Tuesday, March 19, 2013

KRISIS KEUANGAN GLOBAL 2008 TANDAI PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI DUNIA

Krisis Keuangan Global 2008 Tandai Perubahan Struktur Ekonomi Dunia
Selasa, 19 Maret 2013

(Jakarta, 13 Maret 2013 Humas LIPI). Situasi berbeda terjadi ketika krisis keuangan global pada tahun 2008 melanda dunia. Ketika negara-negara Eropa dan Amerika tertekan dampak krisis tersebut, negara di kawasan Asia Tenggara tidak terlalu merasakan dampak tersebut dan kondisinya relatif stabil.

Krisis keuangan global baru tersebut telah menandai perubahan struktur kekuatan dunia, ungkap Kepala LIPI dalam sambutannya di acara LIPI-CSES (Center for Sotheast Asian Studies)-JSPS (Japan Society for The Promotion of Science) Asian Core Program International Seminar, akhir pekan pertama Maret lalu. Seminar tersebut bertajuk Socio-Political and Economic Reform in Southeast Asia: Assessment and The Way Forward.

Ia mengungkapkan, pusat kekuatan ekonomi dan politik dunia dulu berada di tangan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, sekarang hal itu telah bergeser. Kekuatan baru muncul pada negara Cina, India, negara-negara Asia Tenggara, dan negara-negara di kawasan Asia Pasifik secara umum.

Khusus Asia Tenggara, katanya, krisis tersebut telah membuka peluang ekonomi regional dan kapitalisme ekonomi global baru yang membawa perubahan sosial-ekonomi dan politik baru pula. Misalnya, tren urbanisasi yang cepat dengan diikuti partisipasi angkatan kerja perempuan di negara-negara kawasan Asia Tenggara karena penyebaran pertumbuhan ekonomi yang cepat.

Selain itu, lanjutnya, kemunculan generasi baru pemimpin politik terutama perempuan. Mereka (perempuan) telah mengamankan posisi kunci di politik untuk beberapa hal. Tak hanya itu saja, peran yang kuat dari masyarakat sipil juga terlihat akibat perubahan tersebut, imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Politik LIPI, Prof. Dr. Syamsuddin Haris lebih menyoroti dampak krisis keuangan global tahun 1997 terhadap negara di kawasan Asia Tenggara dan khususnya Indonesia. Era krisis tersebut mengakibatkan reformasi yang besar di sistem demokrasi. Ada beragam aspek yang terpengaruhi oleh reformasi tersebut, seperti sistem politik, sistem Pemilu, hubungan sipil dan militer, reformasi pertahanan dan keamanan, desentralisasi, dan reformasi ekonomi terjadi di negeri ini, akhirnya. (spn/pwd)



» Arsip
» Diakses : 15 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment