Bus Listrik LIPI, Ramah Lingkungan dan Nyaris Tanpa SuaraSelasa, 21 Mei 2013 Metrotvnews.com, Yogyakarta: Bus listrik hasil karya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dipastikan ramah lingkungan karena tidak menimbulkan polusi udara maupun suara.
Saat awak media mendapat kesempatan untuk berkeliling menggunakan bus listrik pada Senin (20/5), nyaris tidak ada yang berbeda dengan tampilan bus pada umumnya.Bus yang mendapat pelat nomor merah D 7091 C itu memiliki 6 baris kursi. Baris pertama sampai ketiga berisi 3 tempat duduk (termasuk sopir), baris keempat dan kelima berisi 2 tempat duduk, serta baris kelima berisi 3 tempat duduk.Rute yang ditempuh adalah sejumlah ruas jalan di Yogyakarta, yakni Taman Pintar-Jalan Matara-Jalan Abu Bakar Ali-Malioboro-Taman Pintar, sekitar 4 kilometer.Dengan ditumpangi 16 penumpang, termasuk sopir, bus yang diberi nama Hevina pun berjalan dengan kecepatan sekitar 10-30 kilometer per jam. Nyaris tak terdengar bunyi bising mesin selama perjalanan, hanya terdengar suara seperti suara generator.Bus listrik tersebut memang tidak dipacu dengan kecepatan maksimal karena digunakan di dalam kota dan kondisi lalu lintas kota Yogyakarta siang itu juga lumayan padat.Bambang Nugroho, pengemudi bus listrik, mengaku tidak ada kesulitan dalam menjalankan bus listrik tersebut. Menurutnya, cara mengoperasikan bus listrik buatan LIPI sama dengan kendaraan bermesin pada umumnya. "Seperti mengendarai mobil matic," jelasnya.Saat posisi berhenti dan posisi persneling 3, pengemudi tinggal menginjak gas, mobil bisa langsung jalan.Koordinator Peneliti Mobil Listrik LIPI Abdul Hapid menjelaskan, bus listrik listrik buatan LIPI tersebut ramah lingkungan karena nonemisi karena 100 persen energi listrik. "Jika kendaraan di situasi macet dan tidak berjalan, tidak ada energi yang dikeluarkan," imbuhnya.Baterai mobil listrik juga bisa digunakan dalam jangka waktu panjang, yaitu di atas 10 tahun. Untuk melakukan pengisian, ungkapnya, hanya dibutuhkan waktu 30 menit apabila dari 0 untuk mencapai sekitar 54 kwh. Setiap tersisa 20 persen, ungkapnya, sudah diisi kembali.Dengan kondisi baterai penuh, mobil bisa berjalan sejauh 115 kilometer tanpa AC, sedangkan dengan AC sekitar 80-100 kilometer. "Semua itu tergantung medan dan kecepatannya," imbuhnya.LIPI telah melakukan riset mobil listrik sejak 1997 dengan berbagai jenis mobil yang dikembangkan, dari mobil golf, Polantas, pikap, Linen, Mozen, hingga yang terakhir bus listrik. Khusus bus listrik, imbuhnya, mulai diteliti sejak 2011. "Yang dilakukan sekarang adalah bagaimana menaikkan status dari prototipe riset ke industri," ungkapnya.Dia berharap, tahun depan, bus listrik tersebut sudah menjadi prototipe industri dan sudah bisa diproduksi walau dengan skala terbatas. Ia mengaku tidak bisa memperkirakan waktu produksi masal bus listrik tersebut.Pasalnya, untuk membuat produksi masal, ungkapnya, adalah peran dari industri. "Sedangkan kami hanya di area riset, dari prototipe sehinggabisa diproduksi."Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketenagalistrikan PLN Satri Falanu mengungkapkan, dalam uji coba mobil listrik tersebut, pihaknya hanya bertugas menyiapkan tempat stasiun pengisian listrik untuk umum (SPLU). "Kami memasang di dua tempat, yaitu di Taman Pintar dan Terminal Giwangan. Stasiun charger memiliki tegangannya 230 dan 30 ampere," ungkapnya."Yang mahal dari SPLU adalah meter KWHnya. Kami bekerja sama dengan pabrikan KWH meter, yaitu PT Mecoindo yang berlokasi di Cibitung," ungkapnya yang tidak mau menyebutkan harga pastinya.Alat tersebut, ungkapnya, bisa mengukur banyaknya pemakaian dan merekam data lama pengisian dan jumlah pengisian.Pembangunan SPLU ungkapnya nantinya akan disesuaikan dengan permintaan. Namun, ia mengungkapkan, PLN siap apabila diminta membuat SPLU berapapun. Pasalnya, 100 persen bahan yang digunakan disuplai dari dalam negeri. (Ardi Teristi)Spesifikasi Bus Listrik:Motor type: Brushless DC MotorNominal Voltage: 320 VDCPeak Power: 147 HP/110 kWMax motor RPM: 5.000Peak Torque: 300 NmController: 280-380 VDC/ 600 ABatery Pack: Lithium Battery (lifePo4)320 VDC/ 160 AhCharger: Input 220 VACOutput 320 VDC/ 24 APerformance: 100 km/h 150 km/chargeKeunggulan Teknologi:Hemat EnergiRamah LingkunganEfisienPerawatan mudah dan murahRendah biaya operasionalVariasi sumber listrikEditor: Henri Salomo Siagian
» Arsip » Diakses : 39 kali » Dikirim : 0 kali | |
View the
Original article
No comments:
Post a Comment