Sunday, April 13, 2014

INI URAIAN PENELITI LIPI BAHWA RAFFLESIA ITU BUKAN BUNGA BANGKAI

Ini Uraian Peneliti LIPI Bahwa Rafflesia itu Bukan Bunga Bangkai
Minggu, 13 April 2014

Selama ini orang selalu mengira Rafflesia merupakan bunga Bangkai. Meski sama-sama memiliki aroma bangkai, Rafflesia bukanlah bunga bangkai atau dikenal dengan Amorphpophallus.

"Selama ini orang selalu keliru. Ketika muncul bunga bangkai, dianggap Rafflesia, padahal tidak. Bunga Rafflesia dengan bunga bangkai (Amorphpophallus) memiliki perbedaan klasifikasi biologi, bentuk, warna, cara hidupnya, dan siklus hidupnya," ujar Peneliti Botani Lipi, Muhamad Mansur di Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Bogor, Jumat (11/4/2014).

Ia menuturkan kekeliruan terbesar adalah orang mengira bunga bangkai di Kebun Raya Bogor adalah Raflesia. Bunga Bangkai (Amorphpophallus) dan Raflesia memiliki perbedaan.

"Kalau bunga bangkai dia memiliki umbi bunga ini hidup dengan cara generatif dan vegetatif, setelah bunga ini mengembang dia akan layu kemudian kembali melewati siklusnya ke fase vegetatif, dimana akan tumbuh pohon baru di atas umbi bekas bunga bangkai," tuturnya

Lebih lanjut ia menjelaskan kalau Raflesia merupakan tumbuhan parasit. Bunga ini tidak akan bisa tumbuh tanpa inang untuk diserap nutrisinya.

"Tumbuhan ini tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya. Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat tumbuhan ini akan menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima," lanjutnya.

Meski begitu bunga rafflesia dengan bunga bangkai (Amorphpophallus) memiliki kesamaan. Kedua bunga ini sama-sama mengeluarkan aroma busuk.

"Sejauh ini ilmuwan yang meneliti Rafflesia di kebun raya tidak ada yang berhasil, karena tumbuhan ini hidup melalui infeksi terhadap tanaman lain di hutan seperti tupai, sehingga mereka tumbuh secara alami," ungkapnya.



» Arsip
» Diakses : 208 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment