Friday, August 30, 2013

PRESIDEN RI TINJAU PUNA BPPT: “Selamat, Sukses, Teruskan,”

Category: Berita Layanan Info Publik

Delapan belas tahun yang lalu, tepatnya 10 Agustus 1995, adalah tonggak sejarah peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas), saat pesawat N250 Gatotkaca buatan anak bangsa yang dirintis Menristek/Kepala BPPT kala itu, BJ Habibie, melakukan penerbangan perdana. Tahun ini Hakteknas diperingati dengan mengusung tema  "Inovasi Untuk Kemajuan Bangsa". Tema ini dipilih dengan menyadari bahwa penelitian dan pengembangan Iptek haruslah bertumpu pada kebutuhan nyata masyarakat, sehingga Iptek merupakan jawaban terhadap persoalan yang ada di masyarakat.

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan dalam pidatonya mengenai beberapa isu teknologi yang patut diperhatikan. “Isu pertama adalah pangan dan energi, kedua adalah bagaimana teknologi dapat menunjang pembangunan ekonomi, dan ketiga adalah pentingnya sinergi antara akademisi, bisnis (industri) juga pihak pemerintah (government),” tegas Presiden RI.

Adapun Hakteknas ke-18 tahun 2013 ini, perhatian ditujukan secara khusus pada Iptek untuk perlindungan bangsa dalam bentuk dukungan riset terhadap peningkatan pertahanan dan keamanan negara. Pada puncak peringatan Hakteknas 18, yang diselenggarakan Kamis ini, di Sasono Utomo Taman Mini Indonesia Indah, dihadapan Presiden RI juga dikenalkan produk terbaru hasil pengembangan industri pertahanan dalam bentuk Kendaraan Multifungsi “KOMODO”; Senapan Sniper Kal 12,7 dengan silencer oleh PT PINDAD; Bahan Semai Awan “CoSAT 1000” kerjasama PT PINDAD dan BPPT; Daya Prime Pentolite Boosters oleh PT DAHANA; berbagai peralatan sistem Radio oleh PT LEN; serta pelat baja tahan peluru dan aus oleh PT Krakatau Steel. Adapun hal tersebut merupakan tindak lanjut penyerahan “Cetak Biru Riset dan Pengembangan Produk Peralatan Hankam” yang dilaksanakan pada peringatan Hakteknas setahun lalu di Bandung.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan delapan perjanjian kerjasama antara pihak pemerintah dengan dengan BUMN dan perusahaan swasta, yaitu Kemenhan, BPPT, PT. PINDAD, PT. DI, PT. LEN, CV. Maju Mapan, PT. Garda Persada dan PT. Daya Radar Utama. Penandatanganan ini merupakan bukti bahwa kemampuan industri dalam negeri sudah dapat memenuhi kebutuhan alutsista yang pada akhirnya mendorong kerjasama integratif sumber daya nasional.

Sesaat setelah menyampaikan pidatonya, Presiden RI juga mengunjungi beberapa benda pamer dimana salah satunya adalah Pesawat Udara nir Awak (PUNA) BPPT. Presiden juga menyempatkan diri memperhatikan dengan seksama PUNA BPPT sembari mengatakan, “Selamat, Sukses, Teruskan,” tegasnya. (SJRA/humas)



View the Original article

No comments:

Post a Comment