Sunday, September 15, 2013

BPPT DUKUNG BATAM BANGUN KLASTER INDUSTRI PERKAPALAN

Category: Berita Layanan Info Publik

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menjalin kerjasama dengan Badan Pengusahaan (BP) Kawasan Batam dalam hal Pembentukan Klaster Industri Perkapalan, “Kerjasama ini merupakan tuntutan dari keadaan yang mengharuskan kita saling melengkapi, antara apa yang menjadi kebutuhan BP Batam dan apa yang dimiliki BPPT begitu pun sebaliknya”, ungkap Kepala BPPT Marzan A. Iskandar sesaat setelah menandatangi  nota kesepahaman (MoU) dan menyaksikan Perjanjian Kerjasama antara BP Batam dan BPPT di Batam (13/09).

 

Adapun tujuan dari kerjasama tersebut untuk meningkatkan daya saing bidang industri, khususnya perkapalan di wilayah Batam dan sekitarnya dalam rangka tersedianya dan diterapkannya kebijakan revitalisasi industri perkapalan nasional. Kerjasama ini akan dilaksanakan dalam bentuk kajian industri pendukung industri perkapalan, diagnosa industri perkapalan, pembentukan dan pembinaan Klaster Industri Perkapalan

Kepala BPPT menambahkan, “Banyak yang bisa kita support di BPPT, mulai dari perencanaan kawasan perkapalan sampai dengan desain perkapalan. Belum lagi yang terkait dengan transportasi massal yaitu monorel, ini bagian dari kegiatan kita yang semakin meningkat bahkan sat ini kita sedang membangun test track monorel  untuk pengujian monorel di Puspiptek Serpong”.

Kedepan semua monorel baik itu produksi lokal maupun non lokal harus melalui pengujian ini dan bidang teknologi lainnya. Apa yang BPPT lakukan adalah mendukung program nasional  yang membutuhkan konsultasi dan dukungan teknologi.  “Terkait kerjasama ini BBPT menyambut baik, kita akan terlibat dalam memperkuat kluster industri galangan di Batam, dimana akan mendorong keterlibatan pengusaha-pengusaha kecil.  Kerjasama ini akan mendorong industri perkapalan, serta menghasilkan pelaku ekonomi menengah dan kecil”, tutup Marzan.

Senada dengan Marzan, Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengatakan  bahwa saat ini  industri galangan kapal merupakan industri  nomor satu di Batam, namun kedepan perlu mendorong industri menengah dan kecil  berkembang melalui pembentukan klaster. “Untuk itu BP Batam membangun kerjasama  dengan BPPT, tujuannya untuk mensinergikan secara efektif dan efesien kemampuan serta potensi sesuai dengan tugas dan fungsi  khususnya di  bidang teknologi untuk mendukung pembangunan dio Pulau Batam”, Ungkap Mustofa.

Batam Techno Park

Sementara itu, usai penandatanganan nota kesepahaman sebelumnya, di tempat yang berbeda Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta bersama Kepala BPPT, Gubernur Kepulauan Riau dan Kepala BP Batam  meresmikan Batam Techno Park.

Sejatinya wahana ditujukan untuk meningkatkan kapasitas SDM, serta menumbuhkembangkan usaha baru berbasis teknologi dalam mendukung pembangunan wilayah Free Trade Zone (FTZ). Batam Techno Park inipun disiapkan untuk memunculkan inovasi melalui sinergi akademisi, bisnis, dan pemerintah.

 

Pada tahap awal, Batam Techno Park akan fokus pada inovasi dibidang elektronika dan animasi. Batam Techno Park merupakan pengembangan dari program teaching factory di Politeknik Negeri Batam yang didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi, BPPT, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Pemerintah Provinsi  Kep. Riau dan beberapa pihak lainnya.

Adapun Provinsi Kep. Riau khususnya Kota Batam merupakan wilayah investasi industri, perdagangan, dan jasa terkemuka di tanah air. “Batam ini bertempat di lokasi strategis, merupakan global ekonomi Indonesia yang diarahkan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI),” tegas Menristek RI.   (JSY/humas)

 



View the Original article

No comments:

Post a Comment