Saturday, November 29, 2014

Jembatan Ortotropik sedang dikembangkan Balitbang PU- Pera

Jakarta (ANTARA News) - Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan, Balitbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera) saat ini sedang melakukan uji coba Jembatan Ortotropik di Bogor dan Bandung, Jawa Barat.

Peneliti dari Puslitbang Jalan, Redrik Irawan, di sela Seminar Teknologi "Menyediakan IPTEK Infrastruktur Pekerjaan Umum dan perumahan Andal" di Jakarta, Jumat, menyebutkan untuk Jembatan Ortotropik masih dilakukan uji coba di Bogor dan Bandung dan tidak diterapkan di lalu lintas yang berat.

"Kita uji coba dekat-dekat kantor Puslitbang jalan," jelas Redrik Irawan seraya menambahkan Ditjen Bina Marga juga masih menunggu kinerja dalam uji coba ini sehingga belum bisa diperkenalkan kepada masyarakat luas.

Ditanya soal efisiensi biaya bila dibandingkan dengan jembatan plat beton, sedangkan Jembatan Ortotropik adalah jembatan plat baja, dia mengatakan pihaknya belum melakukan penelitian apakah Jembatan Ortotropik lebih murah bila dibandingkan dengan jembatan plat beton.

"Jembatan Ortotropik merupakan solusi memanfaatkan baja dalam pembangunan jembatan. Ide memanfaatkan baja bagi jembatan di Indonesia karena adanya permasalahan perbaikan yang membutuhkan waktu lama dan mengurangi beban mati dari penggunaan beton pada konstruksi," katanya.

Dikatakannya lagi, di luar negeri semua jembatan bentang panjang lebih dari satu kilometer sudah menggunakan Jembatan Ortotropik.

"Dari awal mereka sudah gunakan plat baja bukan plat beton. Meskipun untuk komponen Jembatan Ortotropik masih harus impor, namun yang penting kita bisa adopsi teknologinya," katanya.

(E008)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Anjing paham cara manusia berbicara

Jakarta (ANTARA News) -  Sebuah temuan yang dipublikasikan dalam Jurnal Current Biology pada 26 November lalu menunjukkan, bagaimama anjing dapat membedakan dan memproses berbagai komponen suara manusia.

Hal ini sama seperti manusia yang mendengar orang lainnya berbicara lalu merespon tidak hanya tentang apa yang dikatakan --konsonan dan vokal yang dirangkai menjadi kata-kata dan kalimat -- tetapi juga bagian lainnya, misalnya nada emosional dan jenis kelamin pembicara.

"Meskipun kita tidak dapat mengatakan berapa banyak atau cara anjing memahami informasi, kami dapat katakan kalau anjing bereaksi terhadap informasi verbal dan informasi yang berkaitan. Komponen ini nampaknya diproses di daerah yang berbeda pada otak anjing," kata Victoria Ratcliffe dari School of Psychology di University of Sussex.

Penelitian sebelumnya menunjukkan kalau anjing memiliki bias hemispherik - otak kiri vs kanan - ketika mereka memproses vokalisasi suara anjing lainnya. Ratcliffe dan rekannya, David Reby mengatakan temuan itu merupkan langkah logis untuk menyelidiki apakah anjing menunjukkan bias yang sama dalam menanggapi informasi yang dikirimkan dalam bahasa manusia.

Dalam hal ini, mereka memainkan suara dari berbagai sisi anjing sehingga suara masuk ke telinga anjing pada waktu bersamaan dan dengan amplitudo yang sama.

"Input dari masing-masing telinga terutama ditransmisikan ke belahan berlawanan dari otak. Jika salah satu hemisphere (bagian otak yang bertugas berpikir secara afektif dan rasional) lebih khusus memproses informasi tertentu dalam suara, maka informasi itu dipersepesikan berasal dari telinga yang berlawanan," papar Ratcliffe.

Jika anjing menengok ke kiri, ini menunjukkan kalau suara terdengar lebih jelas oleh telinga kiri. Hal ini  menunjukkan kalau hemisphere bagian kanan lebih khusus dalam pengolahan jenis informasi.

Para peneliti lalu mengamati bias umum dalam respon anjing untuk aspek-aspek tertentu dari suara manusia. Ketika mereka memberikan perintah yang akrab diucapkan pada anjing, maka anjing pun memperlihatkan bias proses hemisphere kiri, yang diindikasikan dengan perilaku menengok ke sebelah kanan.

Lalu, ketika intonasi atau isyarat vokal pembicara berlebihan maka anjing menunjukkan bias hemisphere bagian kanan yang signifikan.

"Hal ini sangat menarik karena hasil temuan kami menunjukkan kalau pengolahan komponen suara di otak anjing dibagi antara dua belahan dengan cara yang sebenarnya sangat mirip dengan cara otak manusia," kata Reby seperti dilansir siaran publik Eukaalert yang dikutip dari Science Daily.

Tentu saja, itu tidak berarti anjing benar-benar mengerti segala sesuatu yang manusia katakan.  Atau tidak bisa dikatakan kalau anjing memiliki kemampuan berbahasa yang mirip manusia.

Tapi, kata Ratcliffe, hasil ini mendukung gagasan kalau sahabat manusia itu memperhatikan "tidak hanya siapa dan bagaimana kita mengatakan sesuatu  tetapi juga untuk apa kita katakan sesuatu itu".

Temuan ini merupakan kabar baik untuk kita karena banyak dari kita yang mencintai anjing, menghabiskan waktu bersama mereka. Mereka mungkin tidak selalu mengerti, tapi benar-benar mendengarkan.

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Miho Koike, perempuan yang bisa mengurangi ongkos energi surya

Jakarta (ANTARA News) - Pembuat sel surya di Tiongkok, Taiwan, dan Eropa  membombardir Miho Koike dengan pesanan produk.

Miho adalah CEO Material Concept, perusahaan kecil pengembang energi surya yang mengubah cara dunia membuat panel surya.

Berada jauh di pusat riset dan bisnis Tohoku University, perusahaan itu begitu tersembunyi dan hanya fokus membuat produk sampai tidak memiliki laman bisnis sendiri dan hanya mengandalkan laman Tohoku University untuk menyiarkan berita.

Secara tradisional, produsen menggunakan pasta emas untuk membubuhkan sel surya pada elektroda baterai dan panel surya. Pengadaan emas untuk keperluan itu sampai meliputi 25 persen dari seluruh biaya produksi. 

Junichi Koike mengembangkan pasta tembaga alternatif yang menurut Miho hanya membutuhkan 1/100 dari biaya.

Meskipun terobosan in memakan waktu 20 tahun pembuatan, namun dengan bantuan para peneliti yang punya tujuan sama Junichi menciptakan penghalang tipis untuk mencegah tembaga terserap ke silikon yang digunakan dalam panel surya.

Manfaat tembaga dari sisi biaya telah diketahui namun bahan itu menyebabkan silikon terdegradasi dan membuatnya menjadi alternatif yang berisiko.

Terobosan ini jadi berita baik untuk perusahan energi surya di luar negeri.

Material Concept pun kemudian menerima banyak perhatian dari Eropa karena Uni Eropa telah mengumumkan akan beralih ke standar perunggu tahun 2018.

Miho menyebutkan bahwa mereka sedang menjajaki kerja sama dengan produsen di Tiongkok dan Taiwan.

Sekalipun pemerintah Jepang sedang menggencarkan penggunaan tenaga surya, kenyataannya klien perusahaan Miho sebagian besar di luar Jepang.

"Di Jepang hanya ada tiga perusahaan besar - Sharp, Kyocera, dan Mitsubishi - yang memproduksi sel-sel surya," kata Miho seperti dilansir laman Techinasia.

Junichi mungkin memecahkan kode ilmiah tapi Miho merupakan mesin pendorong kemajuan perusahaan.

Selama sepuluh tahun ia tinggal di Amerika Serikat, belajar dan bekerja. Miho berharap bisa tinggal di sana selama sisa hidupnya, namun petimbangan keluarga membuatnya kembali ke Jepang.

Saat dia mengambil keputusan itu, dia baru saja mendapat pemberitahuan bahwa aplikasinya untuk mendapat visa permanen disetujui.

Kembali ke Jepang, Miho mengalami kejutan budaya. "Saya tidak ingin meninggalkan rumah. Itu berlangsung selama setengah tahun," kenangnya.
 
Tak lama kemudian, dia bangkit dan mendapatkan pekerjaan tetap di lembaga pemerintah selama 14 tahun.

Selama itu, dia terkadang berinteraksi dengan kegiatan bisnis yang dilakukan universitas.

Tahun 2011
dia mendapatkan kesempatan mengkoordinasikan perencanaan bisnis dan
pengembangan untuk para pemula dia mengambilnya.

Keinginan yang kuat untuk membantu wilayah Tohoku yang terdampak bencana membuat Miho beralih peran ketika peluang untuk memimpun Material Concept muncul tahun 2013.

Sekarang dia hanya fokus pada satu perusahaan, Material Concept. Berbekal daftar kontak domestik dan internasional, Miho membawa perusahaan berkembang pesat.

Awal tahun ini perusahaan itu menerima serangkaian pendanaan dengan nilai mendekati enam juta dolar AS dari perusahaan-perusahaan besar seperti Daiwa
Securities dan Innovation Network Corporation of Japan.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Penentuan Kadar Antinutri pada Tanaman Legume Determination Levels of Anti-nutrition on Legume Plants

| Print |

daunlamtorobustanLegume adalah salah satu hijauan pakan ternak yang mengandung protein lebih tinggi daripada rumput. Lamtoro (Leucaeana leucocephala (Lam.) de Wit), kedelai (Glycine max (L.) Merr.), kelor (Moringa oleifera Lam.) dan gamal (Gliricidia sepium Jack Walp.) merupakan contoh legume yang umumnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Akan tetapi, pemanfaatan legume yang tinggi sebagai pakan perlu dibatasi dikarenakan adanya senyawa antinutrisi yang terkandung dalam legume, yang akan mengurangi nilai nutrisi dari tanaman legume sendiri. Karena itu perlu diketahui kadar senyawa kimia antinutrisi seperti, tanin, saponin dan kumarin dalam tanaman legume yang umum dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan metode titrasi, spektrofotometri dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) serta kandungan antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-ratkedelaibustana kadar antinutrisi tersebut mengalami penurunan setelah melalui proses pengeringan walaupun tidak terlalu signifikan, sehingga diperlukan penelitian lain untuk mengetahui proses yang terbaik guna mengoptimalkan penurunan kadar antinutrisi tersebut. Selain itu, tanaman Legume memiliki kandungan antioksidan yang bervariatif yang menjadi nilai lebih.

Kata kunci: legume, pakan ternak, antinutrisi, antioksidan

Peneliti: Bustanussalam*, Fauzy Rachman, Eris Septiana, Yatri Hapsari, Yadi,dan Partomuan Simanjuntak
Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI, Jl. Raya Bogor Km. 46, Cibinong 16911, Jawa Barat
*E-mail : bustanussalam@lipi.go.id

Daun tanaman lamtoro                                                           Kedelai



View the Original article

Thursday, November 27, 2014

Peneliti ungkap kekuatan pencernaan burung pemakan bangkai

Washington (ANTARA News) - Burung-burung nasar memakan kematian, mengunyah daging busuk yang bisa membuat sakit atau membunuh orang atau binatang lainnya.

Menurut para peneliti, pemulung berbulu ini punya usus paling kuat di planet ini.

Para ilmuwan menyatakan hasil analisis pada dua spesies burung nasar Amerika Utara menunjukkan bahwa burung itu memiliki sistem pencernaan asam yang sangat kuat dan ususnya penuh dengan dua jenis bakteri jahat.

Pada nasar hitam dan nasar kalkun, satu-dua pukulan gastrointestinal ini efektif melumpuhkan banyak potensi penyakit yang disebabkan oleh populasi mikroba pada bangkai yang mereka makan.

"Saluran gastrointestinal nasar adalah lingkungan yang berbahaya," kata ahli mikrobiologi Lars Hestbjerg Hansen dari Aarhus University di Denmark, salah satu peneliti yang hasil studinya dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.

"Nasar-nasar ini akan mengonsumsi vertebrata mati apapun - mamalia, burung, ular, ikan. Mereka lebih suka organisme yang belum lama mati dibandingkan dengan karkas yang sudah sangat busuk," kata ahli ornitologi Gary Graves dari Smithsonian Institution di National Museum of Natural History di Washington, peneliti yang lain.

"Sebagai contoh, rusa yang sehari mati di jalan itu sempurna," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.

Para peneliti memeriksa komunitas mikroba, atau mikrobioma, yang hidup dalam saluran pencernaan 50 burung nasar yang meliputi dua spesies yakni nasar hitam dan nasar kalkun.

Nasar kalkun tubuhnya tertutup bulu hitam dengan kepala gundul berkulit
merah dan rentang sayap hampir 1,75 meter. Jenis
ini umum ditemui di Amerika Utara.

Sementara nasar hitam lebih kecil,
dengan rentang sayap sekitar 1,45 meter, bulu hitam, dan kepala gundul
berkerut dengan kulit berwarna abu-abu gelap. Burung jenis ini ditemukan
di seluruh bagian tenggara Amerika Serikat.

Bakteri pencernaan paling umum pada nasar - Clostridia dan Fusobacteria - ternyata sangat patogenik pada binatang lain. Clostridia misalnya, bisa menyebabkan penyakit-penyakit yang menjadi musuh dunia seperti botulism, kelemayuh (gangren) dan tetanus pada manusia.

Para peneliti juga menemukan bahwa asam perut burung nazar sangat kuat dan membunuh banyak bakteri yang masuk ke dalam tubuh mereka bersama daging busuk.

"Kebanyakan mikroba yang masuk bersama makanan tidak akan bertahan dalam kondisi keras ini," kata peneliti yang lain, ahli mikrobiologi dari University of Copenhagen, Michael Roggenbuck.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Peneliti ungkap misteri kuburan vampir di Polandia

Jakarta (ANTARA News) - Orang-orang yang dikubur dengan sabit melingkari leher dan batu-batu pada rahang untuk mencegah mayat hidup kembali merupakan penduduk asli di area tempat mereka dikuburkan menurut hasil studi baru.

Fakta bahwa semua orang yang dikubur sebagai vampir merupakan penduduk lokal menunjukkan kemungkinan mereka semua merupakan korban epidemi kolera yang menyapu kawasan itu, kata salah satu penulis studi, Lesley Gregoricka, ahli bioarkeologi di University of South Alabama.

Kisah orang-orang mati yang hidup lagi sungguh memiliki akar, kembali ke masa kuno Mesir, Yunani, dan Babylonia dan lainnya, kata penulis studi yang lain, Tracy Betsinger, ahli bioarkeologi dari State University of New York di Oneonta.

Cerita tentang vampir sudah beredar di Eropa Timur sejak setidaknya abad ke-11 dan koran-koran menggambarkan apa yang dicurigai sebagai vampir sejak abad ke-17.

Sebagai contoh, tahun 1725, seorang pejabat Austria menyampaikan kisah petani Serbia, Petar Blagojevic, yang katanya telah membunuh sembilan penduduk desa di areanya sebelum orang menurus jantungnya.

Pengetahuan vampir pada masa ini tidak lagi meliputi penghisapan darah sebagai bagian integral, sebaliknya, mayat hidup bisa membunuh orang hanya dengan pandangan.

Dalam pengetahuan kuno, seseorang berisiko menjadi vampir setelah mati jika dia tidak dibaptis, mati karena kekerasan, atau yang pertama terbunuh dalam epidemi, atau merupakan orang dari daerah lain, kata Gregoricka seperti dilansir laman LiveScience.

Gagasan bahwa vampir minum darah mungkin mengemuka selama wabah dan epidemi, ketika mayat sering terbaring telanjang dan terurai dalam waktu yang lama.

"Orang sangat dekat dengan kematian pada titik ini, tapi tidak tahu cara yang baik untuk menjelaskan apa yang terjadi," katanya.

Sebagai contoh, tubuh cenderung gembung setelah kematian karena bakteri-bakteri menghasilkan gas.

Ini menekan tubuh bagian bawah, pada gilirannya memaksa darah naik dari paru-paru ke kerongkongan dan kemudian ke mulut, yang mungkin membuat penduduk desa percaya mayat seseorang yang seperti terlantar dan lemah selama hidup menjadi gemuk karena minum darah, jelasnya.

Penguburan Vampir

Gregoricka dan koleganya menganalisis potongan tulang dari kuburan Drawsko, situs Polandia tempat kuburan vampir ditemukan. Menurut para peneliti, kuburan itu berasal dari abad ke-17 sampai abad 18.

Beberapa orang pada situs itu dikubur dengan sabit pada leher dan batu-batu pada rahang untuk mencegah mereka hidup kembali.

Menurut Gregoricka, sabit ditujukan untuk memenggal orang jika mereka berusaha bangkit dari kubur dan batu-batu dijepitkan ke rahang untuk menutupnya supaya mereka tidak bisa makan dari orang-orang hidup.

Para peneliti kemudian melihat lebih dekat ke 60 dari 333 kuburan di situs itu, enam di antaranya merupakan kuburan "vampir" yang ditujukan untuk mencegah orang yang dikubur hidup lagi.

Tim menganalisis rasio isotop strontium dalam kerangka. Karena masing-masing lokasi punya rasio unik dari isotop ini dan tubuh orang secara alamiah mengambil unsur-unsur di lingkungan, analisis isotop strontium bisa mengungkap tempat seseorang berasal.

Berlawanan dengan hipotesis awal bahwa "vampir" adalah imigran, tim justru menemukan bahwa semua vampir adalah penduduk lokal.

Dan karena tidak ada "vampir" yang menunjukkan tanda-tanda kematian akibat kekerasan atau trauma parah, tim berspekulasi bahwa vampir mungkin orang pertama yang menjadi korban epidemi kolera yang menyapu kawasan ketika itu.

"Orang bisa mati karena kolera dalam hitungan hari atau bahkan jam," kata Gregoricka.

"Jika sesuatu membunuhmu dengan sangat cepat, itu tidak akan meninggalkan tanda pada tulang," tambah dia.

Setelah studi yang hasilnya dipublikasikan di jurnal PLOS ONE pada 26 November, para peneliti ingin melakukan analisis kimia lebih lanjut untuk mencari tahu lebih banyak tentang penduduk desa tersebut.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Satelit LAPAN-A2 siap awasi perairan Indonesia 2015

Bogor (ANTARA News) - Satelit LAPAN-A2 dengan Sistem Identifikasi Otomatis-nya (Automatic Identification System) untuk mendeteksi kapal laut, diperkirakan sudah siap mengawasi perairan Indonesia pada semester pertama 2015. 
Dengan sistem ini, dari layar monitor, kapal-kapal yang melayari perairan bisa langsung dideteksi, mulai dari nama dan bendera di mana dia terdaftar, jenis dan tipe kapal, dimensi fisik dan tonase kapal, rute yang dipilih dan rute sejati yang ditempuh, pelabuhan bertolak dan pelabuhan tujuan, dan sebagainya.   

"Konfirmasi dari pihak India untuk (satelit) A2 semester pertama 2015 sudah bisa diluncurkan. Kalau yang (satelit) A3 baru akhir 2015," kata Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Rika Andiarti, di Rumpin, Bogor, Kamis.

Kedua satelit mikro yang telah ditingkatkan kemampuannya tersebut, menurut dia, dapat mendeteksi kapal laut (LAPAN-A2) dan memprediksi produksi beras berdasarkan area penanaman (LAPAN-A3).

Khusus untuk satelit mikro A2 yang dilengkapi sensor canggih berupa receiver AIS, muatan radio amatir melalui Automatic Position Reporting System (APRS), dan kamera video analog dan digitak yang lebih baik, Rika mengatakan akan memiliki kemampuan jangkauan lebar karena ditempatkan di ekuatorial.

"Satelit ini akan mengunjungi Indonesia 14 kali dalam satu hari," ujar dia.

Sementara itu, Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, mengatakan, lembaganya akan membantu pemerintah dalam kegiatan yang berkaitan dengan pemantauan kemaritiman dengan beberapa teknologi yang telah ada dan maupun yang sedang dikembangkan.

Dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh, ia mengatakan LAPAN dapat membantu memantau wilayah pantai untuk pengembangan potensi sumber daya laut, termasuk di dalamnya informasi zona penangkapan ikan sehingga membantu nelayan lebih efektif menangkap ikan.

Untuk mengidentifikasi kapal-kapal yang terkait pencurian ikan di perairan Indonesia, satelit LAPAN-A2 dan pesawat nirawak (Unmanned Aerial Vehicle/UAV) yang dikembangkan LAPAN dapat dimanfaatkan, kata Djamaluddin.

"Saat ini kita masih menggunakan teknologi asing untuk satelit. Kita harus mandiri nanti, bisa nanti dimulai dengan (mengembangkan satelit) penginderaan jauh sumber daya alam," ujar dia.

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Wednesday, November 26, 2014

Formula minyak atsiri diklaim bisa hemat BBM 30 persen

Jakarta (ANTARA News) - Para peneliti mengklaim penggunaan formula minyak atsiri pada kendaraan bermotor bisa menghemat penggunaan bahan bakar minyak (bbm) sebanyak 30 persen.

"Bahan ini kan (atsiri),bahan panas, jadi dia mengikat bahan bakar sehingga bahan bakar itu mudah untuk menguap. Jadi ikatan antar partikel bahan bakar itu menjadi lemah sehingga prosesnya mudah diuapkan...,tidak menaikkan oktan, tapi hanya menyempurnakan pembakaran. Bisa dibuktikan, menurunkan kadar gas buang itu bisa sekitar 30 persen," ujar salah satu peneliti Drs. Suwandi M.Si di Jakarta, Kamis (20/11).

Lebih lanjut, Suwandi mengatakan, hal ini, didasarkan pada hasil penelitian sejak 15 tahun lalu, yang menunjukkan kalau minyak atsiri bisa menjadi campuran untuk BBM baik Premium, Pertamax ataupun solar.

Suwandi pun mengungkapkan, formula minyak atisiri yang produksi PT. Lingkar Bumi Lestari dalam merek "Oktaniol" itu, di antaranya mengandung sekitar 40 persen sereh dan diklaim mampu menghemat bbm hingga 50 persen pada kondisi tertentu.

Kemudian, berdasarkan hasil uji empiris kendaraan, dia menuturkan, hampir semua kendaraan baik yang menggunakan sistem karburator ataupun injeksi dapat memanfaatkan formula ini.

Dia mencontohkan, untuk jenis kendaraan sepeda motor merek Honda Supra Fit misalnya, satu liter formula minyak atsiri yang dicampur dengan premium satu tanki penuh bisa menambah jarak tempuh hingga 16 kilometer, dari yang semula 48 kilometer menjadi 64 kilometer.

Kemudian, untuk mobil Suzuki Aerio, satu liter formula minyak atsiri bisa menambah jarak tempuh sekitar lima kilometer, yakni dari yang semula 12 kilometer menjadi 17 kilometer.

Suwandi mengatakan, pemakaian fuel saver formula ini dalam jangka panjang tidak akan merusak mesin.

Namun, akan membuat mesin lebih ringan dan responsif yang terlihat dari bertambah cepatnya waktu akselarasi sekitar 1 detik.

"Hal ini karena oktaniol mengikat ruang bakar menjadi lebih bersih sehingga dalam jangka panjang mengurangi biaya perawatan mesin kendaraan," kata pria yang juga seorang dosen di Telkom University itu.

Selain itu, berdasarkan hasil uji Lemigas yaitu uji bilah tembaga, formula minyak atsiri tidak bersifat korosif.

Oktaniol saat ini dipasarkan seharga Rp 30 ribu per botol berukuran 12 mililiter.

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Orang Tibet kuno bertahan hidup dengan barley

Washington (ANTARA News) - Dataran Tinggi Tibet, daerah hunian keras Asia yang dijuluki "atap dunia", tidak terlihat sebagai tempat tinggal ideal dengan ketinggian yang ekstrim, angin yang tiada henti dan oksigen rendah.

Orang-orang baru berhasil berkoloni di daratan terpencil ini hanya setelah mereka menemukan cara menghidupi diri sepanjang tahun dengan tanaman tahan dingin seperti barley yang dibawa ke kawasan itu dari tempat jauh, kata para ilmuwan pada Kamis (20/11).

Para peneliti menggambarkan 53 situs arkeologi di provinsi Qinghai di barat laut Tiongkok tempat mereka menemukan sisa-sisa struktur pedesaan, tungku, tembikar, tulang hewan, biji-bijian serealia dan bukti lain hunian manusia pada ketinggian sekitar 1.700 sampai 3.400 meter di atas permukaan laut.

Mereka menemukan tanda-tanda keberadaan manusia pada Zaman Es setidaknya 20.000 tahun lalu.

Ada permukiman pada ketinggian yang lebih rendah sekitar 5.200 tahun lalu, utamanya di lembah bagian atas Sungai Kuning, dengan penduduk hidup bergantung pada millet, tanaman pangan sejenis padi-padian yang sensitif dingin dan tidak cocok dengan ketinggian lebih tinggi.

Permukiman permanen dengan pertanian dan ternak dibangun sekitar 3.600 tahun lalu pada ketinggian sekitar 3.000 meter setelah barley--tanaman pangan sejenis gandum-- diperkenalkan ke kawasan itu.

"Mereka bisa jadi merupakan permukiman awal di dunia yang bisa bertahan pada ketinggian itu," kata arkeolog Martin Jones dari University of Cambridge, salah satu peneliti, seperti dilansir kantor berita Reuters.

Tidak seperti millet, barley berbunga bahkan dalam kondisi ketinggian Dataran Tinggi Tibet.

"Karena barley tahan beku dan toleran terhadap dingin, dia tumbuh sangat baik di Dataran Tinggi Tibet bahkan sampai sekarang. Oleh karena itu, pertanian barley bisa menyediakan cukup makanan bahkan selama musim dingin," kata arkeolog Dongju Zhang dari Lanzhou University, peneliti yang lain.

Barley merupakan tanaman pangan utama dataran tinggi, gandum juga bisa tumbuh bagus. Keduanya bukan tanaman pangan asli di kawasan itu.

Menurut hasil riset yang disiarkan di jurnal Science, tanaman-tanaman itu didomestikasi di daerah yang disebut daerah Bulan Sabit Subur, Timur Dekat Kuno, ribuan tahun sebelumnya dan diperkenalkan ke area itu sekitar 4.000 tahun lalu.

Ternak juga penting untuk mempertahankan permukiman. Para peneliti mengatakan domba domestikasi tiba pada saat hampir bersamaan dengan barley dan gandum.

Jones mengatakan orang-orang ini tidak hanya mampu menaklukkan ketinggian ekstrim dengan mengembangbiakkan ternak dan menanam tanaman pangan, tapi mereka juga memperluas permukiman ke tempat yang lebih tinggi, dan lebih dingin.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

BATAN nyatakan regenerasi ahli nuklir berjalan lamban

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Prof Djarot S Wisnubroto mengatakan regenerasi ahli nuklir atau pegawai di instansinya berjalan lamban.

"Usia rata-rata pegawai BATAN 51,4 tahun. Persentase paling banyak usia 51-55 tahun yakni 41 persen," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu.

Sementara pegawai yang berumur dibawah 30 tahun hanya enam persen, siasanya 53 persen lainnya berumur 30 hingga 50 tahun.

"Kalau moratorium PNS selama lima tahun jadi, maka BATAN akan kehilangan 600 pegawai. Bisa jadi ahli nuklir bidang pertanian sudah habis," tambah dia.

Dia juga berharap gar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) segera terwujud.

Jika PLTN segera dibangun, maka pihaknya akan membuat program diklat, pengetahuan dari generasi sekarang ke generasi selanjutnya, yang akan mengoperasikan PLTN tersebut

BATAN juga melakukan transfer pengetahuan kepada generasi muda.

"Makanya kami menjaga agar pengetahuan bisa lintas generasi dengan bekerja sama dengan Komunitas Muda Nuklir (Kommun)."

BATAN dan Kommun menyelenggarakan Nuclear Youth Summit (NYS) yang merupakan wadah yang diperuntukkan bagi generasi muda yang mempunyai kepedulian dan ketertarikan terhadap perkembangan iptek nuklir.

NYS pertama kali dilangsungkan pada 2013 di Yogyakarta. NYS 2014 diselenggarakan di Jakarta, 22-24 November.

Tema NYS 2014 adalah "Lets Start the Future, Today" dan diikuti150 peserta dari dalam dan luar negeri.

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Menristek Dikti janji fasilitasi pil KB pria buatan Unair

Surabaya (ANTARA News) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir menyatakan, siap memfasilitasi hasil riset Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mengenai pil Keluarga Berencana (KB) untuk pria masuk skala industri.

"Eman kalau begitu. Nanti saya akan temui asosiasi pengusaha farmasi," katanya di sela-sela Dies Natalis ke-37 dan wisuda 670 mahasiswa Universitas Sunan Giri (Unsuri) di Surabaya, Sabtu.

Nasir menyatakan, eman, bahasa Jawa yang maknanya "patut disayangkan", berkaitan adanya tawaran dari industri farmasi Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) yang bersedia menjadikan pil KB pria temuan Unair itu menjadi produk industri obat.

Pil KB pria tersebut menjadi temuan riset dosen Farmakognosi Unair Surabaya Prof Dr Bambang Prajogo EW MS Apt, namun pihak Unair hingga kini masih menunggu tanggapan pemerintah RI.

Oleh karena itu, Nasir, berjanji akan melakukan hilirisasi riset untuk mendekatkan peneliti dengan dunia industri.

"Nanti, pertengahan Desember, kita akan konsolidasi antara asosiasi pengusaha dengan peneliti. Dari sana, PT akan mendapatkan royalti, Karena itu, saya juga sudah minta para rektor untuk melakukan mapping terkait riset potensial mereka," katanya.

Ia mengakui, selama ini pendidikan tinggi (PT) memang terpisah dari riset, sehingga riset tidak berkembang, karena itu pihaknya akan menggabung riset dan PT dalam satu direktorat, yakni Dirjen Pembelajaran Mahasiswa dan Penjaminan Mutu yang melakukan penguatan inovasi.

"Selain Unair, ada juga hasil riset komponen pesawat buatan anak negeri dari PT Ray yang setara dengan R-80 buatan Boeing dan ditawar oleh Jerman. Kita upayakan agar jangan sampai lepas, tapi mungkin butuh dana besar, nanti kita cari atau kita bentuk konsorsium," katanya.

Ia mengemukakan pula, ada bibit pangan yang bagus yang ditemukan PT Batan.

"Tapi, masyarakat kita masih takut dengan nuklir. Nanti kita akan lakukan edukasi agar tidak takut, karena nuklir itu bergantung pada kita. Bisa bermanfaat juga," katanya.

Ketua Senat Akademik Universitas (SAU) Airlangga Surabaya Prof Dr Drs Fendy Suhariadi MT pernah mengemukakan bahwa Tiongkok dan Amerika Serikat mengincar pil KB pria yang diciptakan Farmakognosi Unair Surabaya Prof Dr Bambang Prajogo EW MS Apt.

"Tiongkok dan Amerika menawar pil KB pria yang ditemukan peneliti Unair, bahkan Tiongkok sangat aktif, tapi kami masih berharap pemerintah sendiri yang memproduksinya," katanya.

Selain pil KB pria, peneliti Prof drh Romziah Sidik B PhD bersama tim Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair telah menemukan enzim dari mikroba yang disebut enzim fibrolitik yang bisa memecah serat untuk bahan pakan ternak yang sudah dipatenkan.

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Perempuan astronot pertama Italia menuju stasiun luar angkasa

Moskow (ANTARA News) - Pesawat luar angkasa Soyuz dari Rusia yang membawa perempuan astronot pertama asal Italia memulai perjalanannya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Minggu (23/11).

Samantha Cristoforetti ditemani oleh kosmonot Rusia Anton Shkaplerov dan astronot Amerika Terry Virts saat pesawat luar angkasa Soyuz TMA- 15M diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome di Kazakhstan, kata Badan Ruang Angkasa Rusia Roscosmos dalam pernyataan.

"Soyuz dalam keadaan baik-baik saja di orbit, perhentian selanjutnya ISS," tulis Nasa dalam cuitan Twitter seperti dilaporkan AFP.

Cristoforetti, Virts dan Shkaplerov akan tiba enam jam setelah meluncur ke Stasiun Luar Angkasa Internasional tempat mereka akan tinggal hingga Mei 2015.

Mereka juga membawa bekal persediaan makanan penting, seperti nyaris setengah kilogram kaviar dan mesin espresso.

"Ada 15 kotak yang masing-masing berisi 30 gram kaviar, juga apel, jeruk, tomat,140 porsi susu bubuk beku dan teh hitam tanpa gula," kata badan antariksa seperti dikutip kantor berita Rusia TASS.

Para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional juga dapat menikmati minuman yang diseduh berkat mesin seberat 20 kilogram yang didesain pembuat kopi Italia ternama Lavazza bersama perusahaan Argotec yang memiliki spesialisasi membuat makanan luar angkasa.

Cristoforetti (37) yang juga merupakan kapten di Angkatan Udara Italia "tidak hanya menjadi perempuan astronot pertama dari Italia yang pergi ke luar angkasa, tetapi juga astronot pertama dalam sejarah yang dapat menikmati espresso otentik Italia di orbit," kata Lavazza dan Argotec dalam sebuah pernyataan.

Stasiun Luar Angkasa Internasional merupakan proyek dari 16 negara, termasuk Rusia dan Amerika Serikat yang merupakan penyandang dana terbesar. Stasiun Luar Angkasa Internasional selalu ditempati oleh sekelompok astronot yang tinggal hingga enam bulan.

Stasiun Luar Angkasa Internasional yang pertama kali diluncurkan ke orbit pada 1998 dan dibangun dengan biaya 500 miliar dolar AS itu diperkirakan dapat beroperasi hingga 2024.

NASA sepenuhnya mengandalkan Rusia untuk mengirim para astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, AS menanggung biaya sebesar 70 juta dolar per orang yang berangkat dengan roket Soyuz.

(Uu.SDP-85) 

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Fisikawan pecahkan misteri cara minum kucing dan anjing

Jakarta (ANTARA News) - Hasil penelitian baru mengungkap bagaimana kucing bisa sangat ahli minum untuk memuaskan dahaga dengan rapi sementara anjing biasa menumpahkan dan mencipratkan air ketika minum.

Temuan terkini yang disampaikan pada pertemuan American Physical Society di San Francisco pada Senin itu dibangun berdasarkan temuan lebih awal tentang bagaimana kucing minum.

Kucing dan anjing sama-sama tidak bisa mengencangkan pipi cukup rapat untuk menyedot air seperti manusia, jadi bagaimana sebenarnya mereka bisa minum untuk memuaskan dahaga menjadi sebuah teka-teki.

Pada 2010, para insinyur dari Princeton University dan Massachusetts
Institute of Technology dan sekolah lainnya menemukan bagaimana cara kucing menjilat air.

Pada dasarnya, kucing menyentuhkan lidah ke permukaan air tapi tidak sampai masuk ke air dan menarik satu kulum air dengan kecepatan satu meter per detik.

Tepat sebelum gravitasi menarik air ke bawah, kucing dengan sigap menutup mulut dengan kecepatan empat kali setiap detik, lalu menelannya, dan mengulanginya lagi.

Ketika studi pada anjing dimulai, para ilmuwan berpikir anjing akan minum serupa dengan kucing, kata insinyur biomekanik Sunny Jung dari Virginia Tech, anggota tim kucing yang juga memimpin riset pada anjing.

Namun ternyata tidak demikian. Jika lidah kucing menyentuh permukaan air dengan gerakan halus, anjing mencipratkannya.

Jung mengatakan anjing "banyak membuat percikan, namun kucing tidak pernah melakukan itu."

Selain itu, kucing menarik lidah untuk membuat kolom air dengan kekuatan dua kali gravitasi. Sementara anjing menciptakan kekuatan hingga delapan kali gravitasi.

Pada akhirnya, hanya ujung lidah kucing yang menyentuh air sementara lidah anjing menyentuh lebih banyak bagian air dan menjadikan mereka peminum yang berantakan.

