Tuesday, July 1, 2014

LEWAT METROLOGI, DAYA SAING PRODUK NASIONAL AKAN MENINGKAT

Lewat Metrologi, Daya Saing Produk Nasional akan Meningkat
Selasa, 1 Juli 2014

(Jakarta Humas LIPI). Tiga pilar utama yakni standar penilaian, kesesuaian, dan metrologi telah disepakati bersama untuk memfasilitasi aliran produk dalam pasar bebas sebagai konsekwensi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Dengan kesepakatan tersebut, salah satu aspek yang perlu mendapatkan perhatian penting adalah metrologi.

Sebab, metrologi bisa digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan nilai tambah produk dan daya saing nasional, kata Kepala LIPI Prof. Dr. Lukman Hakim saat berbicara dalam Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi (PPI KIM) ke-40 di Hotel Grand Sahid Jakarta belum lama ini.

Dikatakannya, LIPI melalui Pusat Penelitian (Puslit) Metrologi bisa berperan di situ. Melalui metrologi, penguatan posisi dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN menjadi pintu untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan globalisasi dan regionalisasi perdagangan bagi industri nasional.

Indonesia berpotensi menjadi basis terbesar produksi di ASEAN, sekaligus menjadi pangsa pasar terbesar pula, tandasnya.

Senada, Kepala Puslit Metrologi LIPI Dr. Mego Pinandito mengatakan bahwa peran lembaga metrologi nasional yang dijalankan Puslit Metrologi mempunyai dampak kuat terhadap kemajuan ekonomi dan industri nasional.

Terjaminnya standar ukur yang digunakan industri dengan skema pemeriksaan regular bermuara pada standar pengukuran dengan tingkat akurasi yang paling baik yang dikelola oleh lembaga metrologi nasional, jelasnya.

Mego melanjutkan, apabila Indonesia tidak memiliki lembaga metrologi dengan standar yang diterima, maka produk-produk dari Indonesia akan mengacu pada standar pengukuran yang dimiliki negara lain sebagai referensi bagi standar industri. Ini tentu kurang baik bagi Indonesia dalam perdangan bebas antar negara ASEAN, tambahnya.

Di lain hal, Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Iptek Kemenristek Dr. Ir. Agus Puji Prasetyono yang hadir mewakili Menteri Riset dan Teknologi dalam sambutannya menambahkan, permasalahan perdagangan bebas nantinya juga akan berkaitan dengan permintaan konsumen, aturan teknis, dan standar produk.

Standar dan prosedur tes produk akan mempengaruhi produk manufaktur dan persepsi masyarakat tentang bagaimana standar itu dapat diterima dan dikaitkan dengan jaminan kualitas, masalah kesehatan, keselamatan dan produksi massal lainnya, tutupnya. (ms)



» Arsip
» Diakses : 52 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment