Saturday, July 12, 2014

REKOMENDASI DUNIA UNTUK PENYELAMATAN AIR

Rekomendasi Dunia untuk Penyelamatan Air
Jumat, 11 Juli 2014

(Jakarta Humas LIPI). The 21st session of the Intergovernmental Council of the International Hydrological Programme (IHP) yang diselenggarakan di Paris, Prancis (18-20/6) telah menghasilkan sejumlah rekomendasi penting terkait water sustainability. Dua dari resolusi tersebut, antara lain mendukung the Worlds Large Rivers Initiative (WLRI) sebagai platform ilmiah berbasis global untuk penelitian sungai terpadu serta menyetujui pembentukan HIDROEX International Institute for Education, Capacity Building dan Penelitian Terapan sebagai bagian institusi UNESCO kategori 1.

Prof. Dr. Iskandar Zulkarnaen, Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang hadir mewakili Indonesia mengatakan rekomendasi tersebut merupakan respon terhadap menurunnya kualitas dan kuantitas air akhir-akhir ini. Tidak bisa dipungkiri, pencemaran dan ekploitasi air telah menyebabkan kita kekurangan pasokan air tawar dan hal tersebut tidak hanya merusak eksosistem tapi berpotensi menghambat pembangunan ekonomi, ujarnya.

Iskandar lantas mengutip pidato dari perwakilan Direktur Jenderal UNESCO pada pembukaan sidang yang mengatakan bahwa jawaban untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan memperkuat kerja sama internasional. Kerja sama global diperlukan untuk memperkuat kebijakan ilmiah terkait water security, baik pada skala nasional maupun regional, imbuhnya.

Pemilihan Presiden IHP

Sidang tersebut juga diisi dengan pemilihan presiden, wakil presiden dan anggota komisi. Secara aklamasi, Mr. David Korenfeld Federman dari Meksiko terpilih sebagai presiden karena kontribusinya yang besar terhadap pengelolaan sumber daya air. Pada level komisi, Indonesia pun terpilih sebagai salah satu wakil Resolution Drafting Committee bersama delegasi dari Turki, Rusia, Kenya dan Irak.

Sidang Council juga menyetujui pembentukan berbagai Center di beberapa negara yang ditujukan untuk pengembangan dan penelitian beberapa di antaranya tentang ecohydrology, environmental monitoring, water resources dan watershed management. Persetujuan tersebut selaras dengan agenda IHP yaitu pengembangan divisi ilmu pengetahuan yang terkait dengan air. Sebagai contoh adalah pembentukan HIDROEX yang diajukan Brazilia, pungkasnya.

IHP merupakan flagship UNESCO dan lembaga satu-satunya program Intergovernmental berbasis air dalam sistem PBB. Lembaga ini mendukung negara-negara mendapatkan solusi atas masalah-masalah terkait air. Dengan beranggotakan 36 negara, tahun ini IHP telah berhasil membantu Afrika dalam proses mitigasi terhadap dampak kekeringan serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyebaran informasi ilmiah terkait banjir.

Sidang tersebut juga diisi dengan pemilihan presiden, wakil presiden dan anggota komisi. Secara aklamasi Mr. David Korenfeld Federman dari Meksiko terpilih sebagai presiden karena kontribusinya yang besar terhadap pengelolaan sumber daya air. Pada level komisi, Indonesia pun terpilih sebagai salah satu wakil Resolution Drafting Committee bersama delegasi dari Turki, Rusia, Kenya dan Irak.

Sidang Council juga menyetujui pembentukan berbagai Center di beberapa negara yang ditujukan untuk pengembangan dan penelitian beberapa diantaranya tentang ecohydrology, environmental monitoring, water resources dan watershed management. Persetujuan tersebut selaras dengan agenda IHP yaitu pengembangan divisi ilmu pengetahuan yang terkait dengan air. Sebagai contoh adalah pembentukan HIDROEX yang diajukan Brazilia, pungkasnya.

IHP merupakan flagship UNESCO dan lembaga satu-satunya program Intergovernmental berbasis air dalam sistem PBB. Lembaga ini mendukung negara-negara mendapatkan solusi atas masalah-masalah terkait air. Dengan beranggotakan 36 negara, tahun ini IHP telah berhasil membantu Afrika dalam proses mitigasi terhadap dampak kekeringan serta memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyebaran informasi ilmiah terkait banjir.



» Arsip
» Diakses : 37 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment