnis dalam hal pengembangan Iptek dan inovasi ,” terangnya.
Kepala BPPT kemudian mencontohkan sinergi positif yang telah diinisiasi BPPT dengan beberapa mitra daerah, yakni; Pengembangan ekowisata Bono dan Pembangunan kawasan Teknopolitan berbasis energi biomassa di Kab.Pelalawan , Pengembangan klaster industri bambu pendukung Geopark Batur di Kab.Bangli dan Pengembangan Klaster Industri kreatif di Kota Cimahi. Kemudian di Kota Pekalongan juga BPPT bersinergi dalam hal Budidaya Ikan di pesisir laut serta Pengembangan Layanan Kesehatan dan Industri berbasis Obat Alam.
Dengan adanya kerjasama kemitraan seperti ini, Marzan juga mengharapkan dibangunnya center of excellence guna meningkatkan kreativitas dan yang tinggi untuk menghasilkan inovasi. Sehingga pembangunan di daerah akan maju dan tersedia lapangan kerja baru. “Jika lapangan kerja baru telah tercipta, maka penduduk lokal tidak perlu ke Jakarta. Mereka harus berkreasi untuk membangun daerahnya masing-masing,” ungkapnya.
Marzan pun mengingatkan bahwa kalau pusat unggulandi daerah tidak diwujudkan, maka fenomena menumpuknya orang-orang dengan kualitas terbaik hanya mau bekerja di Jakarta, tidak akan bisa berubah. “Kita ingin, dengan program sistem inovasi daerah ini, di setiap daerah dapat tercipta pusat unggulan baru berdasarkan potensi dan ciri khas daerah masing-masing. Hal ini pun dapat mendorong pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),” tutupnya.
Adapun pada acara ini juga di deklarasikan Pencanangan Gerbang Indah Nusantara (Gerakan membangun sistem inovasi, daya saing dan kohesi sosial di seluruh wilayah nusantara) yang dibacakan oleh Walikota Pekalongan M. Basyir Ahmad serta diluncurkan website resmi Gerbang Indah Nusantara yang dapat dikunjungi pada laman http://portal.gin.web.id/. Website ini pun secara resmi diluncurkan oleh Menko Perekonomian, M. Hatta Rajasa, yang juga disaksikan oleh Kepala BPPT dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.(SYRA/humas)
View the Original article
No comments:
Post a Comment