Friday, July 12, 2013

PENGUATAN SID KAPUAS HULU, DORONG KEMANDIRIAN PANGAN DAN ENERGI

Category: Berita Kebijakan Teknologi

“Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) penting dalam rangka meningkatkan pembangunan ekonomi di daerah terutama melalui penguatan Sistem Inovasi Daerah (SID). Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan mendorong pembangunan ekonomi  berbasis pengetahuan (knowledge based economy) dan pembangunan masyarakat berbasis pengetahuan (konowledge based society), masyarakat  dengan dukungan akademisi, bisnis government, dan komunitas,” antara lain paparan yang disampaikan Direktur Pusat Audit Teknologi (PAT), Bambang S. Pujantiyo pada acara Workshop Mendorong Kemandirian Pangan dan Energi di Putussibau, Kapuas Hulu (3/7).

Workshop yang berlangsung selama dua hari (2-3/7) tersebut dibuka oleh Bupati Kapuas Hulu, AM Nasir.  Penyelenggaraan workshop merupakan kelanjutan penandatanganan MoU antara BPPT dan Kabupaten Kapuas Hulu pada 16 Desember 2010 lalu tentang SID. Selain itu penyelenggaraan workshop dilakukan dalam rangka meningkatkan pendapatan per kapita melalui kerjasama dengan kementerian pusat dan instansi terkait yang bergerak untuk melakukan peningkatan produktifitas hasil pertanian dan diversifikasi produk, serta kebutuhan akan energi listrik bagi 187 desa di Kapuas Hulu.

Pencanangan Kabupaten Kapuas Hulu  sebagai kabupaten mandiri pangan dan energi , didasari oleh potensi  energi  yang cukup besar, baik di sungai ( Kapuas, Bajau, Tebing, dan Embada) dan batubara, serta sumber pangan ternak sapi. Target 2014 mendatang menjadi pilot project sumber daging dan  pertanian dengan unggulan beras merah, hitam dan wangi.

Sebagai pembicara pada hari pertama workshop, Hidayat dari Kementerian Perdagangan menyampaikan tentang bagaimana meningkatkan produk daerah agar dapat diekspor. Selain bersedia membantu pelaku UKM untuk memasarkan produknya di dunia internasional dan membantu sebagai mediator dengan pihak luar negeri.

Pembicara berikutnya perwakilan dari Bank Indonesia  Wilayah Kalimantan Barat, menyampaikan  yang berkaitan dengan kemudahan akses keuangan/pembiayaan permodalan oleh UMKM  dalam pengajuan kredit yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu. Sehingga program kemandirian pangan  dan energi di Kabupaten Kapuas Hulu dapat terwujud.

Dengan adanya pembentukan Komite Inovasi Daerah dan Komite e-Development yang telah dibentuk,  Tim tematik akan berkoordinasi dengan kementerian Kominfo dan instansi lain yang terkait agar dapat mendukung implementasi dari SK yang sudah ada agar dapat berjalan baik. “Titik berat pelaksanaan pada dua program prioritas yang telah ditetapkan tahun 2012, yaitu ekowisata dan peran TIK guna peningkatan pelayanan masyarakat,” ungkap Yanto Sugiharto dari BPPT.

 Dijelaskan pula oleh Suhermin, sebagai pembicara kedua pada hari kedua pentingnya potensi pengembangan energi berbasis biofuel dengan memanfaatkan sampah organik, pembusukan sampah tanaman, atau biofuel dengan pohon nyamplung yang dapat menyerap tenaga kerja hingga 10 juta, dengan kebutuhan tanah hingga 500 ha.

 Pembicara terakhir  dari Kementerian Koordinator Perekonomian membahas tentang peluang pengembangan Kapuas Hulu agar bisa mandiri dengan pembentukan pasar khusus dan memanfaatkan produk unggulan yang ada di Kapuas Hulu, seperti Madu, Kayu Cendana, Karet dan sebgainya.

Hadir pada acara workshop peserta dari berbagai instansi pemerintah pusat dan daerah,  swasta,  dan perguruan tinggi. Workshop ditutup  secara resmi oleh Antonius Rawing selaku Sekretaris  Bappeda kabupaten Kapuas Hulu.( pat/humas)



View the Original article

No comments:

Post a Comment