LIPI : Indonesia Butuh 47 Kebun RayaRabu, 22 Mei 2013 Bogor, 21/5 (Antara) - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Lukman Hakim mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan 47 kebun raya sebagai pelestarian tumbuhan ex situ, penelitian dan pendidikan.
"Untuk negara seperti Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas dan ekosistem yang beragam, minimal memiliki 47 kebun raya yang tersebar di sejumlah wilayah," kata Prof Lukman dalam acara HUT Kebun Raya Bogor ke-196, Selasa.Prof Lukman mengatakan, saat ini ada lima kebun raya dibawa naungan LIPI dan 32 kebun raya daerah masih dalam tahap pengerjaan.Menurut dia peran penting kebun raya selain untuk konservasi, penelitian juga untuk wisata. "Keberadaan kebun raya dapat merepresentasikan eco-region yang ada di Indonesia," katanya.Prof Lukman menuturkan empat kebun raya yang ada di bawah pengelolaan LIPI telah memiliki 8.000 jenis koleksi tumbuhan.Namun, seiring berjalannya waktu akan mencapai titik dimana tidak mungkin lagi ada penambahan koleksi baru karena terbatasnya lahan.Sementara itu, ribuan jenis di hutan-hutan Indonesia belum terkoleksi secara ex-situ. "Untuk itu, perlu dibangun kebu raya-kebun raya baru di berbagai daerah di Indonesia," katanya.Menurutnya, pembangunan kebun raya daerah sebagai suatu upaya yang menunjukkan bahwa daerah pun memiliki tanggung jawab dalam menyelamatkan flora di kawasannya.Sementara itu, Kepala Bidang Konservasi Ex situ, Joko Ridho Witono menyebutkan, perlu kerja sama semua pihak dalam pembangunan kebun raya di daerah.Ia mengatakan, pembangunan kebun raya tidak hanya menjadi tanggung jawab LIPI tapi pemerintah daerah, swasta juga perlu di dorong berkontribusi membangun kebun raya."Seperti di Malaysia, pemerintahnya sangat mendukung pembangunan kebun raya hingga kebun raya daerah mereka sudah lebih maju," katanya.Joko juga menyebutkan, pembangunan kebun raya daerah juga tidak sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemerintah daerah."Pemerintah daerah harus lebih inovatif dengan melibatkan swasta dalam pengelolaan ataupun pembangunan kebun raya," ujarnya.Sejauh ini, lanjut Joko, kendala mendirikan kebun raya di daerah adalah kurang kompetensi daerah dalam mengelola kebun raya tersebut."Maka dari itu, peran LIPI dengan kepakaran dan kompetensinya dalam menyelamatkan flora secara ex situ," katanya. Peringatan HUT Kebun Raya Bogor ke-196 berlangsung meriah sejumlah kegiatan diselenggarakan diantaranya bursa tanaman, bazar buku, pentas seni, taddabur alam bersama anak yatim, talk show sehat dan halla bersama tanaman obat serta workshop Temu Sekolah Peduli Lingkungan.Kegiatan lainnya festival dan bursa tanaman langka, serta penanaman bibit Bunga Bangkai (Amorphophalus titanum Bcc) dari hasil perbanyakan biji.Acara juga diisi dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara LIPI dengan Kebun Raya Solok, Kebun Raya Sumatera Barat dan Batam.Laily R
» Arsip » Diakses : 12 kali » Dikirim : 0 kali | |
View the
Original article
No comments:
Post a Comment