Wednesday, April 30, 2014

LIPI DORONG HASIL INOVASINYA MILIKI PATEN

LIPI Dorong Hasil Inovasinya Miliki Paten
Rabu, 30 April 2014

(Cibinong Humas LIPI). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terus mendorong hasil-hasil inovasinya agar memiliki hak paten. Hal ini disampaikan oleh Kepala LIPI Prof. Dr. Lukman Hakim saat membuka acara Diseminasi Hasil Teknologi Tepat Guna LIPI dan Bakohumas, Rabu (23/4) lalu, di Pusat Studi Zoologi Pusat Penelitian (Puslit) Biologi LIPI - Cibinong Science Center (CSC) Cibinong Bogor.

Kita harus memiliki paten-paten untuk mendukung daya saing bagi setiap produk riset/inovasi LIPI, tandas Lukman.

Ia menyebutkan, dua inovasi hasil riset LIPI yakni Simpanan dan Imbuhan Buatan Air Tanah (SIMBAT) dan Teknologi Pengalengan Makanan yang dipaparkan kali ini diharapkan telah memiliki paten agar bisa dimanfaatkan masyarakat secara luas.

Selain paten, Lukman juga mendorong hasil-hasil inovasi LIPI lebih gencar dipublikasikan. Ia pun mengapresiasi kegiatan Diseminasi dan Bakohumas ini karena akan mendorong publikasi hasil riset LIPI ke institusi lain.

Kepala Biro Kerja sama dan Pemasyarakatan Iptek (BKPI) LIPI Nur Tri Aries, M.A menambahkan, pihaknya akan lebih menggiatkan promosi hasil riset LIPI sebagai salah satu jawaban pemberdayaan Iptek untuk kehidupan masyarakat.

Harapannya, kegiatan desiminasi atau promosi itu menjadi salah satu penggerak percepatan pembangunan melalui teknologi yang bersifat tepat guna, katanya.

Dua Teknologi

Sementara terkait pemaparan dua teknologi LIPI dalam acara tersebut, Peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI Prof. Dr. Edi Prasetyo Utomo mengemukakan tentang penemuannya bernama SIMBAT. Alat tersebut digunakan digunakan untuk merekayasa air tanah dengan menggunakan kolam infiltrasi yang dilengkapi sumur injeksi.

Dengan keunggulan yang dimilikinya, ini sangat sesuai digunakan di gedung-gedung pemerintah, perusahaan pengembang perumahan, apartemen, pabrik, wilayah padat penduduk dan wilayah yang sulit air. SIMBAT dapat menciptakan kemandirian suplai air bersih, jelasnya.

Selain SIMBAT, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia (BPTTK) Gunung Kidul LIPI Hardi Julendra, M.Sc memaparkan teknologi pengalengan makanan. Ia bersama timnya melakukan inovasi dalam pengalengan makanan yang dilakukan terhadap gudeg dan beberapa makanan lainnya.

Kami melakukan pengawetan secara fisika dengan melakukan sterilisasi, yaitu meminimalisir kontak dengan udara sehingga pada akhirnya membunuh bakteri hingga menjadi nol, tutupnya. (ms)



» Arsip
» Diakses : 44 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment