Wednesday, October 29, 2014

Kokoa berpotensi redam penurunan memori

Jakarta (ANTARA News) - Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam Jurnal Nature Neuroscience menunjukkan penurunan memori seiring bertambahnya usia dapat diredam dengan memakan kokoa yang kaya akan flavanol--antioksidan alami yang juga ditemukan pada daun teh dan buah-buahan serta sayuran tertentu.

Menurut peneliti, studi ini memberikan bukti,  kalau salah satu komponen penurunan memori yang berhubungan dengan usia pada manusia disebabkan perubahan dalam wilayah tertentu dari otak-gyrusa dentate. Kemudian, bentuk penurunan memori dapat ditingkatkan dengan bantuan pola makan.

"Ketika kami citrakan otak subjek penelitian kami, kami menemukan perbaikan yang nyata dalam fungsi gyrus dentate pada mereka yang mengkonsumsi minuman kokoa dengan kandungan flavanol tinggi," kata pemimpin penulis, Adam Brickman, profesor di Columbia University Medical Center (CUMC ) di Amerika Serikat.

Dalam studi tersebut, para peneliti melibatkan sekitar 37 orang relawan sehat yang berusia 50--69 tahun. Para relawan ini secara acak menerima minuman yang mengandung  flavanol tinggi (900 gram per hari) dan flavanol rendah (10 miligram per hari) selama tiga bulan.

Hasil penelitian menunjukkan, kelompok yang mengonsumsi minuman dengan kandungan flavanol tinggi secara signifikan lebih baik dalam uji memori.

"Jika partisipan memiliki memori tipe usia 60 tahun pada awal studi, setelah tiga bulan mereka rata-rata memiliki memori tipe usia 30 atau 40 tahun, " penulis senior (CUMC) , Scott A. Small, seperti dilansir Indian Express.

Para peneliti mencatat, produk yang digunakan dalam penelitian tidak sama dengan cokelat, dan mereka berhati-hati terhadap peningkatan konsumsi cokelat dalam upaya untuk mendapatkan efek ini.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Roket Amerika meledak setelah peluncuran

Washington (ANTARA News) - Roket tanpa awak yang dioperasikan oleh perusahaan swasta AS, Orbital Sciences Corp. meledak pada Selasa (28/10), beberapa detik setelah peluncuran.

Roket Antares meledak enam detik setelah peluncuran pada pukul 18.22 waktu
setempat (05.22 WIB, Rabu) dari instalasi milik badan antariksa AS, NASA Wallops Flight Facility, di Virginia Timur.

Antares  membawa pesawat antariksa milik Orbital, Cygnus.

"Telah terjadi gangguan pada wahana. Kami akan memberikan perubahan keterangan sesegera mungkin," dengan Tweet perusahaan Orbital.

Tayangan televisi memperlihatkan api berkobar ke udara. Penyebab ledakan belum diketahui.

Tak ada laporan mengenai korban jiwa, kata NASA, sebagaimana dikutip Xinhua.

NASA mengemukakan semua personel di sekitar tempat peluncuran Wallops Flight Facility "baik-baik saja".

Kerusakan diduga hanya terbatas pada instalasi tersebut.

Cygnus membawa  2.290 kilogram muatan untuk International Space Station.

Salah satu percobaan baru yang dibawa roket itu adalah "penyelidikan Drain Brain",studi yang ingin mengetahui cara aliran darah dari otak turun ke jantung di ruang tanpa daya tarik Bumi.

Muatan lainnya adalah Meteor Composition Determination (Meteor), untuk penyelidikan pertama  di antariksa terhadap meteor yang memasuki atmosfer Bumi.

Misi itu juga meliputi banyak penelitian mahasiswa.

Roket tersebut mulanya dijadwalkan diluncurkan pada Senin, tapi diundur hingga Selasa akibat satu kapal yang berlayar memasuki daerah terlarang NASA.

Misi itu adalah yang ketiga dari delapan penerbangan Orbital, yang dikontrak NASA  untuk memasok kembali stasiun antariksanya, dan perjalanan keempat oleh Antares dan Cygnus ke laboratorium yang mengorbit Bumi.

Selain dengan Orbital, NASA juga telah menandatangani kesepakatan dengan satu lagi perusahaan swasta yang bernama SpaceX untuk memasok barang ke stasiun antariksa.

(Uu.C003)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Monday, October 27, 2014

8 mahasiswa NTB terbang ke AS ikuti kompetisi bioteknologi dunia

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak delapan mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Nusa Tenggara Barat akan bertolak menuju Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston, Amerika Serikat hari ini.

Kedelapan mahasiswa tersebut akan mengikuti kompetisi Bioteknologi dunia yang akan dilangsungkan dari tanggal
30 Oktober hingga 3 November 2014.

"8 Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa pencipta robot bakteri pagi ini bertolak ke Boston USA untuk mengikuti lomba Bioteknologi dunia di MIT USA," kata Rektor UTS, Zulkieflimansyah kepada ANTARA News saat melepas 8 mahasiswa tersebut di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Senin.

Adapun 8 mahasiswa-mahasiswi UTS itu adalah Cindy Suci Ananda (ketua tim), Muhammad Al-Azhar, Fahmi Dwilaksono, Indah Nurulita, Adelia Elviantari, Mochammad Isro Al Fajri, Tulianti dan Rian Adha Ardinata.

Mereka didampingi oleh Kepala Instruktur, Dr Arief Budi Witarto (Dekan Fakultas Bio Teknologi), Dwi Ariyanti, Maya Fitriana dan Sausan Nafisah.

"Mereka yang ikut kompetisi bioteknologi dunia itu adalah mahasiswa-mahasiswi semester III UTS," kata Zulkieflimansyah yang juga anggota DPR RI dari PKS itu.

Sementara itu, salah seorang instruktur yang ikut mendampingi mahasiswa, Maya Fitriana mengatakan, anak didiknya akan mengikuti lomba bioteknologi dengan menggunakan Madu Sumbawa, bakteri E-Coli dan Discosoma SP, gen yang yang menghasilkan warna merah pada terumbu karang.

"8 mahasiswa ini akan memanfaatkan bakteri E-Coli dan Discosoma SP untuk mengukur mengukur kadar glukosa pada Madu Sumbawa," kata Maya.

Kompetisi Bioteknologi dunia ini akan diikuti oleh 250 negara peserta.

"Ini menjadi pengalaman yang berharga bagi kami ketika bisa mengikuti kompetisi bioteknologi tingkat dunia. Keikutsertaan kami di ajang ini tentunya membawa nama kampus, sekaligus membawa nama bangsa Indonesia," kata ketua tim, Cindy Suci Ananda.

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

M Nasir: riset berkelas dunia penyokong industri

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir akan menjadikan riset-riset Indonesia berkelas dunia dan mampu mendukung kemajuan industri di Tanah Air.

"Yang jelas riset-riset kita harus lebih baik, harus berkelas dunia dan harus bisa mendukung industri. Begitu pula Dikti (Pendidikan Tinggi), hasil-hasil risetnya harus berkelas dunia," kata M Nasir kepada Antara di Jakarta, Senin.

Menurut Nasir, cetak biru untuk arah kerja Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi pada Kabinet Kerja di bawah Presiden Joko Widodo sudah ada.

"Blue print sudah ada, tapi lengkapnya seperti apa harus ada arahan dari Presiden. Nanti kita tunggu Sidang Kabinet dulu," ujar Nasir.

M Nasir yang menggantikan posisi Gusti Muhammad Hatta di Kementerian Riset Teknologi ini akan langsung mendatangi kantornya di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, usai dilantik dan mengikuti Sidang Kabinet pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Ia mengatakan tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti pelantikan Kabinet Kerja Jokowi--JK, termasuk batik bernuansa warna cokelat yang menjadi pakaian yang ditetapkan untuk pelantikan. "Saya pecinta batik, saya pakai saja yang ada (buat pelantikan) tidak perlu baru".

M Nasir lahir di Ngawi, Jawa Timur, pada 27 Juni 1960. Ia terpilih menjadi Rektor Universitas Diponegoro (Undip) periode 2015--2019 dan belum sempat dilantik menggantikan Prof Sudharto P Hadi.

Ayah dari tiga anak ini sebelumnya menjadi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip periode (2010--2014) dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undip, Semarang.

Pria yang dikenal beberapa kalangan sebagai ahli di bidang anggaran dan pernah mengkritisi sistem penganggaran berbasis kinerja ini menyelesaikan pendidikan antara lain S1 di Undip, S2 di Universitas Gadjah Mada, dan meraih gelar PhD di University Sains Malaysia pada 2004.

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

BlackBerry Inovation Center (BBIC) bagikan beasiswa

Bandung (ANTARA News) - BlackBerry Inovation Center (BBIC), hasil kolaborasi BlackBerry dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), memberikan beasiswa penelitian di bidang mobile computing untuk siswa-siswa berbakat.

"BBIC ini aktivitas utamanya adalah memberikan beasiswa, kepada mahasiswa S1, S2 maupun S3 kepada putra-putri terbaik Indonesia untuk bisa sekolah dan kemudian melakukan suatu research yang berkaitan dengan penggunaan smartphone blackberry dalam penggunaan sehari-hari," kata Suhono Harso Supangkat, Ketua LPIK ITB dan BBC ITB, di Jakarta, Senin.

Beasiswa yang diadakan secara terbuka melalui Internet ini diberikan kepada 18 siswa Sarjana yang terdiri dari Strata Satu (S1), Pascasarjana (S2) dan Doktoral (S3).

Selain syarat bahasa Inggris dan potensi akademik, Suhono mengatakan penerima beasiswa harus memiliki potensi untuk melakukan inovasi-inovasi yang terkait dengan pengembangan mobile application.

"Yang penting dia memenuhi syarat untuk bisa menyelesaikan dan mempunyai kemampuan untuk bisa menyelesaikan study-nya dan juga mempunyai ide-ide kreatif sedemikian rupa sehingga dia bisa menyelesaikan dan bisa berkontribusi di dalam pengembangan mobile apps," katanya.

BlacBerry sendiri dalam keterangan tertulisnya mengatakan bahwa beasiswa ini merupakan bentuk dorongan perusahaan tersebut dalam perkembangan aplikasi mobile untuk bakat-bakat muda Indonesia.

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

BlackBerry umumkan pemenang kompetisi Aplikasi 'Smart City'

Bandung (ANTARA News) - BlackBerry berkolaborasi dengan BlackBerry Innovation Center (BBIC), dan Institut Teknologi Bandung (ITB), mengumumkan pemenang kompetisi Aplikasi 'Smart City' di Bandung, Senin.

"Salah satu fokus BlackBerry saat ini adalah enterprise, 'Smart City' sendiri adalah enterprise solutions yang kemudian kami bekerja sama dengan BBIC untuk memacu, mendevelop aplikasi-aplikasi untuk mendukung enterprise," kata Kusuma Lienandjaja, Director of Government Relations BlackBerry Indonesia.

"Fokus BlackBerry bukan lagi entertainment atau gaming. Aplikasi Smart City  ini dapat membantu government, untuk health solution, tracking sistem, sehingga impact-nya bagi Indonesia dan untuk negara-negara lain dalam pengembangan aplikasi ini sangat besar,"

Kompetisi "Smart City Apps" ini dibagi menjadi lima kategori, yaitu Smart City Jakarta, Smart Health, Smart Education, Smart Payments dan Smart Enterprise.

"Smart City ini dibuat untuk melakukan suatu efisiensi, baik itu cara belajar, baik itu cara mencari dokter, baik itu mencari transportasi, baik itu kita bekerja dengan industri, untuk itulah smart city menjadi satu topik yang kami ambil dalam penelitian-penilitian ini," kata Suhono Harso Supangkat, Ketua LPIK ITB dan BBC ITB.

Kompetisi ini sendiri diselenggarakan sejak Mei yang bertujuan memberikan kesempatan kepada para pengembang berbakat Indonesia untuk menampilkan kemampuan mereka dalam berinovasi dan membuat aplikasi untuk menjawab tantangan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Peserta diminta untuk membuat aplikasi 'Smart City' yang memenuhi pedoman 'Built for BlackBerry' dan BlackBerry 10 User Interface.

Para peserta kemudian dievaluasi oleh dewan juri yang terdiri dari eksekutif BlacBerry dan para ahli eksternal.

"Mendorong pemain-pemain muda untuk berjiwa enterprenership, sehingga akan menjadi Mark Zuckerberg Indonesia, why not?," katanya.

"Kita menginginkan inisiatif-inisiatif yang lebih membumi lagi untuk kemajuan enterprise lebih khususnya," tambahnya.

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Mengenal Kompos

| Print |

Kompos atau humus adalah sisa-sisa mahluk hidup yang telah mengalami pelapukan, bentuknya sudah berubah seperti tanah dan tidak berbau.Kompos memiliki kandungan hara NPK yang lengkap meskipun persentasenya kecil. Kompos juga mengandung senyawa-senyawa lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Kompos sangat bermanfaat, kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman.

Kompos memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah. Kompos akan mengembalikan kesuburan tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur. Tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral. Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa kompos.

kompos1Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos.
Tanaman tidak dapat menyerap hara dari bahan organik yang masih mentah, apapun bentuk dan asalnya. Kotoran ternak yang masih segar tidak bisa diserap haranya oleh tanaman. Apalagi sisa tanaman yang masih segar bugar juga tidak dapat diserap haranya oleh tanaman. Kompos yang 'setengah matang' juga tidak baik untuk tanaman. Bahan organik harus dikomposkan sampai 'matang' agar bisa diserap haranya oleh tanaman. Prinsipnya adalah tanaman menyerap hara dari tanah, oleh karena itu harus dikembalikan menjadi tanah dan diberikan ke tanah lagi.

Membuat kompos sangat mudah. Secara alami bahan organik akan mengalami pelapukan menjadi kompos, tetapi waktunya lama antara setengah sampai satu tahun tergantung bahan dan kondisinya. Agar proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat perlu perlakuan tambahan. Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan aktivator atau inokulum atau biang kompos. Aktivator ini adalah jasad renik (mikroba) yang bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos. Bahan organik yang lunak dan ukurannya cukup kecil dapat dikomposkan tanpa harus dilakukan pencacahan. Tetapi bahan organik yang besar dan keras, sebaiknya dicacah terlebih dahulu. Aktivator kompos harus dicampur merata ke seluruh bahan organik agar proses pengomposan berlangsung lebih baik dan cepat.

Menurut pak Tato Sumardiman, salah satu staf Sub Bidang Plasma Nutfah Puslit Bioteknologi LIPI, Bahan yang akan dibuat kompos juga harus cukup mengandung air. Air ini sangat dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik di dalam aktivator kompos. Bahan yang kering lebih sulit dikomposkan, akan tetapi kandungan air yang terlalu banyak juga akan menghambat proses pengomposan. Jadi basahnya harus cukup. Bahan juga harus cukup mengandung udara. Seperti halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos. Untuk melindungi kompos dari lingkungan luar yang buruk, kompos perlu ditutup. Penutupan ini bertujuan untuk melindungi bahan/jasad renik dari air hujan, cahaya matahari, penguapan, dan perubahan suhu.

Bahan didiamkan selama beberapa waktu hingga kompos matang. Lama waktu yang dibutuhkan antara 2 minggu sampai 6 minggu tergantung dari bahan yang dikomposkan. Bahan-bahan yang lunak dapat dikomposkan dalam waktu yang singkat, 2 – 3 minggu. Bahan-bahan yang keras membutuhkan waktu antara 4 – 6 minggu. Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbau menyengat, dan mudah dihancurkan/remah.

Kompos yang sudah matang dapat langsung digunakan untuk tanaman. Tidak ada batasan baku berapa dosis kompos yang diberikan untuk tanaman. Secara umum lebih banyak kompos memberikan hasil yang lebih baik. Tetapi jika kompos akan digunakan untuk pembibitan atau untuk tanaman di dalam pot/polybag, kompos harus dicampur tanah dengan perbandingan satu bagian kompos : tiga bagian tanah. Kompos yang diberikan sebaiknya dalam jumlah yang cukup, agar tanaman dapat tumbuh lebih baik. Pengenalan kompos tersebut sangat menarik perhatian dan antusias para pelajar dari sekolah An-Nahl Islamic School yang berkunjung ke Kebun Plasma Nutfah, Puslit Bioteknologi-LIPI pada tanggal 14 Oktober 2014. (Warda/humas)



View the Original article

Friday, October 24, 2014

Mahasiswa Ubaya rancang lampu berbahan benang jahit

Surabaya (ANTARA News) - Mahasiswa Program Studi Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya Juvens Urjel merancang lampu belajar, lampu meja, dan lampu dinding berbahan dasar benang jahit.

"Idenya dari Light Craff yang merupakan UKM di dekat Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya Barat yang menggeluti hiasan lampu berbentuk bola yang terbuat dari benang jahit," katanya di kampus setempat, Selasa.

Menurut dia, UKM itu juga sudah melakukan ekspor produk lampu benang itu. "Jadi, hal itu menandakan pasar/market produk ini sudah jelas dan diterima masyarakat luar negeri," katanya.

Oleh karena itu, alumni SMAK Carolus Surabaya itu pun berkreasi dengan bentuk yang berbeda dan ada sentuhan kayu sebagai pemanis untuk memberi "sentuhan lebih" pada "Light Craff" agar lebih berkembang.

"S-Tube Lamp adalah nama produk kreasi kami yang tetap mempertahankan konsep bahan dasar benang jahit. S-Tube Lamp terdiri dari tiga bentuk, yakni lampu belajar, lampu meja, dan lampu dinding," katanya.

Cara pembuatan diawali dengan membuat barisan benang jahit yang diletakkan di atas akrilik. Setelah jumlah barisan benang mencukupi kemudian diberi lem.

"Ditunggu sampai lem mengering, kemudian ditarik menjadi lembaran benang. Lembaran benang ini dibentuk sesuai dengan pola atau bentuk yang diinginkan," katanya.

Selanjutnya, pola yang ada dikaitkan dengan ornamen tambahan berupa penyangga lampu yang terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan adalah kayu sisa peti kemas supaya biaya prosuksi minimal.

Kayu dibentuk dengan dipahat, lalu dilekatkan lampu benang yang sudah dibentuk dan akhirnya diberi instalasi lampu sekitar 5-10 what, sekaligus listriknya.

Dengan biaya produksi Rp100 ribu per produk, ia optimistis produknya mampu bersaing di tengah maraknya handy craff lainnya. Juvens pun memasarkan produknya melalui social media.

Hampir sama dengan Juvens, Brian Wijaya dari jurusan yang sama dengannya, membuat kreasi tas dari bahan kulit. Mahasiswa asal Kota Malang ini memilih UKM Dewi Bralin dengan produknya olahan kulit sapi dan kerbau menjadi aksesoris bermotif Indian.

"Produk UKM Dewi Bralin yang berada di kawasan Buduran Sidoarjo itu berupa dompet, hand back, serta tas selempang," kata anak sulung dari pasangan Endy Wiyono dan Rinny Ratnawatie itu.

Brian pun mulai mengamati produk UKM Dewi Bralin yang hanya "segmented" kepada wanita, sehingga Brian menambahkan produk olahan kulit sapi dan kerbau dengan back pack (tas punggung) yang dapat dipakai kaum pria.

"MACOLE singkatan dari Masculine Cow Leather adalah nama produk buatan saya. Selain desain Indian bisa dikonsumsi pria dan wanita, saat ini pria sudah mulai banyak yang memperhatikan detail penampilan. Apa salahnya saya membuat tas ini untuk kaum saya," ulasnya.

Cara pengerjaan bahan kulit didapat dari UKM Dewi Bralin kemudian dibuat pola diatas kulit, digunting kemudian direkatkan dengan latex untuk menggabungkan bagian satu dengan yang lain. Setelah itu dilubangi pada bagian samping sebagai pemanis. Sedangkan untuk tali direkatkan menggunakan latex kemudian disambung dengan bagian lain dengan bantuan kancing mata itik. Setelah itu disulam.

"Karena ini produk kolaborasi antara UKM Dewi Bralin dan MACOLE, m Maka logo yang dipakai MACOLE sama seperti Dewi Bralin hanya saja bagian tengah ada penambahan," katanya.

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

LIPI: data hasil penelitian nasional masih tercecer

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Iskandar Zulkarnain mengatakan Indonesia butuh satu pusat data dan informasi ilmiah nasional untuk menyatukan data hasil penelitian dan pengembangan yang tercecer dan memperkuat acuan pembangunan berkelanjutan di masa depan.

"Kegiatan penelitian dan pengembangan di Indonesia sebagai upaya menjawab tantangan pengembangan berkelanjutan perlu fokus dan ditunjang data dan informasi ilmiah yang lengkap. Kita tidak bisa lakukan itu jika data tersebar di berbagai isntitusi dan sulit diakses," katanya dalam lokakarya Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah LIPI Sebagai Pusat Data dan Informasi Iptek Nasional di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan saat ini data-data penelitian dan pengembangan masih tercecer, bukan hanya di lembaga-lembaga riset tetapi juga di berbagai instansi dan peneliti.

Ketersediaan satu lembaga untuk mengelola data ilmiah secara nasional, menurut dia, tidak bisa ditunda.

"Kita butuh satu institusi yang bisa menyediakan data dan informasi tersebut begitu penting karena ketersediaan dan kemudahaan itu perlu disediakan satu institusi sehingga dapat dikelola baik secara sistematis, berkelanjutan, dan mudah diakses. Sistem ini kita kenal dengan pelayanan satu pintu untuk layanan optimal," kata Iskandar.

Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI Bambang Subiyanto mengatakan data dan informasi ilmiah yang tercecer sangat merugikan Indonesia.

"Banyak data (mentah) kita bocor ke luar negeri begitu saja. Contoh di Wakatobi 100 peneliti asing masuk tanpa diketahui Kemristek, kalau terus seperti ini bahaya sekali buat Indonesia, semoga tidak terjadi lagi di masa depan," ujar dia.

Data-data dari peneliti-peneliti di perguruan tinggi pun, menurut dia, belum terkelola dengan baik.

Oleh karena itu, ia melanjutkan, tugas pembinaan dan penyediaan jasa informasi ilmiah Pusat Dokumentasi Informasi Ilmiah (PDII) LIPI menjadi penting.

"Kegiatan utama PDII ini memberikan jasa dokumentasi, informasi, dan pembinaan pengelolaan data dan informasi ilmiah. Jadi, PDII LIPI ini bukan perpustakaan loh ya, selama ini mahasiswa datang ke sini masih menganggap LIPI seperti perpustakaan," ujar dia.

Ia memberi masukan agar data dan informasi ilmiah nasional juga mulai dibuat secara digital dengan memanfaatkan teknologi informasi dan telekomunikasi sehingga mereka yang berada di pelosok juga dapat mengakses melalui layanan Internet.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Misteri dinosaurus berlengan raksasa terungkap

Washington (ANTARA News) - Pada Juli 1965, dua fosil lengan dinosaurus raksasa lengkap dengan cakarnya digali di bagian selatan gurun Gobi, Mongolia.

Dengan panjang tangan delapan kaki atau sekitar 2,4 meter, mereka adalah makhluk bertangan terpanjang yang diketahui dalam sejarah Bumi.

Namun hampir semua bagian lainnya hilang, membuat para ahli bingung tentang sifat alami binatang dengan lengan raksasa itu. Separuh abad kemudian, misteri itu terpecahkan.

Para ilmuwan pada Rabu (22/10) mengatakan dua kerangka yang hampir lengkap dari makhluk ganjil berusia 70 juta tahun bernama Deinocheirus mirificus (artinya "lengan aneh mengerikan") tersebut menunjukkan kombinasi sifat tidak lazim.

Dengan panjang 36 kaki (11 meter) dan berat 6,4 ton, binatang itu merupakan anggota paling besar dari kelompok dinosaurus serupa burung yang disebut ornithomimosaurs ("tiruan burung onta"), kata peneliti.

Pada bagian atas punggungnya ada tulang belakang panjang yang mendukung struktur seperti layar yang fungsinya masih misterius. Itu menyatu dengan tulang ekor untuk mendukung bulu ekor.

Tumbuh di daerah sungai yang subur, binatang omnivora itu makan ikan dan tumbuh-tumbuhan dengan paruh, moncong tanpa gigi yang menonjol seperti dinosaurus herbivora.

Makhluk itu punya kaki lebar dengan jari kaki berujung kuku persegi yang bisa membantunya berdiri di tanah basah.

Deinocheirus punya pinggul lebar dan bergerak lambat tapi mampu mempertahankan diri dengan ukuran dan tiga cakar perobek pada masing-masing tangan. Itu terlihat sebesar predator puncak di lingkungannya, sepupu Tyrannosaurus rex, Tarbosaurus.

Para ilmuwan berspekulasi selama berpuluh-puluh tahun tentang Deinocheirus. Binatang itu dikenali sebagai tipe teropoda, cabang dinosaurus yang meliputi T. rex tapi juga keturunan yang berevolusi menjadi burung-tapi tipe apa?

"Deinocheirus masih menjadi salah satu dinosaurus paling misterius di dunia. Kami menemukan kerangka hampir lengkap Deinocheirus dan sekarang tahu bagaimana itu terlihat, sebesar apa dan apa yang dia makan," kata ahli paleontologi Yuong-Nam Lee, direktur Geological Museum di Korea Institute of Geoscience and Mineral Resources di Daejeon, South Korea.

Ahli paleontologi University of Maryland, Thomas Holtz, yang menulis ulasan penyerta studi di jurnal Nature, mengatakan tidak ada yang bisa memprediksi sifat-sifatnya yang menakjubkan.

"Saya secara harfiah menunggu sepanjang hidup saya untuk melihat Deinocheirus akhirnya terungkap," kata Holtz seperti dilansir kantor berita Reuters.

Beberapa hal buruk hampir mencegah pengungkapan itu. Dua kerangka baru ditemukan tahun 2006 dan 2009 di situs Gobi di Mongolia. Namun kepala dan bagian tubuh kunci lainnya hilang mencurigakan.

Para ilmuwan menyadari itu menjadi buruan kolektor fosil ilegal, dan bagian-bagiannya dijual ke kolektor pribadi.

Bagian yang hilang dalam penggalian tahun 2009 berakhir di kolektor di Jerman tapi kebetulan dilihat oleh ahli paleontologi Pascal Godefroit, yang mengenalinya dan menginformasikan ke Lee dan para ilmuwan lain.

Lee mengatakan para peneliti membujuk kolektor untuk menyumbangkan fosil karena pentingnya fosil-fosil itu untuk ilmu pengetahuan. Fosil itu kembali ke Mongolia pada Mei tapi Lee mengatakan fosil tahun 2006 masih hilang.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Ilmuwan Austria catat letusan besar Matahari

Wina (ANTARA News) - Ilmuwan dari University of Graz di Austria pekan ini mencatat satu letusan paling kuat radiasi Matahari, yang terjadi selama 10 tahun belakangan sehingga mengakibatkan gangguan radio.

Letusan tersebut dicatat oleh Kanzelhoehe Observatory di Universitas itu. Para ilmuwan mengatakan, letusan energi dari matahari dapat mengakibatkan gangguan pada medan magnet Bumi, sehingga mempengaruhi sistem teknik di Bumi dan antariksa.

Letusan matahari, seperti penyemburan massa korona dan menarik energinya dari medan kuat magnet pada bintik Matahari, demikian laporan yang dikutip Xinhua.

Kepala Observatorium Austria Astrid Veronig mengemukakan, kelompok bintik Matahari saat ini yang menghadap ke Bumi dan berada di bagian selatan Matahari memiliki diameter 125.000 kilometer. Bintik itu sangat besar sehingga dapat dilihat tanpa orang menggunakan teleskop.

Namun, lembaga tersebut menyatakan, hal itu tetap saja cuma separuh dari ukuran total bintik Matahari yang tercatat Oktober 2013, masa yang ditandai oleh kemunculan ekstrem pijarnya yang muncul pada aurora yang dilihat dari Austria sekalipun.

Para ilmuwan tersebut menambahkan, gangguan lain pada medan magnet Bumi melalui gejolak cuaca antariksa mungkin masih terjadi lagi dalam beberapa pekan ke depan.

Fenomena alam mengenai letusan Matahari juga terpantau Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada awal tahun ini. (*)

(Uu.C003)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Tuesday, October 21, 2014

Rupa-rupa modifikasi pangan ala mahasiswa

Jakarta (ANTARA News) - Mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor dan Institut Teknologi Bandung menampilkan rupa-rupa hasil modifikasi pangan dalam pameran Food Ingredients Asia 2014 yang berlangsung di Jakarta International Expo pada 15-17 Oktober 2014.

Mahasiswa jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan IPB memamerkan produk agar-agar jeli dengan campuran lidah buaya yang mengandung vitamin C, rosela yang mengandung anti-oksidan, dan daun Stevia yang kandungan gulanya tidak merusak gigi.

Mereka juga membuat tempe dengan campuran sayuran seperti wortel dan pepaya muda yang disebut Rainbow Tempe atau Tempe Pelangi.

"Kita buat tempe tapi dengan campuran sayuran berwarna, sehingga tempenya lebih menarik dan kandungan gizinya juga bertambah," kata Ella Nandasari dari jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan IPB.
 
Selain meningkatkan kandungan gizi, ia menjelaskan, modifikasi makanan juga menambah nilai jual produk. Sebagian pengunjung menyukai produk yang mereka hasilkan.

"Tadi banyak yang sudah datang untuk bertanya-tanya, lalu memberi masukan juga. Terus setelah mencoba makanannya ternyata banyak yang suka," kata Ferdiansyah, yang memamerkan jeli dengan paduan bahan alami.

Sementara mahasiswa ITB mengolah alpukat menjadi minyak alternatif pengganti minyak zaitun.

Menurut Thomas Ryanaldo, salah satu penggagas pembuatan minyak tersebut, temuannya bisa digunakan untuk bahan kosmetik atau campuran makanan.

"Walaupun harganya tidak semahal minyak zaitun, tapi kandungan zat dan kadar minyaknya lebih tinggi," kata mahasiswa jurusan teknik kimia ITB itu.

Menurut dia, kandungan asam lemak tak jenuh dalam minyak alpukat mencapai 90 persen sedang minyak zaitun hanya mengandung sekitar 80 persen asam lemak tak jenuh.

Selain itu, Thomas melanjutkan, minyak alpukat memiliki smoke point lebih tinggi dibandingkan minyak zaitun sehingga bisa digunakan sebagai minyak goreng.

"Itu suatu kondisi dimana minyak mengeluarkan asap ketika dipanaskan. Jika berasap maka kandungan gizinya rusak, sedangkan minyak alpukat titik asapnya tinggi sehingga bisa memasak dengan suhu lebih panas," katanya.

Ia menambahkan, alpukat juga lebih tersedia di pasar dan harganya lebih terjangkau di Indonesia.

"Zaitun kan tidak bisa tumbuh di Indonesia, jadi harus impor. Sedangkan alpukat tumbuhan tropis, bisa ditanam dengan mudah di sini," kata mahasiswa berkacamata itu.

Thomas dan timnya akan terus mengembangkan produksi minyak alpukat supaya bisa lebih efektif dan bisa digunakan secara luas oleh masyarakat. Saat ini usaha mereka masih terkendala ketersediaan alat yang mampu memproduksi minyak alpukat dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Iskandar Zulkarnaen dilantik jadi kepala LIPI

Jakarta (ANTARA News) - Prof Dr Iskandar Zulkarnaen dilantik menjadi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggantikan Prof Dr Lukman Hakim yang telah menjabat sejak 2010 dan sudah memasuki masa pensiun.

Pelantikan dilakukan oleh Menteri Riset dan Teknologi Gusti M Hatta bertempat di Auditorium LIPI Jakarta, Jumat malam.

Iskandar Zulkarnaen yang alumni ITB dan mengambil gelar doktor di Johannes Guttenberg Universitat, Jerman itu sebelumnya menjabat Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI.

Iskandar lolos menjadi Kepala LIPI setelah melewati seleksi terbuka calon kepala LIPI yang dilakukan di Kemristek.

Ia mengalahkan calon kandidat Kepala LIPI lainnya, yakni, Prof Dr Bambang Subiyanto (LIPI), Prof Dr Estiko Rijanto (LIPI), Prof Dr Dewi Fortuna Anwar (LIPI), Prof Ikrar Nusa Bhakti (LIPI), Prof dr Edvin Aldrian (BMKG), Prof Evvy Kartini (BATAN), Prof Dr Fahmi Amhar (BIG), dan Prof Dr Wimpie Agoeng Noegroho Aspar (BPPT).

Seleksi tersebut disebutkan dalam laman Kemristek terbuka bagi Aparatur Sipil Negara baik di pusat maupun daerah mulai tanggal 25 Agustus hingga 1 September 2014 melalui tahapan seleksi administrasi, penulisan makalah, presentasi, wawancara, assesment centre dan wawancara dengan Menristek.

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Komet melintas mendekati Mars

New York (ANTARA News) - Satu komet mendekati sistem tata surya pada Minggu (19/10) dan melintas mendekati Planet Mars, tempat pesawat robotik untuk studi ilmiah berada.

Menurut Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), komet Siding Spring melintas hanya 87.000 mil (140.000 kilometer) dari Mars, kurang dari separuh jarak Bumi dan bulan dan 10 kali lebih dekat dari komet yang diketahui pernah melewati Bumi.

Komet yang dinamai seperti nama observatorium Australia itu ditemukan tahun lalu dan dipercaya sebagai pengunjung pertama ke bagian dalam sistem tata surya.

Komet itu meninggalkan Oort Cloud, yang berada di luar orbit Neptunus, lebih dari satu juta tahun yang lalu.
 
Komet itu diyakini merupakan sisa beku dari pembentukan sistem tata surya sekitar 4,6 miliar tahun lalu.

"Komet ini sedang dalam perjalanan menuju matahari, menumbuhkan ekor," kata astronom David Grinspoon dari Planetary Science Institute di Tucson, Arizona, dalam siaran langsung pelintasan komet lewat Slooh.com.

Komet mencapai titik paling dekat dengan Mars pukul 02:27 EDT, melintas dengan kecepatan 126.000 mil per jam atau sekitar 203.000 kilometer per jam.

Tiga pengorbit dan dua kendaraan Mars serta pengorbit milik Badan Antariksa Eropa dan India memantau pelintasan komet, yang meninggalkan Mars yang berselaput awan debu komet.

"Komet belum pernah berada lebih dekat ke matahari yang kami pikir mungkin berjarak seperti Jupiter, Saturnus, Uranus atau Neptunus. Ini adalah perlintasan pertama ke dalam apa yang disebut 'garis air-es', tempatnya benar-benar mengembuskan air," kata ahli astrofisika Carey Lisse dari Johns Hopkins University di Laurel, Maryland, dalam konferensi pers pekan lalu.

Mulanya NASA khawatir komet berekor debu itu bisa menjadi ancaman bagi pesawat yang sedang mengorbit ketika melintasi Mars.

Penilaian selanjutnya kemudian menghilangkan kekhawatiran itu, tapi NASA masih memilih untuk memuntir orbit satelitnya sedemikian hingga mereka berada di belakang planet selama bagian perlintasan yang paling berisiko.

"Mars akan tepat berada di pinggi awan puing-puing, jadi mungkin akan menjumpai sejumlah partikel, atau mungkin tidak," kata ilmuwan NASA Mars, Rich Zurek, yang bekerja di Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, California.

Atmosfer Mars, meski jauh lebih tipis dari atmosfer Bumi, akan membentengi kendaraan Opportunity dan Curiosity dari debu komet, yang bisa memicu hujan meteor.

Mars juga akan melintas langsung melalui coma komet, yang merupakan amplop gas dan debu yang mengelilingi nukleus komet, memberikan kesempatan tak terkira untuk studi, kata Grinspoon.

"Ini benar-benar kejadian langka," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Mahasiswa Darmajaya ciptakan pengontrol jarak pandang televisi

Bandarlampung, Lampung (ANTARA News) - Satu lagi temuan unggulan anak bangsa, tentang alat pengatur jarak pandang menonton televisi bagi anak-anak berbasis mikrokontroler yang secara otomatis mengatur jarak pandang aman dan efisien dalam menonton siaran televisi.  
Pencipta alat itu adalah Eko Suryanto, mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Lampung.

Menonton televisi terlalu dekat dan terlalu lama, bisa berdampak pada kerusakan mata, karena layar televisi memancarkan radiasi yang membuat mata lelah serta memberikan efek buruk, di antaranya pandangan kabur dan mata kering.

"Namun banyak orangtua yang kesulitan menjaga anak untuk menonton televisi dengan jarak pandang aman," katanya, di Bandarlampung, Senin.

Karena itu, mahasiswa Jurusan Sistem Komputer IBI ini terdorong menciptakan peralatan pengontrol jarak pangan aman saat menonton televisi ini.

Dia menjelaskan, komponen alat ini terdiri dari mikrokontroler ATMega 16 sebagai basis utama pengendali alat secara otomatis, sensor SRF05 yang mampu mendeteksi keberadaan manusia di depan sensor itu, dan LCD sebagai peraga hasil jarak yang dideteksi.

Sebelum mengoperasikan alat ini, Eko menjelaskan, pengguna terlebih dahulu menentukan jarak pandang aman menonton televisi dengan hitungan manual.

"Rumus yang digunakan, ukuran layar (inchi) x 5 x 0,25. Jika ukuran televisi adalah 14 inchi, maka jarak pandang aman menonton televisi adalah 1,78 meter," katanya pula.

Angka itu, kata dia, nantinya menjadi acuan pada pengaturan jarak pandang menggunakan sensor SRF05.

"Alat ini bekerja secara otomatis ketika sensor SRF05 menangkap keberadaan manusia di depannya yang kemudian ditangkap dan diterjemahkan mikrokontroler ATMega," kata dia. 

"Jika data yang terbaca mikrokontroler kurang dari 1,78 meter, maka televisi akan mati secara otomatis. Jarak pandang pengguna saat menonton televisi akan ditampilkan pada LCD yang diterima dari sensor jarak dalam satuan sentimeter," ujarnya.

Dalam menciptakan alat itu, dia mengaku terinspirasi dari permasalahan yang sering dialami para orangtua yang sulit mengendalikan anak-anak jangan menonton televisi terlalu dekat. 

Padahal radiasi tinggi pada televisi bisa berdampak pada kerusakan mata pada anak, seperti miopia (rabun jauh).

"Anak-anak memang cenderung sulit diatur, meskipun sudah dilarang mereka tetap menonton TV dengan jarak sangat dekat. Alat ini bisa menjadi solusi para orangtua, karena televisi akan mati dengan sendirinya ketika anak menonton dengan jarak pandang terlalu dekat," kata dia.

Dia mengakui keberhasilan menciptakan alat tersebut tak terlepas dari bimbingan dosennya, Yuni Arkhiansyah, yang senantiasa mendampingi dan memberikan pengarahan selama proses pembuatan alat.

Ia berharap, alat pendeteksi jarak pandang menonton televisi dapat memberikan manfaat bagi banyak orang.

Rektor IBI Darmajaya, Dr Andi Desfiandi SE MA, menyampaikan selamat dan terima kasih atas kontribusi kepada mahasiswa menciptakan karya yang diharapkan bisa digunakan masyarakat luas.

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

LIPI-Warwick University kembangkan baterai mobil listrik

Bandung (ANTARA News) - Lembaha Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan Warwick Universiti Inggris dalam pengembangan baterai mobil listrik untuk menunjang program mobil hibrid.

"LIPI dan Warwick University melakukan kerja sama kemitraan sederajat untuk pengembangan baterai untuk mobil listrik, progresnya sudah berlangsung," kata Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatonik LIPI Dr Budi Prawara di Bandung, Selasa.

Menurut Budi, saat ini pengembangan mobil listrik masih terkendala dengan ketahanan baterai yang digunakan untuk mengoperasikan mobil listrik itu.

Berbeda dengan mobil dengan BBM yang bisa melakukan pengisian ulang, untuk mobil listruk tenaga pengoperasian sepenuhnya dengan baterai yang menjadi pembangkit utamanya.

"Ketahanan baterai menjadi prioritas untuk program pengembangan mobil listrik ini disamping fasilitasi pengisian litriknya nanti. Kerja sama ini diharapkan bisa menghasilkan baterai yang lebih maksimal dengan daya tempuh lebih jauh," kata Budi Prawara.

Ia menyebutkan, dalam kerja sama ini dilakukan dalam posisi sederajat dan sama-sama untuk melakukan riset untuk pengembangan produk baterai baru.

"LIPI sudah kirim periset ke sana dan jadi kandidat doktoral di sana. Untuk pengembangan selanjutnya kami masih menunggu izin dari Kemenristek," kata Budi.

Menurut Budi kerja sama dengan Warwick Universita sifatnya satu level, dimana hal itu sangat jarang terjadi dalam kerja sama bidang teknologi.

"Kami sama-sama untuk menciptakan produk baru dan dalam satu level. Itu jarang terjadi dalam kerja sama teknologi," katanya.

Selain bekerja sama dengan Warwick University, LIPI juga masih terus mengembangkan riset pembangkit listrik tenaga surya terkonsentrasi yang saat ini intalasi percontohannya telah terbangun di Yogyakarta.

"Riset pembangkit listrik tenaga surya terkonsentrasi terus dikembangkan, biayanya cukup besar namun itu harus dilakukan karena merupakan salah satu energi baru terbarukan yang sangat memungkinkan dikembangkan di tanah air," kata Budi Prabawa menambahkan.

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Thursday, October 16, 2014

Sel punca dari embrio manusia terbukti aman

New York (ANTARA News) - Uji coba terpanjang pada sel-sel punca dari embrio manusia menunjukkan bahwa sel-sel itu tidak menimbulkan masalah-masalah yang dikhawatirkan para ilmuwan, seperti membentuk tumor, dan membalikkan kebutaan parsial pada mata yang menerima transplantasi.

Hasil studi yang dipublikasikan di The Lancet itu bisa membantu menggiatkan kembali upaya kontroversial untuk memanfaatkan sel punca, yang punya kemampuan untuk berubah menjadi 200 jenis sel manusia untuk mengobati penyakit.

Dalam kata pengantar yang menyertainya laporan studi itu, Dr. Anthony Atala dari Wake Forest Institute for Regenerative Medicine menyebut hasil penelitian itu sebagai "pencapaian besar".

Setelah luapan kegembiraan di antara para ilmuwan dan publik tentang sel punca yang menjanjikan dan perdebatan
masalah etika mengenai penghancuran janin manusia untuk memperoleh sel
tersebut, bidang itu tersandung ketika percobaan besar terapi cedera tulang belakang dihentikan oleh Geron Corp pada 2011 dan minat perusahaan-perusahaan lain menyusun.

Tujuan utama penelitian itu adalah untuk menilai keamanan pencangkokan sel. Sel yang disebut sel epitel pigmen retina dibuat dengan mengambil sel punca dari embrio berusia sehari di klinik kesuburan dan merangsangnya untuk berdiferensiasi menjadi sel-sel khusus.

Penelitian itu "memberikan bukti pertama, pada manusia yang mengidap penyakit, tentang keamanan jangka panjang dan kemungkinan aktivitas biologi" dari sel yang diambil dari janin, kata salah satu penulis studi, Dr. Robert Lanza dari Advanced Cell Technology, yang menghasilkan sel-sel dan mendanai studi itu.

Sembilan pasien dengan penyakit Stargardt (yang menyebabkan degenerasi macular pada masa
kanak-kanak) dan sembilan pasien lain yang mengalami degenerasi makular kering terkait usia (penyebab utama kebutaan pada orang dewasa) menerima
cangkok sel retina pada salah satu mata. Satu mata lain dipertahankan
sebagai kontrol.

Empat mata mengalami katarak dan dua menjadi meradang, kemungkian
karena pengaruh umur pasien (rata-rata 77 tahun) atau pemakaian obat-obat penekan
kekebalan untuk pencangkokan.

Sel-sel retina yang membantu fungsi batang dan kerucut mata bisa bertahan dan berfungsi pada semua pasien, kebanyakan penglihatannya membaik.

Pada pasien dengan degenerasi macular, mata yang mendapat perlakuan rata-rata melihat 14 huruf tambahan pada bagan mata standar setelah setahun menerima sel, dengan satu pasien melihat 19 huruf. Mata yang tidak mendapat penanganan memburuk semuanya. Hasilnya sama pada pasien Stargardt.

Pada kenyataannya, pasien lain yang tidak bisa melihat objek dengan tinggi kurang dari empat meter sekarang bisa melihat orang dewasa berukuran normal.

Penglihatan seorang peternak berusia 75 tahun yang buta (20/400) membaik jadi 20/40, cukup untuk menunggang kuda lagi, kata
Lanza.
 

Yang lain jadi bisa menggunakan komputer, melihat jam, pergi ke mal atau melakukan perjalanan ke bandara sendiri untuk pertama kalinya dalam bertahun-tahun.

Ahli sel punca Dusko Ilic dari Kings College, London, yang tidak ikut dalam penelitian itu mengingatkan bahwa bahkan jika uji klinik yang direncanakan akhir tahun ini juga berhasil, "akan butuh bertahun-tahun sebelum pengobatan itu bisa dilakukan." (Uu.M007)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Tuesday, October 14, 2014

Indonesia kuasai teknologi baterai lithium

Jakarta (ANTARA News) - Peneliti utama Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Prof Evy Kartini mengatakan Indonesia telah mampu menguasai teknologi baterai lithium.

"Kalau lima tahun lalu, ketika dikasih tahu mengenai teknologi itu mungkin kita masih belum mengerti. Tapi sekarang, kita sudah menguasai teknologi itu," ujar Kartini, dalam konferensi pers, di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin.

Baterei lithium adalah baterei yang digerakkan ion metal lithium (rumus kimia Li). Baterei itu dimanfaatkan dalam berbagai bidang, di antaranya baterei telepon seluler maupun baterei mobil listrik hingga baterai untuk alat pacu jantung yang mampu bertahan hingga 20 tahun tanpa henti.

Baterai sebagai catu daya masih menjadi persoalan serius dalam pengembangan dan produksi wahana transportasi. Bobot baterai, sebagai misal, masih mengambil hampir 35-50 persen bobot kendaraan listik.

Dia menjelaskan dengan menggunakan teknik neutron atom ringan maka lithium dan hidrogen dapat diidentifikasi.

"Teknik neutron bisa mengetahui pergerakan lithium. Setelah itu kita bisa memodifikasi," jelas dia.

BATAN telah berhasil memproduksi baterai dalam skala laboratorium. Sedangkan dalam skala produksi massal dilakukan LIPI.

Pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp100 miliar untuk pengembangan dan produksi baterai yang akan digunakan untuk mobil listrik itu.

BATAN mendapatkan dana sebesar Rp20 miliar untuk pembuatan laboratorium dan pengembangan baterai. Sedangkan LIPI mendapat Rp80 miliar untuk produksi.

"Permasalahan utama dari produksi baterai itu adalah belum ditemukannya sumber Lithium, yang berasal dari batuan, karbonat, dan air laut," beber pakar baterei itu.

Kepala BATAN, Djarot Wisnubroto, mengatakan baterai menjadi kebutuhan utama pada masa depan.

"Baterei digunakan mobil listrik maupun telepon seluler," kata dia.

Djarot mengharapkan Indonesia bisa memproduksi baterei dengan kapasitas besar dalam bentuk kecil.

BATAN mengadakan pekan sains internasional yang terdiri dari tiga kegiatan sekaligus pada 13-17 Oktober yakni konferensi internasional material dan teknologi, riset bersama mengenai baterai, dan "AONSA Scattering Neutron School".

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Sebagian besar pemeluk agama percayai adanya Alien

Jakarta (ANTARA News) - Dalam buku terbarunya, "Religions and Extraterrestrial Life" (Springer 2014), David Weintraub, astronom dari Universitas Vanderbilt, menyimpulkan pandangan mengejutkan mengenai pandangan para pemeluk agama bahwa manusia tidak sendirian di alam semesta ini.

Menurut dia, sebagian besar umat manusia percaya bahwa alien atau makhluk ruang angkasa memang ada di luar sana.

Sementara itu dari satu survei yang dirilis tahun lalu oleh perusahaan Survata, 37 persen dari 5.886 warga AS yakin keberadaan kehidupan ekstraterestial (E.T.), 21 persen tidak percaya dan 42 persen tidak pasti.

Sedangkan menurut latar belakang keyakinan adalah 44 persen muslim percaya ada makhuk lain selain yang dihidup di Bumi, tapi orang Yahudi yang percaya hal ini hanya 37 persen, orang Hindu hanya 36 persen yang percaya, sedangkan pemeluk Kristen yang percaya pada alien sebanyak 32 persen.  Sebaliknya, 55 persen kaum atheis percaya adanya alien atau E.T.

Weintraub menyimpulkan bahwa sebagian agama ternyata mengakomodasi gagasan adanya E.T., namun mereka yang berpandangan spritual lebih berorientasi ke Bumi merasa tidak nyaman dengan gagasan adanya alien itu.

"Jika ada semacam kehidupan di luar sana maka itu jelas mengartikan bahwa kita tidak sendirian. Dan mengetahui kita tidak sendirian, saya kira, punya banyak arti," kata Weintraub seperti dikutip space.com.

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Kematian Harold II diteliti setelah hampir 1.000 tahun

London (ANTARA News) - Kematian Raja Harold II yang merupakan raja Anglo-Saxon terakhir Inggris diteliti lagi.

Selama ini, raja tersebut diketahui meninggal dalam Perang Hastings pada 1066.

Para arkeolog Inggris mengkaji teori yang menyebut bahwa raja sebenarnya selamat dalam perang itu.

Perang yang diperingati 14 Oktober itu membawa titik balik sejarah Inggris saat Bangsa Norman menguasai Inggris pada abad pertengahan.

Terdapat beberapa teori soal kematian Raja Harold II, salah satunya tergambar dalam gambar Bayeux Tapestry yang menunjukkan raja itu sedang menarik anak panah yang menancap di matanya.

Perkiraan lain diceritakan dalam tulisan gerejawan abad sebelas, Guy, Bishop of Amien, yakni Harold dibunuh oleh empat ksatria dan tubuhnya dipotong-potong.

Namun, sejarawan amatir Inggris Peter Burke, mengatakan ada versi alternatif kejadian itu dalam dokumen abad 12 yang disebut Vita Harold yang ada di Perpustakaan Inggris Raya.

Burke mengatakan Harold mungkin selamat dalam perang itu dan hidup sebagai pertapa selama 40 tahun setelah perang.

Ia mengatakan,  kisah terkait gambar Bayeux Tapestry adalah versi bangsa Norman. Versi Inggris lain lagi.

"Jika beberapa hal dirangkai, akan muncul gambaran baru yang kuat. Jika segalanya mendukung teori sejarah anda, seharusnya anda memeriksanya, bukan meninggalkannya," katanya.

Arkeolog akan mulai mengetes teori Burke Selasa, saat peringatan perang yang sangat populer itu, dengan memindai tanah yang konon adalah makam Harold di Gereja Abbey, Essex.

Selain itu, pemindaian tanah akan melibatkan tim geologi yang telah sukses menemukan jenazah Raja Richard III pada 2012 yang ternyata ada di bawah lapak parkir.

"Saya berharap kami akan menemukan sesuatu. Menurut saya kita harus selalu menanyakan apapun. Kita tidak seharusnya menerima sejarah apa adanya. Perang Hastings adalah peristiwa terbesar dalam sejarah Inggris. Mereka harus menelitinya lagi meskipun risikonya harus menulis ulang buku sejarah," kata Burke.

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Daftar peraih Hadiah Nobel Ekonomi

Stockholm, Swedia (ANTARA News) - Ekonom Prancis Jean Tirole dianugerahi Hadiah Nobel bidang Ekonomi oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia Senin ini.

Hadiah Nobel bidang Ekonomi adalah satu-satunya hadiah Nobel yang aslinya tidak tercantum dalam wasiat Alfred Nobel.  Kategori ini diadakan pada 1968 oleh bank sentral Swedia demi merayakan hari jadi ke-300 tahunnya.

Selama hampir satu dekade terakhir, 18 dari 20 penerima Nobel Ekonomi selalu berasal dari Amerika Serikat, termasuk seorang Amerika-Israel.

Berikut ini adalah semua peraih Hadiah Nobel Ekonomi sejak diberikan pada 1969:

  2014: Jean Tirole (Prancis)
  2013: Eugene Fama, Lars Peter Hansen and Robert Shiller (AS)
  2012: Alvin Roth and Lloyd Shapley (AS)
  2011: Thomas Sargent and Christopher Sims (AS)
  2010: Peter Diamond and Dale Mortensen (AS) and Christopher Pissarides (Siprus-Inggris)
  2009: Elinor Ostrom and Oliver Williamson (AS)
  2008: Paul Krugman (AS)
  2007: Leonid Hurwicz, Eric Maskin and Roger Myerson (AS)
  2006: Edmund S. Phelps (AS)
  2005: Thomas C. Schelling (AS), Robert J. Aumann (AS-Israel)
  2004: Finn Kydland (Norwegia), Edward Prescott (AS)
  2003: Robert F. Engle (AS), Clive W.J. Granger (Inggris)
  2002: Daniel Kahneman (Israel-AS) and Vernon L. Smith (AS)
  2001: George Akerlof (AS), A. Michael Spence (AS), Joseph Stiglitz (AS)
  2000: James Heckman (AS), Daniel McFadden (AS)
  1999: Robert Mundell (Kanada)
  1998: Amartya Sen (India)
  1997: Robert Merton (AS), Myron Scholes (AS)
  1996: James Mirrlees (Inggris), William Vickrey (AS)
  1995: Robert Lucas Jr (AS)
  1994: John Harsanyi (AS), John Nash (AS), Reinhard Selten (Jerman)
  1993: Robert Fogel (AS), Douglass North (AS)
  1992: Gary Becker (AS)
  1991: Ronald Coase (Inggris)
  1990: Harry Markowitz (AS), Merton Miller (AS), William Sharpe (AS)
  1989: Trygve Haavelmo (Norwegia)
  1988: Maurice Allais (Prancis)
  1987: Robert Solow (AS)
  1986: James Buchanan (AS)
  1985: Franco Modigliani (AS)
  1984: Richard Stone (Inggris)
  1983: Gerard Debreu (AS)
  1982: George Stigler (AS)
  1981: James Tobin (AS)
  1980: Lawrence Klein (AS)
  1979: Theodore Schultz (AS), Arthur Lewis (Inggris)
  1978: Herbert Simon (AS)
  1977: Bertil Ohlin (Swedia), James Meade (Inggris)
  1976: Milton Friedman (AS)
  1975: Leonid Kantorovich (Uni Soviet), Tjalling Koopmans (AS)
  1974: Gunnar Myrdal (Swedia), Friedrich von Hayek (Inggris)
  1973: Vassily Leontief (AS)
  1972: John Hicks (Britain), Kenneth Arrow (AS)
  1971: Simon Kuznets (AS)
  1970: Paul Samuelson (AS)
  1969: Ragnar Frisch (Norwegia), Jan Tinbergen (Belanda)

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

SMPN Surabaya sabet dua juara Robotika Nasional

Surabaya (ANTARA News) - Dua tim dari SMP Negeri 1 Kota Surabaya, Jawa Timur, berhasil membawa pulang dua piala dari ajang Kontes Robotika Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) di Jakarta, Sabtu (11/10).

"Kami senang dan lega bisa meraih hasil maksimal. Itu semua berkat kerja keras seluruh anggota tim dan pelatih serta dukungan para guru," kata salah seorang peserta dari SMPN 1 yang tergabung dalam tim Spensabaya III di Surabaya, Senin.

Para anggota tim yang terdiri dari Bagus Adji Dwi Hendrarto, Al-Husain Azhar dan Ara'af Ario. Ketiganya duduk di kelas VIII SMP Negeri 1 Surabaya. Selain Spensabaya III, Gading Indrayana, Achmad Rafil dan Rizvi Ramadhika dari sekolah yang sama yang tergabung dalam Emerald Team juga meraih posisi Juara Harapan I.

Dalam kompetisi tersebut, seluruh kontestan yang semuanya berstatus pelajar sekolah menengah pertama diharuskan menciptakan robot line tracer. Artinya, jenis robot yang dimaksud bergerak mengikuti jalur lintasan.

Sedangkan tema lomba yaitu agrikultur. Area diluar garis lintasan diumpamakan hamparan sawah, sementara jalur lintasan adalah pematang sawahnya. "Konsepnya, robot kami berjalan sebagai alat patroli di areal sawah," katanya.

Penilaian juri didasarkan pada perolehan poin, waktu dan presentasi. Akumulasi ketiga kriteria itulah yang menentukan pemenang Kontes Robotika Nasional tahun ini.

Kendati sukses menyabet Juara II, namun seluruh anggota tim Spensabaya III sepakat keberhasilan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah.

Peserta lainnya Azhar mengatakan, tim-nya harus menjalani persiapan jauh-jauh hari sebelumnya. Intensitas kegiatan makin meningkat pada dua hingga tiga minggu sebelum lomba.

Azhar mengatakan berbagai kendala sempat menghadang, mulai dari kerusakan sensor hingga program error silih berganti menguji ketelatenan tim. Bahkan, demi meraih hasil maksimal, personil Spensabaya III harus rela pulang telat.

"Biasanya kami pulang pukul 14.00. Namun, akhir-akhir ini, baru keluar dari sekolah pukul 16.00 itu sudah biasa," ujar Azhar.

Sementara itu, pelatih Ekstrakulikuler Robotika SMP Negeri 1, M. Syaiful Azis mengatakan, ketentuan kompetisi yang diikuti kali ini agak berbeda dari sebelum-sebelumnya.

Biasanya, siswa hanya diminta mempertontonkan kinerja hasil karya robotnya saja. Namun, dalam Kontes Robotika Nasional Kemenristek ini, para peserta juga diharuskan melakukan presentasi di hadapan para dosen dan pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

"Ini sangat baik untuk meningkatkan kompetensi para pelajar. Setiap peserta dituntut tidak hanya mahir membuat karya robot, melainkan memahami detail komponen dan fungsinya," katanya.

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Mahasiswi Darmajaya ciptakan software pendeteksi flu burung

Bandarlampung (ANTARA News) - Mahasiswi Darmajaya Lampung, Bunga Vania, berhasil melakukan inovasi dengan menciptakan software pendeteksi penyakit flu burung.

Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika ini, di Bandarlampung, Senin, menjelaskan, perangkat lunak pendiagnosa flu burung yang dia ciptakan ini dibuat dengan menggunakan Program MATLAB R2008a.

Menurut Vania, melalui software buatannya ini, sistem secara otomatis mendeteksi kerusakan pankreas pada gambar yang diambil dari mikroskop digital.

"Virus H5N1 umumnya menyerang beberapa bagian organ utama pada unggas, terutama di bagian pankreas. Salah satu indikator unggas terinfeksi flu burung adalah adanya nekrosis atau kematian sel pada organ, dalam hal ini adalah pankreas. Software ini mampu membaca keberadaan nekrosis pada citra atau gambar di jaringan pankreas," jelasnya.

Mahasiswi yang lahir di Liwa Kabupaten Lampung Barat 22 tahun silam ini menambahkan, software itu bekerja dengan menerapkan operasi morfologi citra digital yang dapat mendeskripsikan bentuk suatu objek di dalam citra.

Ia menjelaskan lagi, untuk proses pendeteksian, pengguna terlebih dahulu menyimpan beberapa citra dari pengamatan jaringan pankreas ayam dengan mikroskop digital ke dalam komputer.

Kemudian citra-citra tersebut diinputkan ke dalam sistem untuk diproses menggunakan operasi morfologi citra digital. Operasi morfologi citra digital ini dilakukan untuk mendeskripsikan bentuk suatu objek di dalam citra. Dalam hal ini bentuk yang dimaksud adalah daerah nekrosis pada citra jaringan pankreas.

Menurut dia, jika daerah nekrosis terdeteksi pada citra jaringan pankreas, maka sistem akan otomatis memberikan outline untuk memperjelas daerah nekrosisnya.

Selanjutnya hasil pendeteksian ini dapat dijadikan dasar untuk diagnosa flu burung.

Upaya untuk menghasilkan inovasi ini, putri pasangan dari Supoyo dan Tri Lestari ini mengaku menghabiskan waktu selama tiga bulan, dan mendapatkan banyak arahan dari Dr Ir Suhendro Yusuf Irianto MKom selaku dosen pembimbing.

Dia berharap software ini bisa menjadi alternatif bagi peneliti untuk mengamati kerusakan jaringan dalam rangka pengembangan ilmu patologi, khususnya penyakit flu burung.

"Kasus flu burung sempat menjadi momok bagi masyarakat Indonesia, karenanya dibutuhkan penanganan serius dalam mengantisipasi penyebaran virus yang ditularkan melalui unggas ini. Mudah-mudahan inovasi yang saya ciptakan dapat memberikan sumbangsih dalam penerapan pengolahan citra digital untuk memudahkan pengamatan kerusakan jaringan hewan, terutama pada unggas," ujar Bunga.

Kendati demikian, diakui Bunga, penelitian ini masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut, karena sampel yang dilakukan masih dalam skala kecil.

Menurutnya, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat, dibutuhkan uji sampel yang lebih besar. Di samping itu, dapat pula disempurnakan dengan pendeteksian yang dibuat secara realtime dari sampel gambar mikroskop digital, ujarnya lagi.

Rektor IBI Darmajaya, Dr Andi Desfiandi SE MA, menyatakan, penelitian merupakan salah satu implementasi dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Menurutnya, budaya penelitian terus dikembangkan di IBI Darmajaya dengan tujuan untuk menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik.

"Dengan penelitian ilmiah akan lahir temuan-temuan baru yang menarik perhatian kalangan civitas akademik ataupun publik. Lebih dari itu, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan bidang keilmuan yang diteliti. Karenanya, di sini kami senantiasa mendorong mahasiswa untuk aktif melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah," katanya.

Kasus flu burung atau Avian Influenza yang menghebohkan Indonesia disebabkan oleh Virus H5N1 dan diketahui sangat berbahaya karena bisa berakibat kematian pada unggas maupun manusia.  (B014/F003)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Energi baru-terbarukan jadi prioritas riset LIPI

Bandung (ANTARA News) - Energi baru dan terbarukan serta mobilitas hijau menjadi prioritas riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), kata Pelaksana Tugas Kepala LIPI Dr Akhmadi Abbas.

"Riset energi baru terbarukan dan mobilitas hijau merupakan prioritas riset LIPI, yakni meliputi proses, peralatan dan material yang mampu menghasilkan energi," kata Akhmadi pada International Conference on Sustainable Energy Engineering and Application (ICSSEA) di Bandung, Selasa.

Ajang ICSEEA yang rutin digelar LIPI setiap dua tahun sekali, menurut dia, merupakan forum bertukar pengalaman tentang pengembangan
energi terbarukan, teknik serta aplikasi inovatifnya.

"Berbagai pandangan tentang kebijakan dan pendekatan serta promosi kerjasama internasional," katanya.

Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatonik Dr Budi
Prawara menyebutkan selain mambahas energi terbarukan dan kendaraan
ramah lingkungan ICSEEA juga membahas berbagai topik pendukung.

"Membahas pengembangan mobil listrik dan mobil hibrid,
mengenai kendaraan konvensional dan infrastrukturnya, biofuel,
manajemen lalu lintas, pembangkit listrik surya, tenaga biomassa, tenaga
hidrogen, ombak, panas bumi dan konservasi energi," katanya.

Akhmadi menjelaskan pula bahwa LIPI telah menginisiasi alat transportasi hijau sejak 1997 melalui riset mobil listrik.

"Sudah ada beberapa moda, pengembangan terus dilakukan, termasuk dalam riset battery kendaraan listrik yang masih menjadi kendala pengembangannya," kata dia.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Sunday, October 12, 2014

Harta karun yang terkubur diangkat dari "Titanic Kuno"

Jakarta (ANTARA News) - Barang pecah belah, jangkar timbal dan tombak perunggu ditemukan dalam ekspedisi ke kapal karam berusia 2.000 tahun bernama Antikythera, yang disebut "Titanic dari Zaman Kuno", di Yunani.

Kapal berisi harta karun itu pertama kali ditemukan lebih dari satu abad lalu. Para penggali bawah laut yang kembali mengunjungi kapal yang telah hancur itu mengatakan kapal tersebut menutupi lebih banyak area dibandingkan perkiraan sebelumnya.

"Bukti menunjukkan bahwa ini adalah kapal karam terbesar yang pernah ditemukan," kata Brendan Foley, ahli arkeologi laut dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) di Massachusetts, Amerika Serikat.

"Ini Titanik dari zaman kuno," katanya dalam pernyataan yang dikutip laman LiveScience.

Dalam beberapa pekan terakhir Foley dan koleganya menggunakan peralatan berteknologi tinggi--mereka bahkan menguji Exosuit semirobotik untuk menyelam--guna menjelajahi Antikythera.

Kapal yang penuh dengan barang-barang mewah itu diduga tenggelam antara tahun 70 SM dan 60 SM dalam perjalanan dari Asia Minor ke Roma.

Nelayan karang menemukan kapal itu tahun 1900 di lepas pantai Antikythera, satu pulau kecil bertebing di Yunani yang berada di jalur pelayaran kapal kuno.

Barang-barang yang diselamatkan pada penyelam awal sangat sensasional: patung kuda dan pahlawan berbahan perunggu dan marmer, perhiasan, furnitur, barang pecah belah dan mekanisme Antikythera, sebuah penghitung astronomis kompleks.

Tapi ketika itu eksplorasi situs pada kedalaman sekitar 55 meter di bawah permukaan laut terbukti berbahaya. Satu penyelam meninggal dunia dan dua lumpuh menurut WHOI.

Jacques Cousteau kembali menggunjungi kapal Antikythera beberapa puluh tahun kemudian dan menarik lebih banyak objek yang menggiurkan.

Untuk mencari tahu barang apa lagi yang mungkin terkubur di dasar laut, Foley dan mitranya di  Kementerian Budaya Yunani meluncurkan misi yang disebut "Kembali ke Antikythera."

Musim penggalian pertama mereka dalam misi itu berlangsung 15 September sampai 7 Oktober.

Peta tiga dimensi beresolusi tinggi situs itu yang dibuat menggunakan kendaraan bawah laut otonom dilengkapi kamera menunjukkan bahwa reruntuhan kapal tersebar dalam rentang 984 kaki atau sekitar 300 meter di dasar laut.

WHOI menduga panjang kapal itu 164 kaki atau 50 meter.

Para penyelam kemudian menggunakan teknologi selam yang memungkinkan mereka berada di situs sampai tiga jam dalam sekali waktu dan menggali sejumlah artefak.

Mereka kembali menemukan banyak jangkar perunggu dan cincin tali temali kapal dengan sedikit sisa kayu--barang-barang yang menurut para ilmuwan menjadi petunjuk bahwa banyak bagian kapal yang bertahan di bawah pasir.

Satu kendi utuh, potongan hiasan kaki tempat tidur dan 6,5 kaki atau dua meter tombak perunggu juga terkubur di bawah sedimen.

Tombak itu tampaknya merupakan bagian dari patung prajurit atau dewa-dewi Athena- atau mungkin bagian dari patung prajurit dan kereta yang lebih besar, kata Foley.

Para penyelam menemukan empat patung marmer raksasa di reruntuhan kapal itu seabad lalu. Tim berencana kembali tahun depan untuk penggalian lebih lanjut karena masih banyak rahasia yang harus diungkap dari situs itu.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © ANTARA 2014



View the Original article

Friday, October 10, 2014

Awan halangi pengamatan gerhana bulan total di Jakarta

Jakarta (ANTARA News) - Warga Jakarta masih harus menunggu untuk bisa menyaksikan bulan yang berwarna merah tembaga saat melewati bayangan Bumi dalam gerhana bulan total pada Rabu karena awan stratocumulus menghalangi pengamatan.

Gerhana bulan total yang terjadi mulai pukul 15.15 WIB dan berakhir pada 18.24 WIB masih bisa dilihat sampai pukul 20.33 WIB menggunakan teropong dari Jakarta jika awan yang menggumpal dan tersebar luas tak menghalangi.

"Pertengahan gerhana bulan total adalah saat 17.54 WIB. Saat itulah bulan akan tampak sangat indah berwarna merah tembaga," kata narator Planetarium dan Observatorium Jakarta, Cecep Nurwendaya.

Gerhana bulan kali ini adalah bagian dari rangkaian empat gerhana bulan total yang berurutan atau Gerhana Bulan Tetrad dalam periode dua tahun mulai 15 April 2014 hingga 28 September 2015. Dua gerhana terjadi pada 2014 dan dua lainnya pada 2015.

Gerhana Bulan Tetrad tergolong langka karena dalam seribu tahun di millenium tiga hanya terjadi 32 kali.

Cecep mengatakan gerhana bulan total aman untuk dilihat mata telanjang, berbeda dengan gerhana matahari total yang menyilaukan.

Selain dari Jakarta, gerhana bulan total kali ini juga bisa dilihat dari wilayah Asia Timur, Australia, Kawasan Pasifik, dan Amerika jika cuaca bagus.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2014



View the Original article

Nobel Kimia untuk penembus batas kehidupan tingkat molekul

Stockholm/London (ANTARA News) - Seorang ilmuwan Jerman dan dua ilmuwan Amerika pada Rabu memenangi Hadiah Nobel Kimia 2014 karena meruntuhkan penghalang batas ukuran mikroskop optik, memungkinkan para peneliti melihat molekul individual dalam sel-sel hidup.

Eric Betzig dan William Moerner dari Amerika serta Stefan Hell dari Jerman memenangi hadiah Nobel karena membawa mikroskop ke level baru dengan menggunakan fluoresens, membuatnya memungkinkan untuk mempelajari pembentukan sinaps-sinaps di antara sel-sel otak dalam waktu seketika.

"Atas pencapaian mereka mikroskop optik sekarang bisa setara dengan dunia-nano," kata Royal Swedish Academy of Sciences pada pengumuman pemberian hadiah delapan crown Swedia atau sekira 1,1 juta dolar AS.

Tahun 1873, para ilmuwan mengira ada batasan terhadap apa yang bisa dilihat ketika Ernst Abbe menetapkan bahwa resolusi mikroskop optik tidak melebihi 0,2 mikrometer, atau 500 kali lebih kecil dari lebar rambut manusia.

Namun ketiga penerima Nobel itu menembus batas tersebut dengan memindai molekul-molekul berfluoresens untuk membuat gambar yang lebih detail, yang mengarah ke penciptaan "nanoscopy", yang sekarang dikenal luas dalam mekanisme molekuler internal sel.

Mikroskop skala nano sekarang bisa mengikuti individual protein untuk lebih memahami penyakit-penyakit seperti Alzheimer dan Parkinson atau melacak perkembangan telur-telur yang dibuahi ketika mereka terbagi dan menjadi embrio.

"Ini sangat, sangat penting untuk memahami bagaimana sel bekerja dan memahami apa yang salah jika sel-sel terserang penyakit," kata Hell dalam konferensi lewat telepon setelah menerima penghargaan.

Hell, direktur Max Planck Institute for Biophysical Chemistry di Jerman, mengatakan dia "sangat terkejut" mendapat hadiah itu sementara Betzig mengaku tercengang mendengar berita itu.

"Saya berjalan linglung pada jam terakhir, pada hari yang indah di Munich, takut hidup saya telah berubah," katanya kepada kantor berita Reuters lewat telepon dari Munich, tempat dia dijadwalkan memberikan kuliah pada Rabu.

Betzig bekerja di Howard Hughes Medical Institute di Ashburn, Amerika Serikat, sementara Moerner adalah profesor di Stanford University.

Penerjemah: Maryati

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2014



View the Original article

Gerhana bulan langka hiasi langit Indonesia

Pewarta: A.E.S. Wicaksono

Jakarta (ANTARA News) - Gerhana bulan total yang termasuk langka, --disebut Gerhana Bulan Tetrad--, menghiasi langit Indonesia pada Rabu petang pukul 15:15:33 WIB hingga 20:33:43 WIB.

Menurut Cecep Nurwendaya, astronom sekaligus narator di Planetarium dan Observatorium Jakarta, salah satu keistimewaan gerhana bulan pada Rabu 8 Oktober 2014 adalah gerhana bulan tersebut merupakan bagian dari untaian empat gerhana bulan total yang berurutan.

"Ini adalah rangkaian gerhana bulan total kedua," kata Cecep ketika jumpa pers di Planetarium Jakarta, Rabu.

Dua gerhana bulan total berlangsung pada tahun 2014; 15 April dan 8 Oktober sementara dua gerhana bulan lainnya akan berlangsung pada 2015; 4 April dan 28 September.

Untaian empat gerhana bulan total yang berlangsung secara berurutan disebut Gerhana Bulan Tetrad.

Gerhana Bulan Tetrad tergolong langka karena dalam seribu tahun di milenium ketiga hanya terdapat 32 kali fenomena tersebut.

Peristiwa gerhana bulan total tersebut bisa disaksikan oleh semua pengamat di wilayah Indonesia, namun di wilayah Jakarta, tahapan gerhana dapat dilihat mulai saat bulan terbit di ufuk Timur sekitar pukul 17:42:48 WIB.

"Ketika itu bulan sudah pada kondisi gerhana bulan total ditandai dengan warnanya yang merah tembaga," kata Cecep, yang pernah menjadi asisten peneliti di Observatorium Bosscha di Lembang, Jawa Barat tersebut.

Gerhana bulan total berlangsung selama 58 menit dan 50 detik dengan awal gerhana bulan total terjadi pada 17:25:10 sedangkan akhir gerhana total pada 18:24:00 WIB.

Namun demikian hingga pukul 18:30 WIB langit Jakarta tertutup awan sehingga menyulitkan pengamatan terhadap gerhana bulan.

Pada kesempatan tersebut, Planetarium dan Observatorium Jakarta menyiapkan sejumlah teleskop bagi siswa dan guru yang berkeinginan untuk melihat langsung peristiwa gerhana bulan tersebut.

Menurut peta gerhana bulan total dari Planetarium dan Observatorium Jakarta, gerhana bulan dapat diamati juga di wilayah Asia Timur, Australia, Lautan Pasifik dan sebagian wilayah Amerika.

Sementara itu, pewarta Antara di Magelang, Jawa Tengah melaporkan warga menyaksikan gerhana bulan, meskipun terkadang tertutup awan yang bergerak karena tersapu angin, Rabu malam.

"Masih terlihat tetapi kadang tertutup pergerakan awan. Gerhana bulan bagus sekali," kata warga Kota Magelang Bekti Priyono ketika menyaksikan gerhana bulan dari Kampung Sindas, Kelurahan Magelang Utara.

Sejumlah warga juga melakukan shalat gerhana ketika menyaksikan peristiwa tersebut.

Di bagian timur Indonesia, Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (Lapan) menyediakan teleskop khusus untuk masyarakat Kabupaten Biak Numfor, Papua yang berkeinginan untuk melihat langsung gejala gerhana bulan.
(A059/T007)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2014



View the Original article

Lukisan gua kuno Sulawesi tulis ulang sejarah seni manusia

Washington (ANTARA News) - Lukisan prasejarah berusia sedikitnya 40.000 tahun yang menggambarkan binatang-binatang, termasuk yang disebut babirusa, dan gambar tangan manusia dalam tujuh gua di Sulawesi, Indonesia, menulis ulang sejarah seni.

