Tuesday, September 17, 2013

INSPEKTORAT LIPI BERPERAN AKTIF TANGGULANGI NARKOBA

Inspektorat LIPI Berperan Aktif Tanggulangi Narkoba
Senin, 16 September 2013

JAKARTA (Suara Karya): Pegawai yang bertugas di Inspektorat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) harus peduli dan berperan aktif pada penanggulangan narkoba. Jangan sampai narkoba masuk dan merusak kehidupan segenap pegawai LIPI, khususnya yang ada di inspektorat.

Apabila pegawai Inspektorat LIPI tidak peduli pada bahaya narkoba, maka sama saja dengan menghancurkan nama baik LIPI. Bukan itu saja, dapat pula membunuh dirinya sendiri suatu saat dan keluarganya.

Oleh sebab itu, seluruh pegawai yang ada di Inspektorat LIPI mempunyai tanggung jawab untuk menyebarluaskan pesan-pesan bahaya narkoba ke seluruh rekan-rekannya di Indonesia dan juga masyarakat. Apalagi pegawai Inspektorat LIPI sering bepergian tugas dinas ke seluruh Indonesia.

Pernyataan itu dikatakan Dr Pontas Sinaga selaku Kepala Inspektorat LIPI dalam Focus Group Discussion (FGD) tentang peran lingkungan kerja pemerintah dalam menangkal narkoba, di Jakarta (11/9).

"Saya mengimbau kesadaran dari semua pegawai untuk meneruskan apa yang telah didapat dari kegiatan hari ini," ujar Pontas.

Turut sertanya pegawai Inspektorat LIPI dalam menanggulangi narkoba juga membantu percepatan program pemerintah, Indonesia Bersinar 2015, yakni sebuah agenda mewujudkan Indonesia bebas narkoba pada tahun itu.

"Apalagi rekan-rekan semua juga bagian pegawai pemerintah. Sudah sepatutnya kita menyukseskan apa yang dikerjakan pemerintah," kata Pontas.

Sementara itu, Kasubdit Lingkungan Kerja Masyarakat Direktorat Peran Serta Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Dik Dik Kusnadi mengimbau agar siapa pun komponen masyarakat harus gerak cepat menanggulangi narkoba.

"Sudut pandangnya harus dilihat bagaimana memadamkan kebakaran. Kalau menunggu aparat berwenang seperti pemadam kebakaran datang, maka semuanya akan hangus. Masyarakat harus bahu-membahu mematikan api sambil menunggu pemadam sampai. Begitulah ibaratnya dengan narkoba," tutur Dik Dik.

Dia pun meminta setiap masyarakat Indonesia peduli menyelamatkan saudara sesamanya dari jeratan narkoba. Kemudian ia menambahkan, apabila sudah terjerat narkoba dan tidak berhenti, maka tinggal menunggu apakah penjara, rumah sakit atau kematian. (Sadono)



» Arsip
» Diakses : 46 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment