Wednesday, July 2, 2014

PENELITI LIPI TEMUKAN MIKROBA BARU PENGURAI CEMARAN MINYAK MENTAH DI JEPANG

Peneliti LIPI Temukan Mikroba Baru Pengurai Cemaran Minyak Mentah di Jepang
Rabu, 2 Juli 2014

TRIBUN-TIMUR.COM - Satu lagi torehan prestasi tinggi dalam dunia sains dan teknologi yang ditemukan salah satu peneliti LIPI yang saat ini sedang melanjutkan program akhir PhD di Ehime University Jepang, adalah Dede Heri Yuli Yanto seorang peneliti di Lab. Teknologi Proses Biomasa dan Bioremediasi, Pusat Penelitian Biomaterial-LIPI. Peneliti dari LIPI tersebut menemukan mikroba baru yang berfungi untuk mengurai pencemaran minyak mentah di laboratorium kampus Nogokubu atau kampus Tarumi yang merupakan pusat untuk fakultas perikanan dan pertanian di Ehime University.

Mikroba sendiri diartikan sebagai organisme kecil (termasuk virus dan bakteri) karena berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Sedangkan pencemaran minyak mentah terutama wilayah laut, pesisir pantai, maupun perairan tawar oleh tumpahan minyak telah menjadi perhatian dunia internasional karena pencemaran ini dampak akhirnya pada lingkungan yang bisa berakibat bagi kehidupan manusia. Salah satu kandungan paling berat yang berada dalam tumpahan minyak mentah adalah aspaltene yang sangat sulit terurai, baik oleh proses foto-oksidasi alam maupun mikroorganisme yang berasal dari lingkungan tercemar tersebut.

Atas dasar tersebut penelitian ini dilaksanakan, dengan tujuan agar kandungan aspaltene dapat terurai, sehingga peneliti memulai penelitian dengan metode screening (penapisan) bertahap terhadap 72 sample mikroba yang diisolasi dari berbagai lokasi di Jepang, kemudian10 mikroba ditemukan dapat tumbuh dengan baik pada media yang mengandung aspal tersebut, selanjutnya dengan menggunakan pengujian berbagai konsentrasi dari 1000 hingga 30.000 mg aspal/kg media tumbuh dan terpilihlah 5 mikroba yang memiliki kemampuan tumbuh.

Dan akhirnya peneliti menemukan satu mikroba dengan penguraian yang unggul dan mampu menguraikan asphal dengan kapasitas paling baik. Keampuhan mikroba hasil isolasi tersebut kemudian diuji pada berbagai jenis minyak mentah dengan sifat serta komposisi asphaltene yang berbeda-beda dan hasilnya sangat baik untuk penguraian berbagai jenis minyak mentah. Untuk lebih jelasnya metode serta hasil penelitiannya dapat dilihat dari jurnal yang telah ditulis oleh peneliti bersama dengan supervisiornya Prof. Sanro Tachibana pada link berikut ini:

http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0964830513003296 dan
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0045653513016342.

Hasil dari pengujian DNA menunjukkan mikroba tersebut tergolong sebagai Pestalotiopsis sp. Penelitian ini dapat diklaim sebagai penemuan pertama aktivitas jamur tersebut untuk menguraikan minyak. Sebelumnya, jamur ini tidak pernah dilaporkan memiliki aktivitas menguraikan minyak. Hasil dari penemuan ini diharapkan dapat mengurangi dampak dari pencemaran minyak mentah termasuk Indonesia. Dan tentunya penemuan seperti ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah Indonesia sehingga kebijakan-kebijakan akan sains dan teknologi yang telah ditorehkan anak negeri baik dalam negeri maupun di luar negeri tidak percuma dan dapat dimanfaatkan dengan baik. (*)



» Arsip
» Diakses : 136 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment