Tuesday, June 4, 2013

UNGKAP KEKAYAAN HAYATI, LIPI GELAR EKSPEDISI

Ungkap Kekayaan Hayati, LIPI Gelar Ekspedisi
Selasa, 4 Juni 2013

Penelitian juga mengungkapkan kemungkinan adanya polutan dari Pasifik.

VIVAnews - Indonesia memiliki kekayaan laut dengan jumlah yang luar biasa. Sayangnya, kekayaan laut dalam Indonesia belum terungkap secara keseluruhan, bahkan tergolong masih sedikit.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Oseanografi merasa perlu mengetahui keadaan bawah laut di Indonesia. Untuk itu, LIPI melakukan penelitian Ekspedisi Widya Nusantara (EWIN) 2013 yang dilakukan pada 3-22 Juni 2013 di Selat Makassar.

"Penelitian ini bertujuan untuk menguak sumber daya hayati dan fungsi ekosistem perairan laut dalam di Selat Makassar," ujar Iskandar Zulkarnain, Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, di Pelabuhan Nizamzaman, Muara Baru, Jakarta, Senin, 3 Juni 2013.

"Perairan di Selat Makassar sepanjang tahun dilintasi oleh massa air sebanyak delapan sampai sembilan juta meter kubik per detik dari Samudera Pasifik menuju ke Samudera Hindia. Itu merupakan bagian dari sirkulasi arus laut global," jelas Iskandar.

Dia menjelaskan, arus laut merupakan unsur penting bagi penentu siklus nutrien dan karbondioksida di laut. Namun, sulit diketahui kandungan apa saja yang ada di air tersebut.

"Melalui ekspedisi Widaya Nusantara (EWIN) 2013 ini, kami berharap dapat mengetahui kandungan yang ada di aliran air itu. Kekayaan laut nusantara harus terus diupayakan untuk terungkap agar bermanfaat bagi kehidupan," ujar Iskandar.

Polutan Pasifik

Sementara itu, menurut Susetiono, Ketua Tim Ekspedisi EWIN 2013, tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap proses fisika, kimia, pencemaran, dan biologi yang berlangsung di perairan Selat Makassar sebagai lintasan arus laut Indonesia (Arlindo).

"Selain itu, tim peneliti mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan adanya pollutant (bahan-bahan penyebab polusi) yang berasal dari Samudera Pasifik," kata Susetiono.

Ekspedisi EWIN 2013 melibatkan 16 peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, dua peneliti dari Korea Institute of Ocean Science and Technology, Korea Selatan, dan dua peniliti dari Lab of Marine Chemistry and Environmental Monitoring Technology, China. (art)



» Arsip
» Diakses : 14 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment