Sunday, August 25, 2013

KAREN AGUSTIAWAN INGIN MOBIL DI INDONESIA BERBAHAN BAKAR CPO

Karen Agustiawan Ingin Mobil di Indonesia Berbahan Bakar CPO
Minggu, 25 Agustus 2013

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Galalia Karen Agustiawan, sempat menuturkan curahan hati (Curhat) dalam orasi ilmiahnya saat menerima penghargaan Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture XIII tahun 2013 dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jumat (23/8/2013). Curhat Karen, soal mimpinya yang ingin Indonesia seperti Brasil.

"Mimpi saya Indonesia seperti di Brasil, semua solar sudah digantikan Bio Solar. Bio solar dari CPO (crude palm oil), dan mobil-mobilnya sudah dual fuel semua," katanya.

Karen ditemui usai orasi mengatakan pihaknya baru bisa memasukkan 7,5 persen unsur alami dalam produk solar mereka. Sementara, untuk premium, baru 2,5 persen memiliki kandungan ethanol.

"Perlu kebijakan top down, misalnya harus solar dan premium memiliki kandungan bio sampai 20 persen, kami tidak mungkin investasi sendiri," ujarnya.

Karen mengaku yakin pemerintah memiliki kemauan politik mengubah Bahan Bakar Minyak (BBM) fosil menjadi berbasis bio.

"Syaratnya, semua perusahaan migas, tak cuma Pertamina, dikenai kewajiban serupa. Termasuk industri hilir, seperti PLN. ini tidak hanya untuk kendaraan, bahan bakar PLN juga harus sama, semua pemasok harus diperlakukan sama," katanya.

Dari perhitungan Pertamina seandainya biofuel menggantikan sebagian bahan baku premium dan solar, penghematan yang tercipta cukup besar. Ia mencontohkan bila Indonesia bisa efektif meningkatkan kandungan 20 persen untuk biosolar, maka satu tahunnya Pertamina bisa tidak mengimpor 3 juta kiloliter yang senilai USD 2,5 miliar atau Rp 30 triliun.

Perusahaan energi pelat merah ini mendesak langkah peralihan ke biofuel segera dilakukan. Brasil bisa sukses lantaran menerapkan kebijakan serupa sejak 1971. Dalam jangka pendek, subsidi pada BBM, menurut Karen, bisa dialihkan ke sektor pertanian agar sawit dan sumber energi nabati lainnya berkembang.



» Arsip
» Diakses : 13 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment