Saturday, November 29, 2014

Penentuan Kadar Antinutri pada Tanaman Legume Determination Levels of Anti-nutrition on Legume Plants

| Print |

daunlamtorobustanLegume adalah salah satu hijauan pakan ternak yang mengandung protein lebih tinggi daripada rumput. Lamtoro (Leucaeana leucocephala (Lam.) de Wit), kedelai (Glycine max (L.) Merr.), kelor (Moringa oleifera Lam.) dan gamal (Gliricidia sepium Jack Walp.) merupakan contoh legume yang umumnya dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Akan tetapi, pemanfaatan legume yang tinggi sebagai pakan perlu dibatasi dikarenakan adanya senyawa antinutrisi yang terkandung dalam legume, yang akan mengurangi nilai nutrisi dari tanaman legume sendiri. Karena itu perlu diketahui kadar senyawa kimia antinutrisi seperti, tanin, saponin dan kumarin dalam tanaman legume yang umum dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan metode titrasi, spektrofotometri dan kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) serta kandungan antioksidan dengan metode peredaman radikal bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-ratkedelaibustana kadar antinutrisi tersebut mengalami penurunan setelah melalui proses pengeringan walaupun tidak terlalu signifikan, sehingga diperlukan penelitian lain untuk mengetahui proses yang terbaik guna mengoptimalkan penurunan kadar antinutrisi tersebut. Selain itu, tanaman Legume memiliki kandungan antioksidan yang bervariatif yang menjadi nilai lebih.

Kata kunci: legume, pakan ternak, antinutrisi, antioksidan

Peneliti: Bustanussalam*, Fauzy Rachman, Eris Septiana, Yatri Hapsari, Yadi,dan Partomuan Simanjuntak
Pusat Penelitian Bioteknologi-LIPI, Jl. Raya Bogor Km. 46, Cibinong 16911, Jawa Barat
*E-mail : bustanussalam@lipi.go.id

Daun tanaman lamtoro                                                           Kedelai



View the Original article

No comments:

Post a Comment