Bioresource sebagai Era Baru Dunia IndustriKamis, 23 Mei 2013 (Bogor, 21 Mei 2013 Humas LIPI). Era baru dalam dunia industri mengarah pada industri-industri berbasis bioresource seperti industri pangan, pertanian, kosmetika, farmasi dan kesehatan. Di tengah gempuran produk-produk impor dalam kehidupan kita sehari-hari, salah satu modal kita untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain adalah kekayaan keanekaragaman hayati yang kita miliki, ujar Kepala LIPI Prof. Dr. Lukman Hakim dalam Acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-196 Kebun Raya Bogor pada Selasa (21/5) di Kebun Raya Bogor, Bogor, Jawa Barat.
Menurut Lukman, dengan pola pikir yang berorientasi pada alam dan pemanfaatan yang berkelanjutan diharapkan mampu memberikan ruang hidup yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.Amanat Presiden
Presiden RI melalui Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011 mengamanatkan LIPI melalui Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor sebagai pembina dan pengawas teknis kebun raya yang ada di Indonesia. Saat ini ada empat kebun raya yang ada di bawah pengelolaan LIPI dengan 8 ribu lebih jenis koleksi tumbuhan hidup, terang Lukman. Menurutnya akan ada titik dimana tidak mungkin lagi ada penambahan koleksi baru karena terbatasnya lahan sementera ribuan jenis tanaman di hutan-hutan Indonesia belum terkoleksi. Untuk itulah saya sangat mendukung dibangunnya Kebun Raya-Kebun Raya di berbagai daerah di Indonesia, ujar Lukman.Saat ini sudah ada 21 Kebun Raya Daerah yang sedang dibangun dengan skema kerjasama antara LIPI, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta pemerintah daerah. Untuk negara seperti Indonesia yang memiliki wilayah luas dan ekosistem beragam, minimal memiliki 47 Kebun Raya Daerah, jelas Lukman. Target Global Strategy for Plant Conservation (GSPC) yang mewajibkan setiap negara menyelamatkan setidaknya 75 persen tumbuhan yang terancam punah dan memasukkan 20 persen diantaranya ke dalam program pemulihan, diharapkan dapat tercapai pada tahun 2020.Kebijakan yang Memihak
Lukman menyatakan keanekaragaman hayati yang dimiliki Indonesia jika dikembangkan dengan iptek dapat menjadi keunggulan kompetitif. Kebijakan pemerintah yang memihak kepada perkembangan produksi dan hasil riset dalam negeri perlu digaungkan, kata Lukman. Menurutnya, penelitian mengenai penggalian potensi dari keanekargaman hayati perlu terus ditingkatkan sehingga produksi-produksi berbasis sumber daya hayati nasional dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.LIPI dengan tugas dan tanggung jawab sebagai scientific authority berkewajiban memajukan bangsa ini dengan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis sumber daya alam yang kita miliki sebagai tulang punggung dalam pembangunan nasional, pungkasnya. Pentingnya Konservasi Melalui Kebun Raya
Dalam acara puncak HUT Kebun Raya yang bertajuk Pameran dan Diseminasi Perkebunrayaan juga ditandai dengan acara penanaman bibit Bunga Bangkai atau Amorphophallus titanium dari hasil perbanyakan biji. Juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara LIPI dengan Kebun Raya Solok, Sumatera Barat dan naskah kerjasama antara Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor dengan pemerintah daerah Batam serta dengan Kyoto University, Jepang. Pada kesempatan tersebut, Ir. Mustaid Siregar, M.Si, Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor menegaskan pihaknya semakin meningkatkan kerjasama dan kemitraan dengan banyak pihak baik dalam dan luar negeri selain pengembangan kebun raya daerah. Kami juga semakin memperkuat riset dan konservasi tumbuhan, sehingga keberadaan Kebun Raya Bogor bisa menjadi indikator keberhasilan konservasi tumbuhan dan pembangunan kebun raya di Indonesia, tutupnya. (fza/nta)
» Arsip » Diakses : 42 kali » Dikirim : 0 kali | |
View the
Original article
No comments:
Post a Comment