Wednesday, March 13, 2013

LANDFILL GAS BANTAR GEBANG BEKASI SARANA EDUKASI RISET

Landfill Gas Bantar Gebang Bekasi Sarana Edukasi Riset
Rabu, 13 Maret 2013

(Bekasi, 13 Maret 2013 Humas BKPI LIPI). Para peserta ASEAN SCSER (Sub-Committee on Non-Conventional Energy Research [SCNCER]) 2nd Seminar Workshop tampak antusias mengunjungi kawasan pemanfaatan landfill gas untuk pembangkit listrik di Bantar Gebang, Bekasi, Kamis (7/3) pekan lalu. Para peserta tersebut berasal dari sejumlah negara, antara lain Malaysia, Laos, Myanmar dan Indonesia.

Drs. L.F. Lumbantoruan, Vice Managing Director PT Gudang Tuajaya, Pengelola Proyek Landfill Gas Pembangkit Listrik - Bantar Gebang Bekasi menyambut baik atas kunjungan para ilmuwan dari beberapa negara ASEAN tersebut. Ia berharap bahwa dengan kunjungan tersebut ke landfill gas pembangkit listrik, kawasan Bantar Gebang Bekasi bisa menjadi sarana edukasi riset bagi mereka. Landfill gas itu merupakan produk sampingan alami dari dekomposisi sampah. Selain sebagai pembangkit tenaga listrik, diharapkan pula kawasan landfill gas itu bisa menjadi sarana education, riset, dan study, tambahnya.

Sementara itu, Dr. Ir. Yoyon Ahmudiarto, Kepala Balai Besar Teknologi Tepat Guna Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan, Pengembangan dan pemanfaatan landfill gas untuk pembangkit listrik di Bantar Gebang tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika (Telimek) LIPI dengan Japan ASEAN Integration Fund (JAIF). Landfill gas Bantar Gebang ini memiliki komposisi utama 30-60 persen metana (CH4) dan 70-40 persen karbon dioksida (CO2) dan telah menghasilkan sekitar 10 Mega Watt Listrik.

Sekedar catatan, pengembangan landfill gas merupakan bagian dari upaya dalam mengatasi krisis energi dengan teknologi baru dan energi terbarukan yang ramah lingkungan yang terus dikembangkan berbagai negara.



» Arsip
» Diakses : 23 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment