Thursday, May 30, 2013

TEKNOLOGI PENGGEMUKAN KAMBING UNTUK MASYARAKAT ACEH

Teknologi Penggemukan Kambing untuk Masyarakat Aceh
Kamis, 30 Mei 2013

(Aceh, 30 Mei 2013 Humas LIPI). Kiprah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) merupakan upaya membantu peningkatan ekonomi masyarakat di daerah. Salah satu diseminasi yang baru saja dilaksanakan adalah Diseminasi Iptek Teknologi Penggemukan Kambing untuk Masyarakat Aceh, Senin (27/5) lalu. Sekitar 100 peserta mengikuti kegiatan ini yang terdiri dari anggota Komisi VII DPR RI, beberapa pejabat, dosen, mahasiswa dari Universitas Syiah Kuala, serta para peternak dari Kecamatan Panca, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nangroe Aceh Darussalam.

Dr. Akmadi Abbas, Sekretaris Utama LIPI mengharapkan diseminasi Iptek ini mampu secara signifikan meningkatkan populasi ternak di provinsi paling barat Indonesia itu. LIPI sebenarnya sejak tahun 2008 telah melaksanakan diseminasi melalui program Iptekda di Aceh. Tak hanya lewat program Iptekda saja, kami juga memasyarakatkan Iptek dengan program kebencanaan, jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa LIPI bekerjasama dengan Universitas Syiah Kuala telah mengimplementasikan program Iptekda yang lebih banyak mengarah pada pertanian dan peternakan. Contohnya adalah penggemukan kambing serta pengembangan tanaman jati platinum, imbuhnya.

M Aman Yaman, M Sc, Peneliti dari Universitas Syiah Kuala sekaligus salah satu pembicara dalam diseminasi menuturkan, program Iptekda LIPI telah berhasil melakukan orientasi perubahan karakter atau budaya ternak. Seorang peternak yang sebelumnya melakukan penggembalaan kambing dari siang hingga sore hari, selepas masuk program Iptekda sudah tidak terlalu perlu lagi menggembalakannya karena sudah memahami manajemen pengelolaan ternak yang benar, ungkapnya.

Dikatakannya, pengelolaan ternak yang baik terkait dengan beberapa hal penting seperti cara pemberian pakan yang teratur (jumlah dan mutu), penggunaan bibit (bakalan) jenis unggul dalam perkembangbiakannya, serta tatalaksana perkandangan, perawatan hingga pencegahan / pemberantasan penyakit yang baik.

Jati Platinum

Sementara itu pada kesempatan lainnya, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M. Eng., Rektor Universitas Syiah Kuala menambahkan, Aceh saat ini tengah menggalakan penanaman bibit jati platinum dari LIPI. Bibit tersebut ditanam pada lahan seluas 7 hektar. Pada tahun ini, lahan tersebut baru ditanami sejumlah 876 pohon.

Penanaman menggunakan pupuk kandang di mana masing-masing pohon diberi pupuk sebanyak 2 kg per dua bulan sekali, katanya. Samsul melanjutkan, pihaknya akan membuka lagi lahan baru seluas 10 hektar pada tahun 2014 mendatang untuk menanam jati platinum sekaligus bisa pula untuk ladang gembala.

Terkait program diseminasi maupun Iptekda LIPI, ia pun sangat mengapresiasinya. Samsul berharap kerja sama atau MoU antara Universitas Syiah Kuala dengan LIPI perlu diperpanjang dan diperluas lagi.



» Arsip
» Diakses : 47 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment