Friday, July 5, 2013

UNS SURAKARTA, PELOPOR PENERAPAN INTEGRASI KURIKULUM TEKNOPRENER DAN PROSES INKUBASI

Category: Berita Kebijakan Teknologi

“Adopsi kurikulum teknoprener di perguruan tinggi merupakan bagian penting dari pengembangan teknoprener dalam menumbuhkembangkan budaya inovasi di kampus, sehingga Pusat Inovasi Inkubator di kampus yang bersangkutan akan selalu mendapatkan tenant-tenant yang berkualitas yang siap untuk diinkubasi sebagai teknoprener pemula. UNS merupakan percontohan yang pertama dimana kurikulum teknopernernya terintegrasi dengan proses inkubasi di Pusat Inovasi Inkubatornya,” demikian disampaikan oleh Kepala Balai Inkubator Teknologi (BIT)-BPPT, Iwan Sudrajat  dalam sambutannya di Kampus Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta (21/6).

BIT-BPPT bekerja sama dengan Fakultas Teknik-Universitas Sebelas Maret (FT-UNS) mengadakan kuliah umum kewirausahaan berbasis teknologi (Technopreneurship) di Ruang Sidang Utama FT-UNS. Acara ini merupakan bagian dari rencana aksi implementasi Kurikulum Teknoprener dan Kelembagaan Pusat Inovasi Inkubator di FT-UNS.


Dekan FT-UNS, Kuncoro Diharjo dalam pembukaan kuliah umum menyatakan kesiapan fakultas teknik mengimplementasikan technopreneurship dalam bentuk mata kuliah pilihan. “Implementasi kurikulum technoprenership ini dan pembentukan Pusat Inovasi Inkubator di UNS, merupakan tindak lanjut MoU antara BPPT dan UNS serta Perjanjian Kerjasama antara BIT dan FT-UNS”, jelasnya.

Kuliah umum yang diikuti oleh sekitar 150an peserta yang terdiri dari Ketua Jurusan, Dosen dan Mahasiswa di lingkungan Fakultas Teknik tersebut bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang materi Kewirausahaan Berbasis Teknologi / Technopreneurship kepada para mahasiswa FT-UNS.  Acara tersebut terbagi menjadi beberapa sesi, diantaranya Keynote Speech oleh Rektor UNS,  Ravik Karsidi dan Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT), Tatang Akhmad Taufik.

Tim Pengembangan Teknoprener BPPT  juga memperkenalkan Modul  Ajar Singkat, dimana muatan kurikulumnya antara lain Tingkat Kesiapan Teknologi (Technology Readiness Level/TRL), Tingkat Kesiapan Pasar (Market Readiness Level/MRL), dan Komersialisasi Teknologi.  Guna menarik atensi peserta,  turut hadir pengusaha binaan (tenant) BIT-BPPT yang sukses mendirikan beberapa perusahaan, di antaranya di bidang alat kesehatan dan energi alternatif. (yok/bit/humas)



View the Original article

No comments:

Post a Comment