Category: Berita Layanan Info Publik
Faktor penting menghadapi tantangan pembangunan kesejahteraan rakayat ke depan adalah bagaimana menumbuhkan inovasi teknologi di berbagai bidang, termasuk inovasi teknologi pangan dan energi. Ini merupakan bagian dari agenda pemerintah yang menjadi pioritas Millenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015.
“Isu pemanasan global telah mengancam dunia dan masuk ke ranah publik, ketika para petani dan nelayan kehidupannya mulai terganggu dengan anomali cuaca yang terjadi akhir-akhir ini. Hal demikian akan menganggu ketahan pangan di massa-massa mendatang, bila cara adaptasi belum ditemukan, disinilah peran inovasi teknologi diperlukan”. Demikian dikatakan Gubenur Jambi Hasan Basri Agus pada Rapat Kerja Sinergi Inovasi Teknologi Pangan dan Energi Untuk MDGs (21/05) di Jambi.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPPT, Marzan A Iskandar mengatakan bahwa didalam mendorong productivity economics, terdapat 3 faktor penting yang diperlukan. “Pertama adalah modal, kemudian sumber daya manusia dan yang terakhir teknologi. BPPT melakukan survey mengenai pertumbuhan total produktivitas di Provinsi Jambi ini sejak 2001 hingga 2008. Perkembangan ekonomi Propinsi Jambi bila dilihat dalam koridor Sumatera mencapai 7 persen, jadi hampir 40 persen pertumbuhan ekonomi itu merupakan kontribusi dari teknologi”, jelasnya.
Marzan menambahkan, saat ini Indonesia berada pada status negara yang membangun. Hal tersebut dilihat dari efficiency-driven economies, setelah beberapa waktu lalu menyelesaikan dari status faktor driven economies yaitu status yang membangun didasarkan kekayaan alam semata.
“Nantinya kita akan meningkatkan lagi status dari negara yang membangun didasarkan pada efficiency-driven economies menjadi innovation driven economies. Artinya inovasi menjadi kata kunci di dalam pembangunan kita kedepan”, tegas Marzan.
Masih menurut Marzan, kalau kita (Indonesia-red) menjadikan inovasi sebagai faktor utama dalam pembangunan ekomoni, secara langsung Indonesia juga sedang membangun berdasarkan knowledge based economy dan knowledge based society. Untuk mewujudkan hal tersebut Marzan meyakini diperlukan pembangunan sistem inovasi, dimana faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan yang didasarkan pada inovasi menjadi faktor utama yang dominan.
Mengamini Kepala BPPT, PLh Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Agus Sartono mengatakan bahwa dengan pertemuan ini diharapkan dapat melahirkan inovasi teknologi pangan dan energi untuk mempercepat pencapaian MDGs. “Tercapai tujuan MDGs berarti tercapai pula tujuan negara, yakni untuk mensejahterakan rakyat dan bangsa”, jelasnya. Pada Acara tersebut dhadiri kepala BATAN, Kepala BAPPEDA Jambi, Bupati/Walikota se Provinsi Jambi. (JSYRA/humas)
View the Original article
No comments:
Post a Comment