Category: Berita Teknologi Sumberdaya Alam & Kebencanaan
BPPT telah melakukan serangkaian survei pengumpulan data hidro-oseanografi dan pemetaan batimetri di sekitar Samudera Hindia, mulai dari Barat Sumatera hingga Selatan Jawa. BPPT melalui Balai Teknologi Survei Kelautan telah mencari dan memetakan dasar laut di Samudera Hindia, hingga selatan Jawa. Lokasi yang kebetulan ditemukannya gunung api tersebut berada di barat Bengkulu.
Penemuan gunung api aktif yang masih menjadi dugaan ini masih harus diteliti lebih dalam. Kabarnya, temuan ini berdasarkan data yang diperoleh pada 2009, kemudian pertama kali dilakukan riset pemetaan dasar laut pada Oktober 2010, demikian dikatakan Deputi Kepala BPPT Bidang TPSA Ridwan Djamaluddin saat jumpa pers di BPPT. (16/09)
Dengan menggunakan Baruna Jaya III, gunung bawah laut berhasil dipetakan mulai dari kedalaman 5000 m sebagai dasar gunung, hingga menjulang sampai kedalaman 1.300 m sebagai puncak gunung.
Awalnya survei batimetri ini pada Oktober 2010 adalah survei seismik yang dilakukan atas dasar kerjasama Indonesia-Perancis. “Survey ini secara spesifik tidak diarahkan untuk memetakan gunung laut tersebut, melainkan lebih untuk memetakan geologi laut secara umum dan lebih spesifik lebih diarahkan pada pemahaman prilaku gempa dikawasan tersebut”, ungkap Ridwan.
Menurut Ridwan, secara umum, bentuk gunung api memiliki tonjolan, ada juga yang memanjang. Karenanya diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan apakah bentuk tonjolan ini merupakan gunung api aktif. “Kita tidak mendapatkan data yang mengindikasikan gunung ini aktif, kalau gunung aktif temperature di sekitarnya lebih tinggi. Dari data yang kami peroleh tidak ada indikasi tersebut, selain itu diperlukan analisa kimia mengenai gas-gas yang mungkin dikeluarkan. Jadi status saat, kita baru mengkonfirmasi ada bentuk gunung dasar laut pada sisi Barat Bengkulu dengan kedalaman dasarnya 5000m dan puncaknya 1300m” tutup Ridwan.
"Gunung bawah laut berada di kedalaman 5.000 meter dan puncaknya berada di 1.300 meter di bawah permukaan air laut. Jadi, tingginya mencapai 3.700 meter, atau lebih tinggi dari Gunung Semeru," kata Wahyu W. Pandoe, Kepala Program Operasional Ocean Climate dan Tsunami Buoy, BPPT, Jakarta, Senin
Wahyu menjelaskan, di daerah barat Bengkulu memang terdapat gunung di bawah laut, tapi peneliti belum mengetahui apakah itu gunung berapi aktif atau bukan. "Perlu analisis lebih mendalam lagi untuk mengetahui apakah gunung itu termasuk gunung berapi atau tidak. Misalnya, dengan menganalisis batuan gunung, air, sendimen, dan lainnya," ujar Wahyu.
Dua puncak
Sementara menurut Dwi Haryanto, Staf Survei Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT, dari hasil pemetaan batimetri diperoleh gambar tubuh gunung. Selain itu, pada bagian barat gunung juga terdapat bukit-bukit.
"Gunung bawah laut ini memiliki dua puncak. Puncak pertama ada di selatan berada di 1.300 meter di bawah permukaan air laut. Sedangkan puncak kedua berada di utara dengan posisi 1.400 meter di bawah permukaan air laut," terang Dwi.
Ia menyimpulkan bahwa memang ada bentuk gunung bawah laut di sebelah barat Bengkulu dan perlu survei lanjutan yang lebih detail untuk mengetahui apakah itu gunung berapi atau tidak. "Untuk itu, kami menyarankan agar segera dilakukan penelitian lanjutan dan pemberian nama untuk gunung tersebut," pungkas Dwi. (SYRA/humas)
, gunung tidak saja berada di darat tapi juga ada dilautan, definisi gunung sendiri tidak selalu berkonotasi gunung berapi. Ada gunung yang sifatnya gunung api yang sifatnya ada magma dari gas bawah permukaan bumi yang keluar yang memang proses pembentukannya dari mekanisme tersebut ada gunung yang bukan gunung api atau yang sering disebut dengan gunung patahan, gunung tersebut terbentuk melalui proses tektonik sehingga bentuk gunung nya secara umum sering berbeda.
View the Original article
No comments:
Post a Comment