Lebih tepatnya, volume air pada lidah anjing meningkat secara eksponensial sesuai dengan ukuran tubuh, dan itulah mengapa anjing Saint Bernards, dan bukannya dachshund, yang menyebabkan lantai dapur menjadi danau. (Uu.SDP-85)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Bayi mampu mengingat sesuatu yang positif

Jakarta (ANTARA News) - Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Infant Behavior and Development memperlihatkan, para bayi lebih mungkin mengingat sesuatu yang mengandung emosi positif.

"Orang-orang mempelajari memori pada bayi, belajar diskriminasi dalam afeksi emosional, tapi kami adalah yang pertama yang mempelajari bagaimana emosi ini mempengaruhi memori," kata Profesor psikologi dari Brigham Young University (BYU) yang melakukan studi, Ross Flom.

Meskipun bayi berusia lima bulan tidak bisa bicara, namun para peneliti memiliki sejumlah cara untuk menganalisis bagaimana bayi merespon pengujian yang dilakukan. Dalam percobaan tertentu, para peneliti memantau pergerakan mata bayi dan seberapa lama mereka melihat gambar.

Dalam percobaan itu, peneliti meletakkan bayi-bayi di depan monitor berpanel datar. Para bayi melalui layar monitor itu diperlihatkan seseorang yang mengucapkan sesuatu dengan suara yang terdengar bahagia, netral atau marah.

Segera setelah itu, para peneliti memperlihatkan pada bayi bentuk-bentuk geometris.

Kemudian, untuk menguji memori para bayi itu, para peneliti melakukan tes lanjutan setelah 5 menit dan melakukannya lagi esok hari.

Para peneliti kemudian mampu merekam berapa kali bayi melihat satu gambar ke gambar berikutnya dan berapa lama waktu yang mereka menghabiskan melihat setiap gambar.

Hasil percobaan menunjukkan, memori bayi tidak memperlihatkan sesuatu yang baik jika sisi geometris berpasangan dengan suara bernada negatif. Namun sebaliknya, bayi mampu mengingat sisi geometris yang berpasangan dengan suara bernada positif.

"Kami pikir apa yang terjadi adalah sesuatu yang positif mempengaruhi sistem atensi dan gairah bayi. Dengan meningkatkan sistem ini, kami mampu meningkatkan kemampuan mereka (bayi) untuk memproses dan mungkin mengingat pola geometris," kata Flom seperti dilansir laman resmi BYU yang dikutip dari Science Daily. 

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Pemerintah tawarkan 100 taman teknologi di seluruh Indonesia

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Andrinof Chaniago, mengatakan pemerintah akan menawarkan 100 taman teknologi tingkat kota dan kabupaten untuk membina dan meningkatkan pemahaman teknologi terapan masyarakat.

"Tahun 2015 akan ditawarkan ke 100 kota dan kabupaten, mereka akan mengajukan proposal kesiapan kalau mereka punya lahan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) itu setelah seminar tahunan DBS Asian Insights yang bertajuk "Gamechanger: Championing a Better Indonesia" di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan anggaran yang digunakan untuk membiayai satu taman teknologi sebesar Rp10 miliar per tahun.

"Kalau sudah ditetapkan di anggaran APBN Perubahan ya bisa dipakai. Anggarannya kecil satu tahun, dibuat jadi multi years sekitar dua hingga tiga tahun, rata-rata setahun Rp10 miliar untuk satu taman kota," tuturnya.

Ia mengatakan taman kota akan dilengkapi teknologi sederhana bukan teknologi tinggi, disesuaikan dengan anggaran yang ada.

Taman teknologi, lanjutnya, akan menjadi tempat pelatihan, pengembangan teknologi terapan dan pembinaan masyarakat dalam meningkatkan keahlian dalam mengelola sumber daya potensialnya.

(SDP-82)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Prosiding Seminar Nasional dan Forum Komunikasi Industri Peternakan dalam rangka Mendukung Kemandirian Daging dan Susu Nasional, Bogor, 18 – 19 September 2013, IPB International Convention Center



View the Original article

Penentuan Kadar Antinutri pada Tanaman Legume Determination Levels of Anti-nutrition on Legume Plants

| Print |

Legume adalah salah satu hijauan pakan ternak yang mengandung protein lebih tinggi daripada rumput. Lamtoro (Leucaeana leucocephala (Lam.) de Wit), kedelai (Glycine max (L.) Merr.), kelor (Moringa oleifera Lam.) dan gamal (Gliricidia sepium Jack Walp.) merupakan contoh legume yang umumnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Akan tetapi, pemanfaatan legume yang tinggi sebagai pakan perlu dibatasi dikarenakan adanya senyawa antinutrisi yang terkandung dalam legume, yang akan mengurangi nilai nutrisi dari tanaman legume sendiri. Karena itu perlu diketahui kadar senyawa kimia antinutrisi seperti, tanin, saponin dan kumarin dalam tanaman legume yang umum dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan metode titrasi, spektrofotometri dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) serta kandungan antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar antinutrisi tersebut mengalami penurunan setelah melalui proses pengeringan walaupun tidak terlalu signifikan, sehingga diperlukan penelitian lain untuk mengetahui proses yang terbaik guna mengoptimalkan penurunan kadar antinutrisi tersebut. Selain itu, tanaman Legume memiliki kandungan antioksidan yang bervariatif yang menjadi nilai lebih.

Kata kunci: legume, pakan ternak, antinutrisi, antioksidan

Peneliti: Bustanussalam*, Fauzy Rachman, Eris Septiana, Yatri Hapsari, Yadi,dan Partomuan Simanjuntak
Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI, Jl. Raya Bogor Km. 46, Cibinong 16911, Jawa Barat
*E-mail : bustanussalam@lipi.go.id

daunlamtorobustankedelaibustan

Daun tanaman lamtoro                                                           Kedelai



View the Original article

Wednesday, November 19, 2014

Ada 80 juta bakteri dalam 10 detik berciuman

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 80 juta bakteri pindah tempat selama sepuluh detik Anda mencium pasangan Anda, simpul para peneliti dalam  jurnal Microbiome seperti dikutip Science Daily.

Peneliti juga menyimpulkan, pasangan yang lagi berbalas ciuman paling sedikit sembilan kali sehari, akan saling berbagi komunitas bakteri mulut yang sama.

Ekosistem lebih dari 100 triliun mikroorganisme dalam tubuh kita -mikrobiome-- berperan penting dalam mencerna makanan, mensintesa nutrien, dan mencegah penyakit.

Mikroorganisme ini dibentuk oleh genetika, pola makan dan umur, tetapi juga oleh dengan siapa manusia berinteraksi (berciuman).

Mengingat mulut menjadi pintu masuk bagi lebih dari 700 varietas bakteri, maka mikrobiota mulut menjadi dipengaruhi oleh orang terdekat kita.

Para peneliti dari Micropia dan TNO di Belanda meneliti 21 pasangan dengan meminta mereka mengisi kuisoner mengenai prilaku cium mereka termasuk frekuensi ciuman intim masing-masing.

Para peneliti kemudian menyeka sampel-sampel untuk meneliti komposisi mikrobiota mulut para pasangan tersebut di lidah dan liur mereka.

Hasilnya menunjukkan, manakala para pasangan itu mencium dengan intim dalam frekuensi relatif tinggi, maka mikrobiota liur mereka menjadi serupa.

Rata-rata ditemukan paling tidak sembilan ciuman intim per hari yang membuat para pasangan berbagi secara signifikan mikrobiota liur yang serupa satu sama lain.

"Ciuman intim melibatkan kontak lidah secara penuh dan pertukaran liur menjadi prilaku unik manusia dan ini umum dilakukan oleh 90 persen kebudayaan yang ada," kata kepala penelitian ini, Remco Kort dari jurusan Mikrobiologi dan Biologi Sistem di TNO, Belanda, yang juga penasehat pada museum mikroba Micropia.

"Yang menarik, penjelasan yang saat ini ada mengenai fungsi ciuman intim pada manusia berperan penting bagi mikrobiota yang ada di rongga mulut, kendati menurut pengetahuan kita, pengaruh pasti ciuman intim terhadap mikrobiota mulut tak pernah diteliti."

"Kami ingin menemukan batas di mana para pasangan berbagi mikrobiota mulut mereka, dan ternyata, semakin sering pasangan berciuman, maka semakin serupa mikrobiota mulut mereka," kata Kort.

Pada eksperimen ciuman terkendali untuk mengkuantifikasi perpindahan bakteri, anggota setiap pasangan diberi minuman probiotik yang mengandung varitas-varitas khusus bakteri termasuk Lactobasilus dan Bifidobacteria.

Setelah ciuman intim, para peneliti mendapati fakta bahwa kuantitas bakteri probiotik pada liur penerima meningkat tiga kali lipa atau total 80 juta bakteri berpindah selama 10 detik ciuman.

Penelitian ini juga menggarisbawahi  peran penting mekanisme lain dalam menyaring mikrobiota mulut yang dihasilkan dari gaya hidup, pola makan dan cara merawat tubuh yang sama antar pasangan, dan ini khususnya terjadi pada mikrobiota di lidah.

Para peneliti menyimpulkan kalau mikrobiota lidah lebih mirip antar pasangan ketimbang individu yang tak berkaitan, maka kemiripan itu tak berubah oleh ciuman yang lebih sering. Ini bertolak belakang dengan yang terjadi pada mikrobiota liur.

Mengomentari hasil kuisoner ciuman, para peneliti menunjuk penemuan terpisah namun menarik  bahwa 74 persen pria melakukan ciuman intim dengan frekuensi lebih tinggi dibandingkan dengan wanita pada pasangan yang sama.  Ini kira-kira sepuluh kali ciuman per hari pada pria, atau  dua kali lipat ciuman intim wanita per hari yang hanya lima kali per hari.

Untuk menghitung jumlah bakteri yang berpindah lewat sebuah ciuman, para peneliti mengandalkan nilai perpindahan rata-rata dan sejumlah asumsi yang berkaitan dengan perpindahan bakteri, permukaan kontak ciuman dan nilai  rata-rata volume air liur, demikian Science Daily.

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Tubuh dan kepala arca Buddha Borobudur akan dipertemukan

Magelang (ANTARA News) - Balai Konservasi Borobudur (BKB) bersama tim konservator dari Jerman berupaya memasang sejumlah kepala arca Buddha yang tersimpan di BKB ke badan arca di Candi Borobudur yang belum memiliki kepala.

"PR (pekerjaan rumah) kami adalah menyelesaikan pemasangan kepala arca Buddha yang tersimpan di kantor BKB. Sejumlah kepala arca tersebut ketika restorasi tahun 1973-1983 belum mendapatkan pasangan badannya," kata Kepala BKB Marsis Sutopo di Magelang, Selasa.

Ia menyebutkan ada 56 kepala arca Buddha di BKB, sedangkan arca yang belum ada kepalanya di Candi Borobudur sebanyak 250-an arca, maka untuk memasangnya perlu dicocokkan satu per satu.

Marsis mengatakan ekspresi wajah patung Buddha tersebut sama, yang membedakan adalah posisi tangan, ada yang abayamudra, mudra, dan ada yang memutar cakra.

"Kami tidak tahu kapan hilangnya sejumlah kepala Buddha tersebut, ketika restorasi tentu juga ada restorasi kepala, tetapi badannya masih ada kepalanya tidak ada," katanya.

Ia menuturkan setelah restorasi atau pemugaran sampai sekarang keberadaan patung Buddha dan kepalanya itu terus dipantau. Sejak Candi Borobudur direstorasi hingga sekarang belum ada kasus kehilangan kepala arca, justru ada temuan dua kepala arca oleh masyarakat sekitar Borobudur dan dua kepala arca itu sudah dipasang.

Ia mengatakan pemasangan kepala arca Buddha tersebut harus sesuai dengan tubuhnya, untuk mencocokkan kepala dan badan arca ini harus ada data pendukung. Waktu restorasi 1973-1983 itu bisa saja metode penelitiannya dan alatnya belum sehebat sekarang.

"Oleh karena itu dengan peralatan yang ada sekarang kami mau mengadakan penelitian lagi untuk memasang 56 kepala arca tersebut di antara 250-an arca Buddha yang belum ada kepalanya," katanya.

Ketua tim konservator dari Jerman Hans Leisen mengatakan tim berusaha untuk mencocokan. Pertama menggunakan bentuk retakannya apakah bisa dicocokkan atau tidak. Tetapi ternyata bentuk retakan di kepala itu kelihatannya sudah ada yang ditatah saat pemugaran untuk bisa memasang kepala tersebut.

"Jadi bentuk retakannya itu sudah berbeda dengan yang ada di badannya, jadi metode itu tidak bisa digunakan lagi," katanya.

Ia mengatakan untuk memasang kepala arca itu perlu menggunakan cara lain, yakni melakukan penelitian terhadap batunya dengan penelitian petrografi, melihat sayatan tipisnya kemudian bisa dicocokkan dengan badan yang ada di candi.

"Kalau batunya sesuai mungkin kepala dan badannya cocok. Hal ini merupakan pekerjaan yang cukup berat karena arca yang tidak berkepala ada 250-an," katanya.

Editor: Unggul Tri Ratomo

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Mahasiswa Universitas Riau pamerkan robot humanoid

Pekanbaru (ANTARA News) - Mahasiswa Universitas Riau (UR) Jurusan Teknik Elektro memamerkan robot "Humanoid" yang bisa menari Gangnam Style di hadapan para tamu yang berasal dari Universitas Teknologi Malaysia dan Universitas Nagoya Jepang yang menghadiri Engineering Expo di Pekanbaru, Selasa.

Muhammad Jubri Fikri, mahasiswa Jurusan Elektro semester tujuh dalam presentasinya mengatakan bahwa robot tersebut adalah jenis robot humanoid dengan ukuran sekitar 60 Cm dan telah mengikuti lomba diberbagai kompetisi.

"Robot ini telah mengikuti berbagai lomba, walau belum meraih prestasi kita tetap mengembangkan robot ini," katanya.

Dalam aksinya, robot tersebut cukup membuat para peserta terhibur, bahkan acara pembukaan yang sebelumnya terlihat sangat formal berubah menjadi lebih menghibur dan menarik.

Tepuk tangan tiada hentinya diberikan kepada mahasiswa dan robot tersebut selama ia menari Gangnam Style.

Dalam penjelasannya kepada Antara, Fikri mengaku bahwa biaya pembuatan robot tersebut cukup mahal, sekitar Rp20 Juta per unit.

Dia mengatakan mahasiswa elektro telah membuat sebanyak enam unit robot, diantaranya empat unit robot yang berjenis humanoid dan dua robot lainnya yang berjenis laba laba dan robot yang memiliki roda.

Petunjukan robot ini digelar bersempena dengan diadakannya Engineering Expo yang diadakan di UR pada tanggal 17-19 November 2014.

Kegiatan yang bertemakan "Academic Excellent Towards Industry Competitiveness" dan dibuka oleh Rektor UR, Aras Mulyadi.

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Monday, November 17, 2014

Dr. Satya Nugroho

media-biotekBerbeda dengan Warta Biotek yang isininya menampung karya tulis Staf Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, sedangkan Media Biotek merupakan media yang menginformasikan perkembangan baik yang berhubungan dengan penelitian, kunjungan, berita duka, dan lain-lain yang ada dilingkungan Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI.

Media biotek ini sudah terbit sejak tahun 2010. Memang beberapa waktu lalu Media Biotek ini sudah tidak terbit lagi, namun karena minat dan keinginan para Staff Peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI untuk memiliki media informasi, maka Warna Biotek mulai tahun 2013 ini diterbitkan kembali. Untuk Media Biotek Anda bisa mendownloadnya di alamat ini Media Biotek



View the Original article

Saturday, November 15, 2014

Awak Stasiun Antariksa Internasional kembali ke Bumi

Washington (ANTARA News) - Tiga astronot yang menjadi awak Stasiun Antariksa Internasional (ISS) menumpang roket Soyuz milik Rusia, Minggu waktu AS, untuk memulai perjalanan balik ke Bumi, kata NASA.

Komandan ISS, kosmonot Rusia Maxim Surayev, rekannya dari Amerika Serikat Reid Wiseman dan astronot Jerman Alexander Gerst dari Badan Antariksa Eropa (ESA) berada di laboratorium ruang angkasa selama 165 hari.

Para awak meninggalkan ISS pukul 00.31 GMT (07.31 WIB) dan diperkirakan mencapai Bumi pukul 10.58 malam waktu Kazakhstan tepatnya di Arkalyk.

Ketiga awak difoto sedang tersenyum dan saling merangkulkan tangan mereka sebelum perjalanan pulang ke Bumi.

NASA mengatakan keberangkatan Wiseman, Gerst dan Surayev ke Bumi menandai akhir Ekspedisi 41. Mereka menjalani misi di ISS untuk memperbaiki peralatan, perawatan dan eksperimen.

Surayev menjalani misi ISS terlama kedua, sedangkan dua astronot lainnya baru menjalani lawatan pertamanya ke ruang angkasa.

Tiga awak ISS lainnya bertahan di ISS untuk melanjutkan riset dan perawatan stasiun ruang angkasa itu, kata NASA.

Televisi NASA mengudarakan secara langsung deorbit dan mendaratnya Soyuz di Bumi di http://www.nasa.gov/nasatv.

NASA kehilangan kemampuannya dalam mencapai stasiun ruang angkasa ketika program ulang alik diakhiri pada 2011 setelah 30 tahun beroperasi.

NASA telah membantu perusahaan-perusahaan swasta dalam mendorong restorasi akses AS ke ISS.

Sementara itu, para astronot seluruh dunia mesti mengandalkan pesawat ruang angkasa Rusia Soyuz menuju ISS dan sebaliknya, dengan ongkos 70 juta dolar AS per kursi.

Ada 15 negara yang menjadi peserta program ISS, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Ilmuwan temukan kuburan massal bayi Zaman Es di Alaska

Alaska (ANTARA News) - Para arkeolog yang bekerja di daerah terpencil di pedalaman Alaska menemukan situs kuburan massal bayi dan janin dari Zaman Es.

Makam yang ditemukan di bawah sisa-sisa kremasi anak Zaman Es itu berusia sekitar 11.500 tahun dan memberikan pandangan baru mengenai cara penguburan orang-orang yang bermukim di hulu Sungai Matahari ketika itu.
Kerangka utuh dalam jumlah besar ditemukan dalam makam dengan
lubang melingkar dengan barang-barang untuk penguburan seperti
tanduk dan dua proyektil batu runcing, semuanya dihias dengan warna merah menurut riset yang dilakukan tahun lalu oleh tim peneliti yang dipimpin oleh arkeolog Ben Potter dari University of Alaska.

Dalam makalah yang disiarkan Senin

di Proceedings of the National Academy of Sciences, tim peneliti menyatakan analisis gigi dan kerangka mengindikasikan satu satu tulang berasal dari bayi yang
meninggal sesaat setelah dilahirkan, yang lainnya adalah janin.

Situs itu mewakili individu termuda dari masa Plesitosen akhir yang
pernah diketahui di Amerika dan satu-satunya tempat pemakaman pra-kelahiran
dari masa tersebut.

Sepasang jasad yang ditemukan, diyakini sebagai perempuan,
ditemukan terkubur sedalam 16 inchi atau 40 sentimeter di bawah sisa kremasi seorang
anak berumur tiga tahun yang telah digali oleh tim di situs
itu pada 2010.

"Dua bayi dikubur dengan barang-barang penguburan dan bayi ketiga yang
dikremasi, mewakili sisa-sisa manusia paling awal dari sub-arktik
Amerika Utara, dan memberi bukti perilaku penguburan baru pada akhir Zaman Es," tulis para ilmuwan seperti dilansir kantor berita Reuters.

Tim yang meliputi Joel Irish dari Universitas John Moores,
Liverpool, menyatakan bahwa situs itu memiliki kesamaan dengan cara
pemakaman pada periode yang sama, mencakup lubang kuburan, hartal merah, dan benda-benda fungsional, bukannya ornamen dan perhiasan.

Para arkeolog meyakini bahwa proyektil batu runcing sebelumnya dilekatkan pada tanduk untuk membuat alat atau senjata dan bisa menunjukkan pentingnya unsur perburuan dalam upacara penguburan. Namun mereka juga mencatat bahwa ikan dan mainan kecil juga ada situs tersebut. (M007).

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Bioteknologi bisa kurangi impor pangan

Jakarta (ANTARA News) - Pemanfaatan bioteknologi dalam pertanian dapat meningkatkan produktivitas tanaman pangan sehingga Indonesia dapat mengurangi impor, kata Sidi Asmono dari Masyarakat Bioteknologi Pertanian Indonesia di Depok, Rabu.

Sidi mengatakan Indonesia sudah meneliti beberapa tanaman rekayasa genetik yang dapat meningkatkan produktivitas petani karena memiliki sifat tahan hama dan penyakit, salah satunya tebu PRG event NXI-4T yang merupakan tebu hasil bioteknologi pertama di dunia.

"Tebu PRG itu dapat meningkatkan produksi hingga 30 persen, coba hitung produksinya bila sudah ditanam selama lima tahun, kita bisa mengurangi impor gula karena produksi tebu nasional sudah mencukupi," ujar dia usai diskusi panel bioteknologi di Kampus UI Depok.

Selain tebu PRG, berbagai institusi Indonesia seperti Puslit Biogen LIPI, BB- Biogen dan IPB telah membuat penelitian rekayasa genetika, tanaman pangan dan tanaman perkebunan.

Mereka merekayasa genetika tanaman dengan tujuan menghasilkan karakteristik tertentu, misalnya jagung yang tahan penggerek batang, tebu yang tahan kekeringan dan padi yang kaya kandungan beta karoten.

Meskipun demikian, pemerintah Indonesia hingga saat ini belum mengeluarkan regulasi yang mengizinkan penyebarluasan benih-benih hasil bioteknologi tersebut untuk ditanam oleh para petani.

Butuh berbagai proses pengujian yang membuktikan bahwa benih rekayasa genetik tersebut aman untuk dikonsumsi dan juga bagi lingkungan yang melibatkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan POM, Balai Kliring Keamanan Hayati.

Dia menyebut Filipina dan Vietnam sebagai negara di Asia Tenggara yang telah menerapkan bioteknologi dalam pertanian.

"Thailand akan menyusul, Kamboja dan Laos juga sudah menyiapkan diri," kata dia.

Dia berharap pemerintah dapat mempercepat izin implementasi bioteknologi di Indonesia.

"Vietnam itu tiga tahun lalu masih di belakang kita, namun proses mereka lebih cepat sehingga kini mereka sudah mendahului Indonesia soal bioteknologi," kata dia.

Menurut Ketua Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) Misri Gozan, bioteknologi merupakan upaya intervensi yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas lahan yang terbatas di tengah meningkatnya kebutuhan pangan seiring pertumbuhan penduduk.

"Jumlah penduduk dan persediaan pangan selalu berkejaran, ibaratnya seperti gas dan rem. Bila pangan terbatas maka ada ancaman krisis pangan," pungkasnya.

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

BPPT: KTP-el memungkinkan KIS, KIP terintegrasi

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Unggul Priyanto mengatakan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) memungkinkan bagi kartu-kartu program kesejahteraan masyarakat seperti KIS, KIP dan KKS sehingga pelayanan publik menjadi lebih ringkas dengan satu kartu identitas.

"Dengan menggunakan KTP-el, saya kira sangat memungkinkan KIS, KIP dan KKS itu terintegrasi. Sehingga dengan menggunakan KTP-el sudah terhubung ke data base itu, jadi tidak perlu banyak kartu," kata Unggul dalam Dialog Nasional di Gedung BPPT Jakarta, Rabu.

Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Keluarga Sejahtera merupakan Program Keluarga Produktif sebagai bagian dari Nawa Cita atau Sembilan Agenda Perubahan Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

Unggul mengatakan dengan teknologi perekaman sidik jari dan iris mata warga negara dalam KTP-el, maka warga yang berhak mendapatkan program kesejahteraan tersebut dapat menggunakan haknya dengan membawa KTP-el saja.

"Di KTP-el sudah ada iris mata dan sidik jari, jadi dengan hanya membawa KTP-el ke Kantor Pos saja akan ketahuan bahwa si A adalah warga yang layak mendapatkan program tersebut," katanya.

Pengintegrasian kartu-kartu program kesejahteraan tersebut dengan KTP-el hanya dapat terwujud jika jangkauan pita lebar (broadband) nasional sudah menjangkau hingga setidaknya ke tingkat kecamatan.

"Saya kira ini tidak memerlukan waktu lama untuk bisa mengintegrasikan itu, kalau tahun depan sudah ada "broadband", maka sudah bisa dilakukan penggabungan itu," tambahnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman, mengatakan data kependudukan yang terekam dalam pusat data dan tercetak pada KTP-el sudah akurat dan dapat dipertanggungjawabkan ketunggalannya.

"Data kependudukan yang akurat diperlukan untuk menjalankan program-program tersebut, dan akurasi data itu ada di KTP-el dimana sudah terekam sidik jari dan iris mata penduduk Indonesia. Sehingga, KTP-el sangat dimungkinkan untuk mem-back up dan mengefektifkan kartu-kartu program kesejahteraan itu," jelas Irman.

Dialog Nasional yang digelar BPPT, Rabu dan Kamis (13/11), diselenggarakan dengan mengambil tema Inovasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk Pelayanan Publik berbasis Elektronik.

Dalam Dialog yang bekerja sama dengan Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi serta Kemendagri tersebut, hadir pula sejumlah kepala daerah dan perwakilan pemda yang merintis pelaksanaan pemerintahan elektronik atau e-government.

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Kesuksesan penerapan bioteknologi ditentukan sikap konsumen

Jakarta (ANTARA News) - Kesuksesan penerapan bioteknologi dalam pertanian seperti tanaman hasil rekayasa genetik di Indonesia ditentukan oleh sikap konsumen, kata Ketua Konsorsium Bioteknologi Indonesia (KBI) Misri Gozan di Depok, Jabar, Rabu.

"Sikap masyarakat terhadap perkembangan bioteknologi sangat penting dalam menentukan apakah perkembangan teknologi dapat diterapkan atau tidak," ujar Guru Besar Universitas Indonesia itu.

Misri memberi contoh kasus tentang wacana membangun tempat pembuangan sampah di kawasan Bojong dengan teknologi terbaik yang gagal dilaksanakan karena publik menolaknya mentah-mentah.

"Masyarakat sudah punya persepsi buruk, padahal mereka belum tahu apakah teknologinya memang seperti persepsi mereka," kata dia.

Maka, dia berpendapat masyarakat harus diberi pemahaman tentang bioteknologi agar tidak ada ketakutan tidak wajar yang didasari oleh ketidaktahuan.

Asia Coordinator & Biosafety Advisor Program for Biosafety Systems Jeff Stein mengemukakan beberapa klaim yang beredar di masyarakat tentang tanaman pangan rekayasa genetik, seperti merusak lingkungan, berdampak buruk pada kesehatan dan menyebabkan alergi serta memicu autisme.

"Studi selama dua puluh tahun terakhir menyatakan tidak ada satu pun bukti ilmiah dari klaim yang ditujukan tanaman pangan rekayasa genetik," kata dia.

Dia menjelaskan setiap tanaman pangan rekayasa genetik harus melewati proses panjang sebelum lolos uji. Para peneliti harus memastikan bahwa tanaman pangan termodifikasi genetis aman bila dikonsumsi manusia dan tidak berdampak buruk pada lingkungan.

Presiden Masyarakat Bioteknologi Pertanian Indonesia Widodo Hadisaputro mengatakan pemerintah hingga saat ini masih memproses regulasi untuk menerapkan bioteknologi di Indonesia.

Dia berharap proses tersebut dipercepat karena bioteknologi disebut mampu meningkatkan produktivitas pertanian yang membantu misi pemerintah mencapai kedaulatan dan ketahanan pangan.

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Empat peneliti raih Habibie Award 2014

Jakarta (ANTARA News) - Empat peneliti meraih penghargaan Habibie Award Periode XVI Tahun 2014 yang diberikan oleh Yayasan Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atas jasanya dalam berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.

"Penghargaan ini untuk pihak yang dinilai sangat aktif dan berjasa besar dalam menemukan, mengembangkan berbagai kegiatan IPTEK," kata kata Ketua Dewan Pengurus Yayasan SDM IPTEK Wardiman Djojonegoro dalam sambutannya di Perpustakaan Habibie dan Ainun, Jakarta, Kamis.

Keempat peneliti tersebut yang pertama yaitu Lektor Jurusan Fisika Insitut Teknologi Bandung, Dr. Eng. Ferry Iskandar yang menerima anugerah bidang Ilmu Dasar.

Peneliti kedua adalah dosen Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc.Ph.D. yang menerima anugerah bidang Ilmu Rekayasa.

Selanjutnya yaitu mantan Duta Besar Indonesia untuk Republik Ceko yang juga dosen di Universitas Pertahanan Indonesia Prof. Dr. Drs. Salim Said. MA, MAIA yang menerima anugerah bidang Ilmu Sosial dan Politik.

Kemudian yang terakhir adalah aktor sekaligus sutradara dan penulis serta pendiri Teater Koma Norbertus Riantiarno yang menerima penghargaan dalam bidang Ilmu Kebudayaan.

Keempat peneliti mendapatkan medali, sertifikat dan uang pembinaan sebesar 25 ribu Dollar Amerika.

Penghargaan Habibie Award Periode XVI Tahun 2014 merupakan rangkaian dari perayaan Hari Ulang Tahun The Habibie Center ke-15 yang setiap tahunnya diperingati pada 10 November.

Program penganugerahan kepada peneliti oleh Yayasan SDM IPTEK yang dibina langsung oleh Presiden Indonesia ke-3 B.J. Habibie tersebut menjadi puncak dari sejumlah kegiatan yang berlangsung sejak 11 November 2014.

Sejak 1999, yayasan itu telah memberikan kepada 47 orang penerima Habibie Award dan 87 orang penerima Beasiswa S3 yang dipilih secara proses seleksi.

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Kapal ekspedisi LIPI menuju Sulawesi

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir melepas keberangkatan Kapal Riset Baruna Jaya VIII yang membawa para ilmuwan dan mahasiswa menuju Laut Sulawesi dan perairan kawasan timur Indonesia untuk melakukan ekspedisi.

Kapal Riset Baruna Jaya VIII berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nizam Zaman, Muara Baru, Jakarta,
pada Jumat, untuk melakukan ekspedisi selama 34 hari dari 14 November sampai 16 Desember 2014.

Kegiatan Ekspedisi Widya Nusantara 2014 itu merupakan bagian dari
rangkaian peringatan Hari Nusantara 2014 yang acara puncaknya akan berlangsung di Kota Baru,
Kalimantaan Selatan, pada 13 Desember 2014.

Sebanyak 41 peneliti dari Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan mahasiswa dari dalam dan luar negeri terlibat dalam ekspedisi tersebut.

"Luas laut kita lebih luas daripada darat, jika kita mau kembangkan laut tentu akan sangat bermanfaat. Untuk itu, di sinilah arti penting dari ekspedisi untuk meneliti kelautan kita," kata Nasir saat melepas keberangkatan kapal ekspedisi di Muara Baru.

Kepala Pusat Penelitian Oseanografi LIPI Zainal Arifin menjelaskan ekspedisi antara lain ditujukan untuk mengungkap potensi perairan laut Sulawesi yang belum terjamah dalam penelitian laut dalam di Indonesia.

"Informasi ilmiah mengenai karakteristik laut masih tergolong langka," katanya.

Ekspedisi itu, ia melanjutkan, juga ditujukan untuk mengkaji sirkulasi dan ekosistem perairan Indonesia di bawah pengaruh variabilitas Samudera Pasifik dengan rute dari perairan dangkal kurang dari 60 meter di bawah permukaan laut seperti Laut Jawa, perairan laut dalam dengan kedalaman lebih dari 1.000 meter seperti Laut Flores/Laut Banda bagian barat, hingga laut Maluku yang menjadi salah satu lintasan Arus Lintas Indonesia (Arlindo).

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Studi: petir makin sering menyambar saat dunia bertambah hangat

Washington (ANTARA News) - Sambaran petir akan meningkat sebanyak 12 persen di Amerika Serikat pada kenaikan rata-rata setiap satu derajat Celsius temperatur udara global, kata beberapa peneliti AS yang mempelajari dampak pemanasan global pada kegiatan petir.

Penelitian itu telah memperlihatkan sambaran petir lebih sering terjadi ketika udara lebih panas dibandingkan dengan ketiga udara lebih dingin. Namun sulit untuk mengetahui berapa banyak petir yang bisa diperkirakan saat temperatur global terus naik.

Perkiraan sebelumnya telah meramalkan sambaran petir dapat meningkat antara lima persen dan 100 persen bagi setiap kenaikan satu derajat Celsius temperatur udara global.

Di dalam studi baru tersebut, David Romps dari University of California, Berkeley, dan rekannya memperkirakan dua properti atmosfir, yang dikenal sebagai kemampuan mengapung awan dan pengendapan, secara bersama mungkin menjadi penunjuk terjadinya petir.

Para peneliti itu mengabsahkan hipotesis mereka dalam berbagai pengamatan, dan kemudia menerapkannya dalam 11 model cuaca global untuk meramalkan peningkatan sambaran petir pada masa depan di seluruh Benua Amerika, wilayah tempat sambaran petir sering terjadi, dan dicatat dengan baik.

Temuan mereka, yang disiarkan pada Kamis (13/11), menunjukkan sambaran petir akan meningkat sebanyak 12 persen, dari jumlah tahunan saat ini sebanyak 25 juta, bagi kenaikan setiap satu derajat Celsius temperatur udara global.

Makin banyak sambaran petir berarti makin banyak orang cedera, kata Romps, sebagaimana diberitakan Xinhua, Sabtu pagi. Ia memperkirakan jumlah orang yang disambar petir setiap tahun berkisar dari ratusan sampai hampir seribu orang, dan sejumlah orang tewas.

Dampak penting lain dari peningkatan sambaran petir, katanya, ialah makin banyak terjadi kebakaran hutan, sebab separuh kebakaran --dan seringkali yang paling berat untuk ditanggulangi-- dipicu oleh petir.

Makin banyak sambaran petir juga sangat mungkin menggerakkan makin banyak nitrogen oksida di atmosfir, yang menggerakkan kendali kuat pada kemistri atmosfir.

Para peneliti tersebut mengatakan metode mereka juga dapat digunakan untuk menilai perubahan masa depan jumlah sambaran petir di berbagai bagian lain dunia.

Studi itu disiarkan di jurnal AS, Science.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Dua bahan kimia tabir surya diduga rusak kesuburan pria

Washington (ANTARA News) - Beberapa peneliti AS pada Jumat (14/11) mengatakan dua bahan kimia yang digunakan untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet (UV) kelihatannya merusak kemampuan kaum pria untuk menjadi ayah.

Bahan kimia tersebut, yang dikenal sebagai Benzophenone-2, atau BP-2, dan 4OH-BP, masing-masing, bisa mengakibatkan penurunan 30 persen fecundity (kesuburan), kemampuan biologi untuk bereproduksi, kata beberapa peneliti dari Lembaga Kesehatan Nasional (NIH) dan Department of Healths Wadswoth Center di Negara Bagian New York.

Itu terjadi karena bahan kimia yang diserap oleh kulit, dapat mencampuri hormon tubuh dan proses sistem kelenjar endokrin.

Tingkat kesuburan yang lebih rendah mungkin mengakibatkan lebih lamanya terjadi kehamilan, kata para peneliti itu pada American Journal of Epidemiology.

BP-2 dan 4OH-BP terdapat pada kelompok susunan yang disebut filter ultraviolet BP-Type --yang terdiri atas satu kelas sebanyak 29 bahan kimia yang biasa digunakan pada tabir ultravionelt dan produk lain perawatan pribadi untuk melindungi kulit dan rambut dari Sinar Matahari.

Para peneliti tersebut mempelajari 501 pasangan yang berusaha memiliki anak, dan mengikuti perkembangan mereka sampai hamil atau selama satu tahun usaha untuk mencatat waktu yang diperlukan perempuan untuk hamil, demikian laporan Xinhua, Sabtu pagi.

Mereka juga memeriksa sampel urin peserta dan mengukur kandungan lima saringan UV yang dipilih dan berkaitan dengan kegiatan yang mengganggu kelenjar endokrin.

Perempuan peserta berusia antara 18 dan 44 tahun, dan lelakinya berumur 18 tahun. Tak seorang pernah menjalani pemeriksaan medis mengenai diagnosis kesuburan.

Temuan mereka menunjukkan sebagian, tapi tidak semua, saringan UV mungkin berkaitan dengan hilangnya kesuburan pada pria, terlepas dari terpajannya pasangan mereka.

Para peneliti itu memeriksa dampak di kalangan pria yang terpajan (terekspos) sangat tinggi filter UV BP-2 atau 4OH-BP.

"Di dalam studi kami, kesuburan pria tampaknya lebih mudah ditembus bahan kimia ini dibandingkan dengan kesuburan kaum perempuan. Perempuan peserta sesungguhnya memiliki pajanan lebih besar terhadap filter UV secara keseluruhan. Namun pajanan mereka tak berkaitan dengan penundaan kehamilam secara mencolok," kata penulis studi tersebut Germaine Louis dari National Institute of Chile Health and Human Development, bagian dari NIH, di dalam satu pernyataan.

Louis mengatakan orang tetap didorong untuk menggunakan tabir surya guna menghindari kanker kulit tapi lelaki yang khawatir terhadap kesuburan mereka mungkin mencoba cara lain guna mengurangi pajanan mereka terhadap filter UV benzophenone, seperti mencuci diri setelah masuk ke dalam rumah.

Para peneliti tersebut mengingatkan bahwa hasil itu adalah permulaan dan studi tambahan yang diperlukan untuk mempertegas temuan mereka.

(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Jejak kaki manusia Zaman Batu ditemukan di Denmark

Jakarta (ANTARA News) - Ketika sepasang nelayan mengarungi air dingin di bagian selatan Laut Baltik sekitar 5.000 tahun lalu mungkin mereka tidak menyadari bahwa dasar laut di bawah kaki mereka merekam setiap gerakan mereka.

Namun kenyataannya memang demikian dan bukti yang hilang tentang perjalanan mencari ikan pada masa prasejarah tersebut ditemukan di Denmark.

Dua pasang jejak kaki manusia dan beberapa alat mencari ikan dari Zaman Batu baru-baru ini ditemukan di sebuah fyord--teluk kecil di antara tebing curam-- di Pulau Lolland.

Di sana, para arkeolog mengungkap jejak kaki dan pagar perangkap ikan, alat yang berasal dari sekitar tahun 3.000 SM.

Para arkeolog sebelumnya pernah menemukan pagar penangkap ikan, tapi jejak-jejak kaki sejenis itu merupakan jenis jejak kaki pertama yang ditemukan di Denmark menurut Terje Stafseth, arkeolog di Museum Lolland-Falster, yang membantu menggali jejak kaki kuno.

"Ini sungguh luar biasa, menemukan jejak kaki manusia," kata Stafseth seperti dilansir laman LiveScience.

"Biasanya, yang kita temukan sampah dalam bentuk alat atau gerabah, tapi di sini, kami tiba-tiba mendapat jejak yang benar-benar berbeda dari masa lalu, jejak kaki yang ditinggalkan manusia."

Selama lebih dari satu tahun Stafseth dan koleganya berpacu melawan waktu untuk mengumpulkan artefak dan objek sejarah lain dari masa lalu Denmark sebelum mereka menghilang selamanya.

Dalam waktu sekitar satu tahun ke depan, Fehmarn Belt Fixed Link, terowongan bawah air yang akan menghubungkan Lolland dengan Pulau Fehmarn di Jerman, dijadwalkan mulai dibangun.

Terowongan akan dibangun dengan beberapa fasilitas yang akan menutup fyord yang mengering, termasuk tempat jejak kaki dan alat memancing ikan ditemukan, kata Lars Ewald Jensen, manajer proyek Fehmarn Link di Museum Lolland-Falster.

Padahal tempat itu dan area di Lolland yang lain merupakan tempat yang bagus untuk mencari artefak karena area ini tidak selalu kering, kata Jensen kepada Live Science.

Kenyataannya fyord itu merupakan tempat aktivitas air orang-orang Zaman Batu seperti memancing atau melakukan upacara korban di laut, katanya.

Menurut Jansen, jejak kaki manusia Zaman Batu itu tampaknya terbentuk antara tahun 5.000 SM dan 2.000 SM. Ketika itu tinggi permukaan air Laut Baltik meningkat karena gletser di utara Eropa meleleh. Pada saat itu juga, orang-orang prasejarah menggunakannya sebagai tempat untuk mencari ikan di darat.

Individu-individu ini membangun jebakan yang disebut pagar perangkap ikan untuk menangkap sasaran mereka. Pagar kayu dibuat di area dengan luas beberapa kaki dan area itu barisan pagar panjang dipasang untuk memerangkap ikan.

Perangkap ditempatkan di perairan dangkal fyord, yang akan kebanjiran air jika gelombang datang, kata para arkeolog.

Ketika pencari ikan ingin memindahkan alat mereka, mereka akan mencabut bagian pagar dari dasar fyord yang seperti lempung dan membawa perangkat mereka ke lokasi yang baru.

"Yang sepertinya terjadi adalah bahwa pada titik tertentu mereka memindahkannya," kata Jensen.

"Di satu lokasi, ada jejak-jejak kaki pada masing-masing tempat, di mana seseorang berusaha memindahkannya dari dasar laut," tambah dia.

Para arkeolog mengatakan jejak-jejak kaki itu dibuat oleh dua orang karena satu pasang di antaranya lebih kecil dibandingkan dengan yang lain. Jansen mengatakan dia dan timnya sekarang sedang membuat cetakan datar dari jejak kaki itu untuk melestarikan tanda-tanda kehidupan kuno tersebut.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Sunday, November 9, 2014

Rasa cinta berhubungan dengan agresi

Jakarta (ANTARA News) - Hasil studi baru menunjukkan bahwa dalam kondisi tertentu empati, kelembutan dan simpati bisa memprediksi perilaku agresif.

Ketika ekspresi kebaikan berwujud tonjokkan ke hidung, penyebabnya bukanlan kemarahan atau perasaan terancam menurut Michael J. Poulin, yang studinya yang berjudul "Empathy, Target
Distress and Neurohormone Genes Interact to Predict Aggression for
Others-Even Without Provocation" bersama Anneke E.K. Buffone dipublikasikan di Personality and Social Psychology Bulletin bulan ini.

Poulin, dari Universitas Buffalo New York, mengungkapkan bahwa ada nua neurohormon yang berkontribusi pada mekanisme respons yang berlawanan dengan intuisi yakni oksitosin dan vasopressin, yang beraksi dalam aliran darah dan neurotransmitter di otak.

"Oksitosin dan vasopressin dua-duanya terlihat berperan utama untuk meningkatkan 'perilaku pendekatan'," kata Poulin, profesor madya psikologi.

"Orang-orang dimotivasi oleh pendekatan sosial atau menjadi lebih dekat dengan orang lain," katanya seperti dilansir laman resmi Universitas Buffalo.

Namun Paulin mengatakan bahwa orang saling mendekati karena banyak alasan, termasuk agresi, sehingga bisa jadi jika kasih sayang berhubungan dengan hormon-hormon ini dan hormon-hormon ini berkaitan dengan perilaku pendekatan sosial maka mungkin ada hubungan antara kasih sayang dan agresi.

Para peneliti kemudian melakukan dua bagian studi yang terdiri atas survei dan eksperimen.

"Hasil keduanya mengindikasikan bahwa perasaan yang secara luas kita sebut empati, atau kasih sayang, bisa meramalkan agresi atas nama kebutuhan itu," kata Poulin.

Survei itu meminta orang melaporkan seseorang yang dekat dengan mereka dan menjelaskan bagaimana orang terancam pihak ketiga. Kemudian peserta menggambarkan emosi mereka dan reaksi terhadap situasi.

"Itu tidak mengejutkan," katanya.

Orang-orang menyerang atas nama orang lain telah secara luas diteliti, tapi Buffone dan Poulin mengatakan,"ide bahwa empati bisa mendorong agresi tanpa provokasi atau ketidakadilan cukup baru."  

Sementara dalam percobaan, para partsipan diminta memberikan sampel air liur mereka untuk mengukur tingkat neurohormon, kemudian mendengar cerita uamh membangkitkan kasih sayang tentang seseorang yang tak pernah mereka temui, seorang peserta fiktif yang seharusnya berada di ruangan lain dengan peserta fiktif lainnya.

Peserta penelitian diberi informasi bahwa pasangan di ruang lain, asing satu sama lain, yang akan mengikuti tes matimatika, akan dipapar rangsangan menyakitkan namun tak berbahaya (saus panas) untuk mengukur efek rasa sakit pada tindakan itu.

Selama pengujian, subyek yang nyata punya pilihan untuk memilih berapa banyak rangsangan menyakitkan yang akan mereka berikan ke pihak ketiga yang bersaing dengan orang lain yang mereka kasihi.

"Hasil survei dan eksprimen menunjukkan, perasaan yang kita miliki saat orang lain membutuhkan, apa yang secara luas kita sebut perhatian atau kasih sayang empatik, dapat memprediksi agresi atas nama mereka yang membutuhkan," kata Poulin.

"Dalam situasi di mana kita sangat peduli pada seseorang, sebagai manusia, kita termotivasi untuk menguntungkan mereka, tetapi jika ada orang lain yang menghalangi, kita dapat melakukan hal-hal merugikan pihak ketiga," tambah dia.

Menurut Poulin, reaksi itu bukan karena pihak ketiga telah melakukan sesuatu yang salah.

Studi kami menguatkan pendapat bahwa respons kita karena cinta atau kasih sayang pada orang yang kita pedulikan," katanya seperti dilansir laman Universitas Buffalo.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Thursday, November 6, 2014

Peneliti ungkap alasan daging merah bisa rusak jantung

Washington (ANTARA News) - Para peneliti akhirnya mengungkapkan alasan mengapa daging merah dapat merusak jantung, menurut mereka bakteri usus dapat mengubah nutrien dalam daging merah menjadi metabolit (produk hasil metabolisme) yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Lebih lanjut, pemimpin studi dari Cleveland Clinic, Stanley Hazen, mengungkapkan, bakteri dalam usus mengubah L- Carnitine, yakni nutrien berlimpah dalam daging merah, menjadi senyawa yang dinamakan trimethylamine. Senyawa ini kemudian berubah menjadi metabolit yang dinamakan trimethylamine-N-oksida (TMAO).

Para peneliti juga mengidentifikasi metabolit kedua, yakni gamma-butyrobetaine, yang diproduksi sekitar 1.000 kali lipat lebih tinggi dibandingkan TMAO.

Kedua metabolit ini, menurut mereka, menyebabkan aterosklerosis, yakni pengerasan arteri yang dapat mengarah pada serangan jantung, penyakit jantung dan stroke.

"Temuan ini...menunjukkan target baru untuk mencegah aterosklerosis, misalnya dengan menghambat berbagai enzim bakterial atau merubah komposisi bakteri usus dengan probiotik dan cara lainnya," kata Hazen.

Kemudian, penelitian ini juga memperlihatkan, dua tipe bakteri berbeda yang bertanggung jawab untuk memetabolisme L- Carnitine menjadi gamma-butyrobetaine dan TMAO.

Para peneliti mengungkapkan, temuan yang dipublikasikan dalam U.S. Journal Cell Metabolism, ini dapat mengarahkan pada strategi baru untuk penyelamatan kesehatan kardiovaskular individu.

"Temuan ini mengidentifikasi cara dan target terapi untuk mencegah perkembangan penyakit jantung. Sementara itu, studi-studi masa kini dapat membantu kita untuk mengembangkan sebuah intervensi yang memperbolehkan seseorang 'memiliki steak dan memakannya' sembari berkurangnya urusan mengembangkan penyakit jantung," ujar Hazen seperti dikutip Xinhua.


(*)

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Wednesday, November 5, 2014

Bapeten tegaskan pentingnya kerja sama pengawasan nuklir

Yogyakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Jazi Eko Istiyanto mengatakan kerja sama internasional dalam bidang pengawasan nuklir penting, sebagai upaya menciptakan keselamatan nuklir.

"Kerja sama internasional termasuk dalam kerangka Asia-Europe Meeting (Asem) penting untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam rangka memperkuat sistem pengawasan nuklir," katanya di Yogyakarta, Selasa.

Di sela seminar Asem bertema "Infrastruktur Keselamatan Nuklir yang Efektif, Transparan, dan Berkelanjutan", ia mengatakan kegiatan itu diharapkan menyepakati "Chairs Summary".

"Chairs Summary" menggarisbawahi pentingnya pembentukan sistem pengawasan nuklir yang efektif dan upaya memajukan isu keselamatan nuklir agar menjadi prioritas dalam kebijakan pemanfaatan tenaga nuklir.

"Seminar yang diselenggarakan Bapeten bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri sebagai bagin dari komitmen Indonesia untuk memajukan kerja sama Asem dalam bidang keselamatan nuklir," katanya.

Menurut dia, kegiatan itu merupakan "platform" diskusi agi para mitra Asem untuk berbagi informasi dan pengalaman serta teknologi yang dikembangkan untuk mengoptimalkan peran negara dalam memastikan pemenuhan keselamatan instalasi nuklir.

"Kegiatan itu juga bertujuan mendorong pengembangan kapasitas organisasi dan kerja sama Asia-Eropa dalam keselamatan nuklir," katanya.

Ia mengatakan Asem merupakan proses dialog informal antara negara-negara Asia dan Eropa yang dibentuk di Bangkok, Thailand, pada 1996.

"Dari semula beranggotakan 26 mitra, Asem berkembang hingga beranggotakan 53 mitra," kata Jazi.

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Tuesday, November 4, 2014

LIPI: pemerintah tindaklanjuti bakat peneliti muda

Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), mengharapkan pemerintah menindaklanjuti potensi dan bakat peneliti muda didalam menghasil inovasi yang berkualitas.

"Kami menguatirkan, bakat peneliti muda yang memiliki pontensial luar biasanya ini dilirik negara atau swasta asing dalam menciptakan suatu inovasi," kata Kepala LIPI Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, usai pembukaan International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014, di Jakarta, Kamis

Selama ini, kata dia, LIPI memberikan dukungan kepada peneliti muda berbakat ini, misalnya, mengikutsertakan dalam kompetisi tingkat nasional dan internasional dan memfasilitasi agar karya inovasi dari generasi muda tersebut dipatenkan.

"Kita tidak bisa menyelesaikan suatu penelitian yang dilakukan peneliti muda ini, karena LIPI sebetulnya memiliki tanggungjawab untuk mengembangkan semangat dan budaya penelitian berfikir logis," ujarnya.

Menurut dia, peneliti muda khususnya siswa-siswi tidak akan sia-sia melakukan suatu inovasi, karena pihak sekolah akan mencarikan solusi agar siswa-siswi ini dapat menyelesaikan hasil penelitiannya.

"Kita terus merangsang siswa-siswi ini untuk menjadi peneliti, namun diharapkan pemerintah harus membuka ruang bagi peneliti-peneliti muda dalam mengembangkan potensinya," ujarnya.

Salah satu upaya meransang menjadi peneliti handal, kata dia, kompetisi International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2014, yang digelar di Gedung SMESCO Convention Center Jakarta, pada 30 Oktober hingga 1 November 2014.

"Pada kompetisi IEYI tahun ini, diikuti puluhan peneliti muda di 11 negara yaitu adalah Jepang, Mesir, Nigeria, Taiwan, Hongkong, Filipina, Malaysia, Thailand, India, Iran dan Indonesia.

Ajang ini menampilkan ratusan karya invensi atau penemuan para remaja dari berbagai negara di dunia. Pada penyelenggaraan tahun ini, LIPI dipercaya sebagai tuan rumah dengan mengambil tema Creating a Better Future through Innovation.

"Para peserta merupakan inovator remaja berusia maksimal 18 tahun. Mereka bisa secara individu maupun kelompok dengan maksimal dua inovator," katanya.

(*)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Produk nanoteknologi LIPI tembus pasar internasional

Jakarta (ANTARA News) - Produk nanoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menembus pasar internasional karena berkualitas dan mampu bersaing dengan produk dari negara asing lainnya.

"Saat ini kami sudah memasarkan produk nanoteknologi ke Malaysia dan Arab Saudi dan ke depannya dipasarkan ke Jepang dan Tiongkok," kata Kepala Pusat Inovasi LIPI Dr. Nurul Taufiqu Rochman, M. Eng., Ph.D. di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan saat ini penjualan produk nanoparticle milling machine atau mesin penggiling nano ke pasar Malaysia mencapai 30 unit lebih per tahun.

"Permintaan ini cukup tinggi sehingga kami kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar nasional dan internasional," tuturnya.

Sementara itu, LIPI sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan Jepang berupa nano bubble atau partikel untuk mengawetkan hasil tangkapan ikan sehingga bisa diekspor ke Jepang.

"Jepang tidak akan bisa mengambil produk-produk ikan tangkapan nelayan kalau tidak dilakukan teknologi yang bisa menjaga kesegaran ikan," tuturnya.

Menurut dia, teknologi itu akan membantu nelayan dalam mengekspor ikan ke Jepang sehingga akan meningkatkan kesejahteraan nelayan.

"Sebenarnya pasar itu bisa lokal dan internasional, cuma permasalahannya bagaimana kita bisa mengantisipasi atau mengelola produk perikanan agar bisa diterima di pasar internasional," ujarnya.

Nanoteknologi merupakan suatu ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mempelajari benda berukuran sangat kecil hingga sepersemiliar meter yang kemudian dimanipulasi atau direkayasa untuk menghasilkan benda-benda baru seperti yang diinginkan.
(SDP-82/Z003)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

BATAN akui uranium Mamuju dilirik dua negara

Mamuju (ANTARA News) - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mengakui jika kandungan uranium yang terdapat di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, telah dilirik oleh dua negara yakni Australia dan Prancis.

"Semenjak kandungan uranium tersiar luas maka sejak itu pula ada dua negara yang telah melakukan pendekatan ke Batan. Sebetulnya, banyak negara-negara lain yang melirik uranium, hanya saja terbentur dengan aturan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran," kata Kepala Batan Prof Dr Djarot Sulistio Wisnubroto dalam keterangan persnya di kantor gubernur setempat, Kamis.

Menurut dia, aturan UU tersebut telah mempersempit ruang gerak bagi pemodal untuk melakukan pengelolaan tambang uranium.

Bahkan kata dia, upaya melakukan revisi terhadap UU yang mengatur ketenaganukliran itu telah dilakukan. Hanya saja, dengan berbagai pertimbangan maka pemerintah dan DPR belum menyetujuinya.

"Mungkin saja aturan ini sengaja diperketat agar negara kita yang memiliki kandungan uranium disimpan untuk tidak dikomersilkan pengelolaan dengan negara lain, tetapi diperuntukkan kebutuhan dalam negeri untuk dinikmati anak cucu kita dimasa depan," ungkap Djarot.

Djarot menyebutkan, kandungan uranium ini bukan untuk dikomersialkan, tetapi untuk pembangunan bangsa ini.

"Kandungan Uranium di Mamuju tidak akan dikomersialkan setelah dilakukan penelitian tetapi untuk digunakan bagi kemajuan pembangunan bangsa," jelasnya lagi.

Pengelolaan nuklir di Sulbar akan diarahkan untuk pembangunan bidang lain dalam rangka memajukan perekonomian negara dengan membangun produksi pertanian, perkebunan peternakan dan perikanan.

"Kerja sama yang dilakukan dengan pemerintah di Sulbar untuk memanfaatkan uranium untuk kemajuan pembangunan bangsa ke depan dengan meningkatkan produksi pertanian, pertanian perkebunan peternakan dan perikanan," katanya.

Ia juga mengingatkan, agar masyarakat Sulbar tidak perlu takut akan dampak radiasi kandungan uranium sepanjang belum dikelola dengan cara yang tidak benar.

(KR-ACO/A029)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Apa yang terjadi dengan tubuh orang mati di laut?

Jakarta (ANTARA News) - Ketika tubuh orang mati terurai di laut, para peneliti hanya tahu sedikit tentang apa yang terjadi padanya. Untuk mengetahui itu, beberapa peneliti melakukan eksperimen yang tak biasa dengan menceburkan bangkai babi ke laut dan melihatnya dengan video.

Banyak dari tubuh manusia berakhir di laut, entah karena kecelakan, bunuh diri atau sengaja dibuang di sana, tetapi tidak ada yang benar-benar tahu apa yang terjadi pada mereka, kata Gail Anderson, seorang etmologi forensik di Simon Fraser University di Kanada yang memimpin penelitian unik ini.

Anderson dan timnya mendapat kesempatan untuk mencari tahu, menggunakan Victoria Experimental Network Under the Sea (VENUS), sebuah laboratorium bawah air yang mengizinkan para peneliti mengambil video dan pengukuran lain dengan internet.

"Babi adalah model terbaik untuk manusia," kata Anderson kepada Live Science.

Mereka memiliki ukuran yang pas dengan tubuh manusia, memiliki jenis bakteri usus yang sama, dan tidak memiliki banyak rambut, katanya.

Dalam penelitian yang diterbitkan 20 Oktober dalam jurnal PLOS ONE, Anderson dan timnya menggunakan kapal selam yang diopersasikan jarak jauh untuk menceburkan tiga bangkai babi ke dalam Saanich Inlet, dekat Vancouver Island, British Columbia, kedalaman 330 kaki (100 meter).

Para peneliti memonitor apa yang terjadi pada tubuh babi menggunakan kamera-kamera VENUS secara langsung, yang mereka bisa kontrol dari manapun dengan koneksi internet, dan sensor yang bisa mengukur kadar oksigen, temperatur, tekanan, kadar garam, dan faktor lainnya.

Pada akhir penelitian, peneliti mengumpulkan tulang untuk diteliti lebih jauh.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi binatang untuk menemukan babi-babi itu. Udang, kepiting, dan lobster mulai mengunyah bangkai tersebut.

Bahkan sebuah hiu datang untuk memakan salah satu dari bangkai babi.

Binatang-binatang itu memakan satu dari dua tubuh sampai ke tulang dalam waktu satu bulan, tetapi mereka butuh beberapa bulan untuk mengambil yang ketiga.

Tubuh yang ketiga butuh waktu lebih banyak karena kadar oksigen di dalam air, temu peneliti.

Saanich Inlet adalah lingkungan dengan oksigen rendah, dan tidak memiliki oksigen selama beberapa waktu dalam setahun, kata Anderson.

Ketika para peneliti menceburkan dua babi pertama ke dalam air, kadar oksigen hampir sama, tetapi ketika para peneliti menceburkan tubuh yang ketiga, kadar oksigennya lebih rendah.

Binatang-binatang besar (kepiting dan udang) butuh lebih banyak oksigen daripada binatang kecil seperti lobster.

Tetapi mulut binatang yang lebih kecil tidak cukup kuat untuk menghacurkan kulit babi.

Jadi ketika bangkai memasuki air ketika kondisi oksigen bisa ditolerir, binatang-binatang besar akan memakannya, membuka tubuh untuk binatang yang lebih kecil, kata Anderson.

Tetapi ketika oksigen lebih rendah, binatang yang lebih besar tidak datang, dan binatang kecil tidak bisa memakannya.

"Kini kami memiliki ide yang sangat bagus bagaimana menghancurkan tubuh di dalam air," kata Anderson.

Penelitian seperti ini membantu memecahkan misteri seperti "kaki mengambang" yang ditemukan memakai sepatu lari yang terdampar di Pantai Barat beberapa tahun terakhir.

Faktanya, ini cukup normal untuk binatang lautan untuk menggerogoti kaki, dan sepatu lari membuat bagian tubuh mengapung, kata Anderson.

Mengetahui bagaimana tubuh diturunkan di laut bisa menolong penyelam untuk apa tahu apa yang dicari, sebagaimana harapan anggota keluarga yang hilang di laut, kata Anderson.

Penerjemah: Okta Antikasari

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article