Para ilmuwan mengatakan pada Rabu (9/10) bahwa mereka menggunakan metode dengan ketepatan tinggi untuk menentukan kekunoan lukisan itu.

Mereka menemukan bahwa usia karya seni itu sebanding dengan seni batu tertua yang diketahui dari Eropa, yang sejak lama dianggap sebagai awal kemajuan budaya manusia yang berwujud lukisan gua.

"Sebelumnya diperkirakan bahwa Eropa Barat adalah pusat ledakan simbolis pada awal aktivitas artistik manusia seperti lukisan gua dan bentuk lain pembuatan gambar, termasuk seni figuratif, sekitar 40.000 tahun lalu," kata Maxime Aubert, ahli penghitung usia dari Griffith University, Australia.

Fakta bahwa orang Sulawesi melakukan hal yang sama pada masa yang sama di Eropa menunjukkan bahwa seni gua mungkin muncul sendiri-sendiri pada kisaran waktu yang sama di seluruh dunia, termasuk Eropa dan Asia Tenggara, kata arkeolog Thomas Sutikna dari University of Wollongong, Australia.

"Seni baru adalah satu indikator pikiran abstrak manusia masa lalu, permulaan dari apa yang bisa dianggap sebagai salah satu ciri manusia 'modern'," kata Sutikna.

Studi difokuskan pada 14 lukisan gua: 12 stensilan tangan manusia dan dua gambaran binatang naturalis, satu menunjukkan binatang yang disebut babirusa, dan yang lain seperti babi.

Mereka melukis dalam gua-gua kapur dekat Maros di bagian selatan Sulawesi, sebuah pulau besar di timur Borneo.

Kebanyakan karya seni dibuat dengan pewarna yang disebut hartal merah untuk menghasilkan warna merah dan warna mulberry.

Keberadaan seni itu sudah diketahui selama puluhan tahun tapi usianya belum pernah ditentukan. Beberapa ahli memperkirakan karya seni itu berusia 10.000 tahun.

Para ilmuwan menggunakan metode berbasis peluruhan radioaktif dari sejumlah kecil uranium dalam pertumbuhan mineral kecil yang disebut "jagung gua" yang terbentuk pada sejumlah lukisan.

Karya seni Sulawesi tertua, gambar tangan berusia sekitar 40.000 tahun lalu, sezaman dengan usia seni gambar batu tertua di dunia, satu titik merah dari situs El Castillo di Spanyol.

Usia gambar-gambar binatang di situs gua Chauvet dan Lascaux di Prancis lebih baru, antara sekitar 26.000 dan 18.000 tahun, jika dibandingkan dengan gambar-gambar binatang di gua-gua Sulawesi, yang setidaknya berusia 35.000 tahun.

Gambar babirusa mewakili penggambaran figuratif tertua dan paling terpercaya penentuan usianya, kata Aubert.

Menurut hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature, para seniman itu membuat gambar tangan dengan meniup atau menyemprotkan cat di sekitar tangan yang ditempelkan pada permukaan batu.

"Para arkeolog suka berkata seperti 'kemampuan X adalah apa yang menjadikan kita manusia', tapi dalam hal asal seni mereka mungkin benar. Spesies kita terdorong membuat karya seni. Dan dalam satu atau bentuk lain, berpautan dalam semua hal yang kita lakukan," kata arkeolog Adam Brumm dari Griffith University seperti dilansir kantor berita Reuters.

Penerjemah: Maryati

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © 2014



View the Original article

Wednesday, October 8, 2014

UNY manfaatkan keong mas untuk pakan ternak

Yogyakarta (ANTARA News) - Kelompok mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memanfaatkan cangkang keong mas (Pomacea canaliculata) untuk dijadikan campuran pakan ternak unggas.

"Keong emas yang merupakan hama bagi petani mengandung kalsium yang cukup banyak pada cangkangnya. Kalsium merupakan unsur yang paling esensial dalam pembentukan kulit telur," kata ketua kelompok mahasiswa, Rohmi Suryaningsih, di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, pada sebutir telur terdapat sekitar dua gram kalsium. Kebutuhan unggas terhadap kalsium sangat tinggi sehingga diperlukan asupan kalsium yang cukup agar telur yang dihasilkan oleh unggas dapat berkembang dengan baik.

"Pemanfaatan cangkang keong mas sebagai pakan ternak unggas itu dapat mengurangi limbah cangkang keong mas yang dagingnya telah dikonsumsi. Selain sebagai pelestarian lingkungan, tepung cangkang keong emas juga dapat meningkatkan kualitas telur pada ternak unggas," katanya.

Ia mengatakan alat-alat yang dibutuhkan adalah mesin penggiling cangkang keong mas, penumbuk, dan wadah plastik. Bahan yang diperlukan adalah cangkang keong mas yang diperoleh dari hama keong mas di persawahan desa.

"Mesin penggiling kami gunakan mesin yang berjenis dismil atau penghalus. Tahap pembuatan tepung cangkang keong mas diawali dengan menyiapkan keong mas yang akan diambil cangkangnya kemudian dipisahkan dari dagingnya," katanya.

Selanjutnya cangkang keong mas dibersihkan dari kotoran dan dikeringkan, kemudian menumbuk dalam satu wadah dan digiling dengan mesin penggiling. Tepung cangkang keong emas tersebut dapat dicampurkan dalam pakan ternak yang ada sebagai penambah nutrisi pada unggas.

Menurut dia, keong mas di lahan pertanian mengganggu tanaman terutama tanaman padi dan menjadi musuh utama bagi para petani. Keberadaan keong mas dari tahun ke tahun semakin banyak karena kemampuan berkembang biak yang luar biasa.

Seekor keong emas betina mampu menghasilkan 15 kelompok telur dalam sekali siklus hidup yang berkisar antara 60--80 hari. Pertambahan populasi itu luar biasa karena seekor keong mas dewasa bisa menghasilkan 1.000--1.200 telur dalam setiap bulan.

Ia mengatakan jika populasi keong mas itu semakin bertambah maka akan berakibat fatal bagi hasil pertanian terutama untuk tanaman padi. Selama ini masyarakat hanya mengambil keong emas yang menjadi hama itu untuk dimanfaatkan dagingnya saja.

"Padahal cangkang keong mas tersebut mengandung kalsium. Oleh karena itu kami memanfaatkannya untuk campuran pakan ternak unggas sehingga dapat mengurangi biaya pengeluaran masyarakat untuk membeli pakan," katanya.

Anggota kelompok mahasiswa itu antara lain Mita Kurniati, Musyarofah, Vina Fitriana, dan Prapti Hanaviyah.

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2014



View the Original article

Ilmuwan ungkap variasi gen tinggi manusia

Washington (ANTARA News) - Para ilmuwan pada Minggu (5/10) mengungkap hasil analisis data genom lebih dari seperempat juta orang untuk mengidentifikasi hampir 700 variasi genetik dan lebih dari 400 wilayah genom yang berhubungan dengan tinggi manusia.

Akan seberapa tinggi dan pendek seseorang, menurut para peneliti, 80 persen tergantung pada genetiknya dan sisanya pada nutrisi dan faktor lingkungan lain.

"Kami mempelajari tinggi untuk dua alasan utama," kata Dr. Joel Hirschhorn, ahli genetika dan endokrinologi pediatrik di Boston Children's Hospital serta the Broad Institute of Massachusetts Institute of Technology dan Harvard University.

"Selama 100 tahun lebih, ini telah menjadi model hebat untuk studi penyakit-penyakit genetik seperti obesitas, diabetes, dan asma yang juga disebabkan oleh gabungan pengaruh dari banyak gen secara bersamaan. Jadi dengan memahami bagaimana genetik tinggi bekerja, kita bisa memahami bagaimana penyakit genetik manusia bekerja," katanya.

Di samping itu, ia melanjutkan, berbadan pendek pada masa kecil merupakan masalah klinis utama untuk endokrinologi pediatrik.

Mengetahui gen-gen yang penting untuk tinggi badan dan variasinya pada akhirnya akan membantu dokter mendiagnosis anak-anak yang punya satu penyebab utama berbadan pendek, tambah Hirschhorn seperti dilansir kantor berita Reuters.

Tim peneliti menganalisis data dari genom 253.288 orang keturunan Eropa, semuanya dari Eropa, Amerika Utara dan Australia.

Mereka meneliti sekitar dua juta variasi genetik umum pada individu-individu ini dan mengidentifikasi 697 variasi gen dalam 424 wilayah gen yang berhubungan dengan tinggi.

Hasil studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Genetics itu menunjukkan bahwa banyak gen yang yang mungkin berperan penting dalam pengaturan pertumbuhan tulang tapi belum diketahui sebelumnya.

Beberapa berkaitan dengan kolagen (komponen tulang); komponen tulang rawan yang disebut kondroitin sulfat; dan plat pertumbuhan, area pertumbuhan jaringan dekat akhir tulang panjang tubuh.

Para peneliti mengatakan bahwa masih banyak yang perlu dipelajari.

"Kami menemukan variasi genetik --potongan DNA yang bervariasi dari orang ke orang-- yang bertanggung jawab pada 20 persen komponen genetik untuk variasi normal tinggi," kata ahli genetika Timothy Frayling dari University of Exeter, Inggris.

Studi tim tahun 2010 melibatkan jumlah orang yang lebih sedikit dan mengidentifikasi 199 variasi genetik dalam 180 wilayah genom.

Hirschhorn mengatakan, dengan menggandakan ukuran sampel, para peneliti menggandakan jumlah wilayah gen yang berhubungan dengan tinggi, dan meningkatkan jumlah aktual gen yang bisa menunjukkan hubungan gen-gen dengan biologi pertumbuhan tulang normal.

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2014



View the Original article

Lawan kanker dengan bantuan teh hijau

Jakarta (ANTARA News) - Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada minggu ini dalam Jurnal Nature Nanotechnology menemukan, molekul yang merupakan bahan utama dalam teh hijau dapat digunakan sebagai pembawa atau pengangkut protein antikanker, -- membentuk nanokompleks therapeutic yang stabil dan efektif.

Temuan ini menurut para peneliti dapat membantu membangun sistem pengobatan yang lebih baik.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, Joo Eun Chung dan koleganya menggunakan molekul (-)-epigallocatechin-3-O-gallate (EGCG)-- molekul yang ditemukan pada teh hijau, -- untuk menciptakan pembawa protein antikanker Herceptin.

Kelebihan EGCG dibandingkan zat pembawa lainnya adalah memiliki juga efek antikanker.

Para peneliti ini lalu menyuntikkan nanokompleks EGCG-Herceptin pada tikus.

Mereka lalu menemukan bahwa tumor tertentu pada tikus berkurang pertumbuhannya dalam jangka waktu yang lebih lama.

Para peneliti mengatakan, beberapa pengobatan kanker tergantung pada obat-obatan yang terdiri dari obat terapi dan sebuah pembawa yang menghantar obat ke lokasi tumor.

Ketika merancang obat pembawa, beberapa faktor harus dipertimbangkan, misalnya, harus menyerang tumor.

Lalu, rasio obat pembawa itu, karena penggunaan dalam jumlah tinggi bisa mengakibatkan keracunan jika tubuh tak mampu memetabolismenya.

Selain itu, terlalu kompleksnya obat bisa mengubahnya menjadi tidak efektif, jika tubuh melawan (obat) dan menghilangkannya terlalu cepat, demikian seperti dilansir Medical News Today.

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2014



View the Original article

Tuesday, October 7, 2014

Penemu "GPS" otak raih Nobel Fisiologi/Kedokteran

Jakarta (ANTARA News) - Majelis Nobel di Karolinska Institutet memutuskan memberikan Hadiah Nobel Fisiologi/Kedokteran kepada John O'Keefe serta May-Britt Moser dan Edvard I. Moser untuk temuan sel yang menyusun sistem posisi dalam otak.

Sekretaris Komite Nobel untuk Fisiologi dan Kedokteran Göran K. Hansson mengumumkan nama penerima Hadiah Nobel tersebut di Karolinska Institutet, Stockholm, Swedia, Senin.

Para penerima Nobel Fisiologi/Kedokteran tahun ini menemukan sistem posisi, "GPS di dalam otak" yang memungkinkan kita memandang diri kita di dalam ruang, mendemonstrasikan basis seluler untuk fungsi kognitif yang lebih tinggi, demikian seperti dilansir laman resmi Nobel.

Mereka menemukan sistem yang menunjukkan bagaimana kita tahu di mana kita berada, bagaimana kita menemukan jalan dari satu tempat ke tempat lain dan bagaimana kita bisa menyimpan informasi-informasi itu sehingga bisa segera menemukan jalan ketika berada di jalur yang sama lain kali.

"Kemampuan untuk mengetahui di mana kita berada dan bagaimana kita menemukan jalan  sangat penting untuk keberadaan kita," kata anggota Komite Nobel, Ole Kiehn, dalam konferensi pers yang disiarkan lewat laman YouTube.

"Misalnya, bagaimana kita tahu kita ada di lapangan di depan tempat konser di Stockholm dan bagaimana kita bisa menemukan jalan ke tempat lain di kota ini serta bagaimana kita bisa menyimpan informasi ini supaya kita bisa menggunakan jalan ini lagi lain kali," kata ahli ilmu syaraf itu.

"Dan bagaimana otak melakukan fungsi yang sedemikian kompleks? Pekerjaan para penerima Nobel telah menjawab pertanyaan ini," katanya.

Tahun 1971, John O´Keefe menemukan komponen pertama sistem posisi itu. Dia menemukan satu tipe sel syaraf di area otak yang disebut hippocampus yang selalu aktif ketika tikus berada di tempat tertentu dalam ruangan.

Sel-sel syaraf yang lain aktif ketika tikus itu berada di tempat lain. O´Keefe menyimpulkan bahwa "sel-sel tempat" ini membentuk satu peta ruangan.

Lebih dari tiga dekade kemudian, tahun 2005, suami istri Edvard dan May-Britt Moser menemukan kunci lain dari komponen sistem posisi otak.

May-Britt Moser, profesor ilmu syaraf yang lahir di Norwegia tahun 1963,
saat ini menjabat sebagai Direktur Centre for Neural Computation di
Trondheim.

Sementara Edvard I. Moser, yang lahir tahun 1962 di
Norwegia, sekarang menjabat sebagai Direktur Kavli Institute for Systems
Neuroscience
di Trondheim.

Mereka mengidentifikasi tipe sel syaraf lain yang mereka sebut "sel jaringan", yang membangkitkan sistem koordinat dan memungkinkan pemosisian dan penemuan jalan yang tepat.

Riset mereka selanjutnya menunjukkan bagaimana sel-sel tempat dan jaringan memungkinkan penentuan posisi dan navigasi.


Menjawab pertanyaan berabad-abad

Penemuan John O´Keefe, May-Britt Moser dan Edvard Moser telah memecahkan masalah yang menguasai para filsuf dan ilmuwan selama berabad-abad--bagaimana otak menciptakan satu peta ruang yang mengelilingi kita dan bagaimana kita menavigasi jalan kita melalui lingkungan yang kompleks.

John O´Keefe, yang lahir tahun 1939 di New York, terpesona dengan bagaimana otak mengendalikan perilaku dan memutuskan, pada akhir 1960-an, untuk menyerang pertanyaan ini dengan metode neurofisiologis.

Ketika merekam sinyal dari sel syaraf individual di bagian otak yang disebut hippocampus, pada tikus yang bergerak bebas di dalam ruangan, O’Keefe menemukan bahwa sel-sel syaraf tertentu aktif ketika binatang menyimpulkan tempat tertentu di lingkungan.

Ilmuwan berkewarganegaraan Amerika Serikat dan Inggris itu bisa menunjukkan bahwa "sel-sel tempat" ini bukan hanya mendaftar masukan visual, tapi membangun peta internal lingkungan.

O’Keefe, profesor ilmu syaraf kognitif yang saat ini menjabat sebagai Direktur Sainsbury Wellcome Centre in Neural Circuits and Behaviour di University College London, menyimpulkan bahwa hippocampus membangkitkan sejumlah peta, mewakili aktivitas kolektif sel-sel tempat yang aktif di lingkungan yang berbeda.

Oleh karena itu, memori tentang lingkungan bisa disimpan sebagai satu kombinasi spesifik dari aktivitas sel-sel tempat di hippocampus.

Lalu May-Britt dan suaminya Edvard Moser menemukan koordinatnya.

Mereka memetakan koneksi ke hippocampus pada tikus yang bergerak dalam ruangan ketika menemukan pola aktivitas menakjubkan di dekat bagian otak yang disebut entorhinal cortex.

Di sini, sel-sel tertentu aktif ketika tikus melewati beberapa lokasi yang diatur dalam jaringan heksagonal.

Masing-masing sel ini aktif dalam pola spasial unik dan secara kolektif "sel-sel jaringan" ini menyusun sistem koordinat yang memungkinkan navigasi spasial.

Bersama dengan sel-sel lain pada entorhinal cortex yang mengenali arah ke depan dan batas ruangan, mereka membentuk sirkuit dengan sel-sel tempat di hippocampus. Sirkuit ini menyusun sistem posisi komprehensif, Global Positioning System (GPS) internal di dalam otak.

Penelitian terkini menggunakan teknik pencitraan otak dan pada pasien yang menjalani operasi syaraf telah membuktikan bahwa sel-sel tempat dan jaringan juga ada pada manusia.

Pengetahuan tentang sistem posisi otak akan bisa membantu memahami mekanisme yang membuat kehilangan memori spasial yang mempengaruhi orang-orang dengan penyakit Alzheimer.

Temuan sistem posisi otak mewakili pergeseran paradigma dalam pandangan mengenai bagaimana susunan sel-sel yang khusus bekerja bersama untuk melakukan fungsi kognitif lebih tinggi.

"Ini telah membuka jalan baru untuk memahami proses kognitif, seperti memori, pemikiran dan perencanaan," demikian Komite Nobel.

Penerjemah: Maryati

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2014



View the Original article

Temuan penerima Nobel buka jendela baru ke Alzheimer

London (ANTARA News) - Penemuan sel-sel dalam otak yang bertindak sebagai sistem posisi, yang membuat tiga ilmuwan meraih Hadiah Nobel Fisiologi/Kedokteran, membuka jendela baru ke demensia seperti Alzheimer.

Sel-sel spasial yang ditemukan para penerima Nobel termasuk yang pertama yang diserang oleh Alzheimer dan bentuk lain demensia--menjelaskan bagaimana mereka sering hilang arah-- dan memahami bagaimana mereka menurun akan menjadi penerang proses kejadian penyakit ini.

Itu adalah keyakinan peneliti Inggris-Amerika Serikat John O'Keefe, yang berbagi Hadiah Nobel 2014 dengan suami istri Norwegia May-Britt dan Edvard Moser.

Dia berencana membawa penelitian ini ke tingkat selanjutnya sebagai direktur institut otak baru di London.

"Kami sekarang bersiap-siap untuk melakukan lebih banyak studi berteknologi tinggi yang kami harapkan bisa mengikuti perkembangan penyakit dari waktu ke waktu," katanya kepada reporter setelah mendengar dia akan berbagi hadiah delapan juta crown Swedia (1,1 juta dolar AS) dengan May-Britt dan Edvard.

"Ini akan memberi kita pegangan pertama tentang kapan dan di mana penyakit bermula dan bagaimana kita bisa menyerangnya pada tingkat seluler dan molekuler," katanya seperti dilansir kantor berita Reuters.

Perang melawan Alzheimer sudah berlangsung lama dan membikin frustasi. Kasus demensia global diperkirakan naik jadi tiga kali lipat pada 2050, namun para ilmuwan masih berjuang untuk memahami biologi dasarnya dan pengembangan obat masih berserak dengan kegagalan.

Kerja O'Keefe dan suami istri Mosers tidak akan membawa ke terobosan segera tapi dengan menjelaskan bagaimana fungsi sel-sel--dan kemudian untuk menggagalkan fungsi-- dalam dua area spesifik otak terlihat vital untuk mengetahui bagaimana Alzheimer berkembang.

Demensia, dengan Alzheimer sebagai bentuk paling umumnya, sudah mempengaruhi 44 juta orang di seluruh dunia dan jumlah itu diperkirakan mencapai 135 juta pada 2050 menurut kelompok kampanye nirlaba Alzheimer's Disease International.

"Memahami bagaimana otak sehat berfungsi, khususnya area-area otak yang penting untuk pembelajaran dan memori, sangat penting untuk memahami perubahan apa yang terjadi selama kondisi seperti penyakit Alzheimer," kata Doug Brown, direktur riset dan pengembangan pada Alzheimer's Society di Inggris.

Para pemenang Nobel Fisiologi/Kedokteran tahun ini bekerja pada sistem navigasi otak sepanjang 40 tahun lalu, namun baru-baru ini para ilmuwan sudah mengembangkan perangkat-perangkat baru untuk mempelajari sirkuit otak yang akan dikerjakan oleh O'Keefe di institut riset yang dia pimpin.

Tahun depan lebih dari 150 ilmuwan akan bekerja di Sainsbury Wellcome Centre for Neural Circuits and Behaviour di University College London, menggunakan teknologi laser canggih, biologi molekuler dan model komputasi untuk menjelajahi jaringan rumit otak.

"Ini saat yang sangat menggembirakan," kata O'Keefe.

Negara-negara industri dalam Kelompok Delapan (G-8) menetapkan target bisa menemukan penanganan efektif untuk demensia pada 2025 atau satu dekade sejak obat terakhir yang disetujui untuk penanganan Alzheimer.

Sampai sekarang belum ada perawatan yang bisa memperlambat perkembangan penyakit ini. Obat yang ada sekarang hanya meredakan beberapa gejala saja.

"Kita semua tahu ada bom waktu di sana," kata O'Keefe.

"Kita mulai mendapat pegangan tapi bukan berarti akan segera menuju pengobatan."

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © 2014



View the Original article

Nobel Fisika diberikan ke penemu lampu hemat energi

Jakarta (ANTARA News) - Royal Swedish Academy of Sciences pada Selasa memutuskan memberikan Hadiah Nobel Fisika 2014 kepada Isamu Akasaki, Hiroshi Amano dan Shuji Nakamura untuk temuan sumber cahaya baru yang efisien energi dan ramah lingkungan, diode pemancar cahaya biru (Light-Emitting Diode/LED).

Dalam spirit Alfred Nobel, penghargaan diberikan pada penemuan yang bermanfaat besar bagi kemanusiaan, menggunakan LED biru, cahaya putih bisa dikreasikan dengan cara baru, demikian siaran pers dari Royal Swedish Academy of Sciences di laman resmi Nobel.

Kedatangan lampu-lampu LED memberikan alternatif sumber cahaya yang bertahan lama dan lebih efisien dibandingkan dengan sumber cahaya sebelumnya.

Ketika Isamu Akasaki, Hiroshi Amano dan Shuji Nakamura menghasilkan pantulan cahaya biru terang dari semi-konduktor mereka pada awal tahun 1990-an, mereka memicu transformasi fundamental teknologi pencahayaan.

Diode merah dan hijau sudah lama ada dalam waktu lama, tapi tanpa cahaya biru, lampu bercahaya putih tidak bisa dibuat.

Meskipun upaya sudah cukup besar dilakukan, dalam komunitas ilmiah maupun industri, LED biru masih menjadi tantangan untuk tiga dekade.

"Mereka berhasil ketika yang lain gagal," kata Royal Swedish Academy of Sciences.

Intervensi mereka dinilai revolusioner. Lampu LED putih yang memancarkan cahaya putih terang bertahan lama dan efisien energi.

Mereka terus menerus mengalami perbaikan, menjadi makin efisien dengan fluks cahaya lebih tinggi (dengan ukuran lumen) per unit masukan tenaga listrik (dalam ukuran watt).

Rekor paling baru hanya 300 lm/W, yang bisa dibandingkan dengan 16 bohlam reguler dan hampir 70 lampu fluorescen.

Karena sekitar seperempat konsumsi listrik dunia digunakan untuk tujuan pencahayaan, LED memberikan sumbangan besar untuk menyelamatkan sumber daya Bumi.

Konsumsi material juga berkurang karena LED tahan sampai 100.000 jam, dibandingkan dengan 1.000 jam untuk bola lampu pijar dan 10.000 jam untuk lampu fluorescen.

Lampu LED menjanjikan peningkatan kualitas hidup untuk 1,5 miliar orang di seluruh dunia yang kekurangan akses ke jaringan listrik: karena permintaan listrik yang rendah mereka bisa memanfaatkan tenaga surya yang murah.

Penemuan LED biru baru berusia 20 tahun, tapi sudah memberikan sumbangan untuk menciptakan cahaya putih dengan cara yang sepenuhnya baru untuk keuntungan bagi semua.

Konsumsi listrik dan material jadi lebih hemat berkat temuan Isamu Akasaki, Hiroshi Amano, dan Shuji Nakamura.

Isamu Akasaki, yang lahir di Jepang tahun 1929, adalah profesor di Nagoya University dan Meijo University. Hiroshi Amano lahir tahun 1960 di Jepang dan sekarang merupakan profesor di Nagoya University.

Sementara Shuji Nakamura merupakan warga negara Amerika yang lahir di Jepang tahun 1954. Dia adalah profesor di University of California, Santa Barbara, California.

Penerjemah: Maryati

Editor: Fitri Supratiwi

COPYRIGHT © 2014



View the Original article