Category: Berita Teknologi Informasi,Energi & Material
Indonesia merupakan negeri yang kaya sumber daya alam. Sumber daya inipun sangat bisa dikembangkan menjadi energi alternatif, sebagai pengganti bahan bakar minyak yang terus menurun dan menyusut. “Oleh karena itu, efisiensi energi perlu digalakkan,” tegas Kepala BPPT, Marzan A Iskandar, Jakarta (22/7).
Kepala BPPT juga mengingatkan pentingnya energi terbarukan untuk terus dikembangkan. “Di Indonesia ada banyak potensi sumberdaya alam untuk menghasilkan energi terbarukan. Kami di BPPT sudah mengenal Perkebunan Energi sejak tahun 80an, namun kurangnya dukungan dari berbagai sektor menjadikan sumber energi terbarukan yang kita kembangkan kurang diminati,” ungkapnya.
Menurut Marzan, hal yang jelas terlihat mengenai mengapa energi terbarukan di Indonesia sulit mengemuka, adalah karena dinilai tidak ekonomis. Subsidi bahan bakar minyak (BBM)-lah penyebabnya. “Subdisi BBM menyebabkan harga energi terbarukan kurang ekonomis, oleh karena itu masyarakat masih susah untuk berpaling dari penggunaan BBM bersubsidi,” jelasnya.
Marzan juga menuturkan jika subsidi BBM dihentikan, mungkin pemerintah bisa lebih fokus memberikan insentif pada pengembangan energi tebarukan, baik dari segi teknologi, maupun produksinya. “Jika tidak seperti itu, sangat susah untuk mengembangkan energi terbarukan di Indonesia, karena subsisidi BBM menjadikan energi terbarukan tidak kompetitif di pasaran,” tambahnya.
Pengembangan energi terbarukan di Indonesia, lanjut Marzan, seperti energi matahari, angin dan biodesel tentunya sangat potensial untuk dikembangkan, namun perlu upaya yang lebih keras dalam pelaksanaannya. Hal ini jelas butuh pionir dan Marzan mengharapkan penggunaan EBT ini bisa dimulai oleh industri dalam negeri. “BPPT pun akan mendukung semaksimal mungkin bagi siapa saja yang mengembangkan energi terbarukan,” tukasnya. (SYRA/Humas)
View the Original article
No comments:
Post a Comment