Friday, August 23, 2013

LIPI KUKUHKAN DUA ILMUAN RISET DI BIDANG GEOLOGI DAN NANOTEKNOLOGI

LIPI Kukuhkan Dua Ilmuan Riset Di Bidang Geologi dan Nanoteknologi
Kamis, 22 Agustus 2013

Metrotvnews.com, Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kukuhkan dua profesor baru dengan dua latar belakang keilmuan berbeda. Kedua profesor tersebut yakni Peneliti sekaligus Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI Iskandar Zulkarnain dengan latar belakang keilmuan Geologi dan Ilmuan Nanoteknologi Silvester Tursiloadi.

Dalam orasi ilmiah yang digelar di Kantor LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (20/8), Iskandar Zulkarnain memaparkan bahasan tetang peran pendekatan geokimia batuan sebagai jendela proses geologi masa lalu dan lentera pemandu penemuan endapan logam.

"Geokimia batuan adalah sebuah pendekatan berbasis data kimia batuan untuk mengidentifikasi dan menentukan jenis-jenis batuan berdasarkan komposisi kimia yang dimilikinya," jelas Iskandar.

Iskandar mengungkapkan, penggunaan pendekatan geokimia batuan untuk mengungkap sejarah geologi masa lalu dan sebagai pemandu dalam proses eksplorasi endapan logam, merupakan sebuah upaya terobosan yang didasarkan pada pemahaman mendalam tentang sifat-sifat unsur kimia di dalam batuan.

Dengan mengetahui pola geokimia batuan yang tersimpan dalam suatu batuan, maka akan dapat diketahui pada kondisi lingkungan tektonik seperti apa batuan tersebut. "Dengan demikian, sejarah geologi wilayah tersebut akan dapat diketahui dan direkonstruksi," papar Iskandar.

Iskandar menyebutkan bahwa berbasis pada pendekatan tersebut, penelitian panjang yang dilakukan pada batuan-batuan vulkanik d Pulau Sumatera, mulai dari Provinsi Lampung di Selatan hingga Provinsi Sumatera Utara telah memberikan sebuah preposisi baru pada pemahanan geologi tentang pulau tersebut.

"Hingga saat ini, Pulau Sumatera masih dianggap sebagai sebuah segmen homogen dari tepian Benua Eurasia. Namun pendekatan geokimia batuan yang digunakan dalam menganalisis batuan-batuan vulkanik yang sebagian besar tersebar di sisi barat pulau tersebut, menunjukkan bahwa Pulau Sumatera bukanlah sebuah segmen homogen kerak benua seperti yang diyakini selama ini," paparnya.

Sementara itu, Silvester Tursiloadi dalam orasi ilmiahnya menyampaikan tentang nanoteknologi untuk sintesiskatalis aerogel mesopori. Ia menjelaskan, material meso-pori seperti aerogel mempunyai banyak keunggulan dibanding material yang lain, karena mempunyai luas permukaan yang besar, yaitu bisa lebih dari 1000 m2/gr, porositas terbuka dari 80 hingga 99.9 persen, dengan ukuran pori-pori 10-20 nm. Aerogel mempunyai konduktivitas terendah dari material manapun (di bawah 100 m/dtk, kecepatan suara dalam udara 343 m/dtk).

"Dengan sifat-sifat yang menarik itu, aerogel dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang elektronik, kedokteran, farmasi, kontruksi, tekstil, keramik, energi, industri makanan, katalis, badan mobil, badan kapal laut, badan kapal terbang, kendaraan luar angkasa (spacecraft) dan lain-lain," jelas Silvester.

Kedua ilmuan riset tersebut akan dikukuhkan sebagai profesor riset dalam acara Pengukuhan Dua Profesor Riset LIPI Bidang Geologi dan Geofisika serta Bidang Kimia Fisika pada Rabu, (21/8) di Auditorium LIPI Gatot Subroto Jakarta. (Soraya Bunga Larasati)



» Arsip
» Diakses : 26 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment