10 Jurus LIPI Benahi Peternakan Sapi RIKamis, 19 September 2013 BOGOR - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan untuk mengatasi permasalahan peternakan nasional memerlukan komitmen bersama seluruh komponen bangsa. Dengan komitmen pengembangan tersebut, maka dapat melakukan langkah-langkah strategis.
"Dalam hal ini saya mengusulkan 10 langkah strategis yang perlu didukung baik oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta dan masyarakat," ujar Deputi Ilmu Pengetahuan Hayati Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Nuramaliati Prijono di IPB Convention Center, Rabu (18/9/2013).Siti menjelaskan, ke-10 langkah strategis ini yang pertama melanjutkan program swasembada daging dan susu nasional. Lalu yang kedua perbaikan infrastruktur, yang meliputi peningkatan sarana prasarana yang handal agar dapat diimplementasikan dan berkelanjutan."Ketiga membangun industri perbibitan nasional, ini pemerintah harus menggalang perusahaan swasta untuk turut melakukan usaha perbibitan dengan skema insentif," tambahnya.Kemudian yang keempat, membangun pusat-pusat pengolahan pakan ternak ruminansia. Menurut Siti ketersediaan pakan adalah salah satu kritikal point untuk pembangunan peternakan nasional.Siti menambahkan, langkah kelima yakni BUMN peternakan seharusnya bisa menjadi sentra produksi bibit unggul ternak sapi nasional. Dengan potensi lahan yang dimiliki sangat memungkinkan untuk melakukan sistem integrasi sapi dengan komoditas lainnya."Langkah keenam dengan penerapan IPTEK strategis bidang peternakan, dengan menjadikan petani yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumber daya lokal untuk menghasilkan produk peternakan berdaya saing tinggi," ucap Siti.Lebih lanjut dia mengungkapkan, kemudian yang ketujuh meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia peternakan di daerah baik tenaga teknis maupun masyarakat peternakan secara umum melalui program training dan penyebaran informasi.Kemudian yang kedelapan, mengembangkan industri hilir yang tereintegrasi dengan sumberdaya lokal untuk memenuhi permintaan pasar domestik, regional dan internasional."Dan yang kesembilan, melakukan jejaring kerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mencari solusi percepatan peningkatan populasi, serta yang kesepuluh melakukan perbaikan koordinasi kepada semua stakeholder peternakan," kata dia."Dengan komunikasi dan koordinasi yang baik akan lebih memudahkan melakukan program terpadu dalam menyelesaikan persoalan peternakan nasional," tutupnya.
» Arsip » Diakses : 24 kali » Dikirim : 0 kali | |
View the
Original article
No comments:
Post a Comment