Friday, August 30, 2013

EMPAT SYARAT PELUANG BONUS DEMOGRAFI MEMAJUKAN BANGSA INDONESIA

Empat Syarat Peluang Bonus Demografi Memajukan Bangsa Indonesia
Rabu, 28 Agustus 2013

(Jakarta, 28 Agustus 2013 Humas LIPI). Tren bonus demografi peningkatan penduduk usia muda yang besar hingga tahun 2030 menjadi sebuah peluang tersendiri. Agar bonus demografi yang saat ini mulai dinikmati oleh Indonesia menjadi kenyataan dan bisa dimaksimalkan, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prof. Dr. Fasli Jalal mengungkapkan, setidaknya ada empat syarat yang mesti harus dipenuhi.

Setiap jendela peluang akan menjadi kenyataan bila dikelola dengan baik, kata Fasli saat jumpa pers, Rabu (21/8) lalu, terkait Seminar Internasional bertema Mengoptimalkan Potensi Bonus Demografi untuk Kemajuan Bangsa melalui Pembangunan SDM yang Berdaya Saing secara Global yang telah diselenggarakan di Auditorium LIPI Jakarta, Kamis (22/8). Seminar itu hasil kerja sama antara BKKBN, LIPI, Koalisi Kependudukan, Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia, dan Asosiasi Profesor Indonesia.

Ia katakan bahwa segala peluang bonus demografi menjadi nyata dan maksimal bila memenuhi, yakni pertama sumber daya manusia yang berkualitas dan yang kedua dapat terserap di pasar kerja.

Syarat ketiga, lanjutnya, adalah adanya tabungan rumah tangga. Kemudian, keempat ialah meningkatnya porsi perempuan dalam pasar kerja. Keempat persyaratan tersebut harus terpenuhi agar peningkatan kelompok usia muda menjadi peluang yang menjadi kenyataan dan bukan menjadi ancaman bagi kelanjutan pembangunan, tandasnya.

Dikatakan Fasli, segala persyaratan tadi bisa terpenuhi apabila pemerintah melalui lintas sektor terus berupaya membuat kebijakan unggulan di bidang pendidikan dan pembangunan kesehatan. Tak hanya itu, pemerintah juga harus membuat kebijakan tentang penyerapan tenaga kerja dan peningkatan tabungan. Selain itu, pemerintah perlu pula melakukan berbagai upaya terkait pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan gender, ungkapnya.

Energik dan Kreatif

Mengutip Siaran Pers Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kepala Pusat Penelitian (P2) Kependudukan LIPI, Dra. Haning Romdiati, MA mengatakan, Indonesia menikmati penduduk usia produktif dalam jumlah besar terutama kaum muda yang energik dan kreatif. Ditambah dengan postensi sumber daya alam yang melimpah dan kebijakan ekonomi yang prudent (bijaksana), proporsi penduduk usia produktif menjadi faktor kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia ke depan, tandasnya.

Apalagi sejak awal tahun 2000 hingga sekarang, kata Haning, Indonesia terus menikmati pertumbuhan ekonomi yang positif. Di antara banyak faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut adalah konsumsi dalam negeri yang besar dan kreativitas penduduk usia muda atau produktif. Dengan melihat hal itu, perlu lebih mengoptimalkan lagi pontensi bonus demografi untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa, imbuhnya.

Menurutnya, bonus demografi dalam kurun waktu 2020-2030 akan membuat Indonesia menikmati apa yang disebut window of opportunity, di mana rasio ketergantungan sangat rendah (sekitar 44 persen). Pada kurun waktu tersebut, jumlah penduduk Indonesia berkisar antara 268 juta jiwa (2020) dan 293 juta jiwa (2030). Jumlah penduduk usia produktif pada kurun waktu yang sama adalah 198,5 juta dan 200,3 juta jiwa. Disebut sebagai window opportunity karena kondisi tersebut baru berupa potensi yang aktualisasinya tergantung pada banyak faktor, pungkas Haning. (pw)



» Arsip
» Diakses : 66 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment