Friday, July 5, 2013

KONSERVASI TERUMBU KARANG INDONESIA MENDESAK

Konservasi Terumbu Karang Indonesia Mendesak
Jumat, 5 Juli 2013

Metrotvnews.com, Jakarta: Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat Indonesia memiliki luas terumbu karang sekitar 51.000 km2 atau 18 persen dari total luas terumbu karang dunia. Namun sayangnya Indonesia juga salah satu negara dengan status terumbu karang yang paling terancam di dunia.

Selama 50 tahun terakhir, proporsi penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari 10 persen menjadi 50 persen berdasarkan laporan Reef at Risk pada 2002.

Adapun hasil survey Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) hingga akhir 2012 menyebutkan hanya 30 persen terumbu karang Indonesia dalam kondisi baik, 37 persen dalam kondisi sedang, dan 33 persen sisanya rusak parah. Pemantauan terumbu karang tersebut dilakukan LIPI di 77 daerah yang tersebar dari Sabang hingga Kepulauan Raja Ampat.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan berbagai tantangan konservasi terumbu karang di antaranya tuntutan pemenuhan kebutuhan manusia akan hasil laut sehingga berdampak pada penggunaan sumber daya pesisir serta kelautan berlebihan, juga dampak perubahan iklim.

"Perubahan iklim terutama berdampak cukup signifikan pada nelayan dan pola migrasi ikan di wilayah pesisir. Selain itu perubahan iklim menyebabkan naiknya suhu dan permukaan air laut dan asidifikasi air laut yang berdampak langsung pada terganggunya ekosistem pendukung terumbu karang," jelas Sharif dalam simposium terkait konservasi terumbu karang di Hotel Sultan, Kamis (4/7).

Sebagai struktur hidup yang terbentuk dari susunan kalsium karbonat ratusan tahun silam, peran terumbu karang ternyata amat penting menunjang kestabilan ekosistem sekitarnya. Terdapat ribuan spesies yang hidup di kawasan terumbu karang seperti lebih dari 2500 jenis ikan, 590 jenis karang batu, 2500 jenis Moluska, dan 1500 jenis udang-udangan.

Sharif mengungkapkan Indonesia termasuk memiliki kawasan terumbu karang paling kaya sedunia dengan total keuntungan pendapatan keuntungan pendapatan sebesar US$1,6 milyar/tahun baik dari hasil tanggapan laut yang ditopang terumbu karang maupun pariwisatanya. Nilai keseluruhan pelayanan dan sumber dayanya sendiri diperkirakan mencapai setidaknya US$ 61,9 milyar/tahun.

Selain bernilai luar biasa secara ekonomi, terumbu karang Indonesia turut menopang keseimbangan ekosistem lautan dunia. Bila habis, berbagai spesies yang dimilikinya ikut musnah yang menyebabkan kestabilan ekosistem lautan dan pesisir terganggu.

Untuk melindungi aset yang luar biasa ini serta memenuhi keperluan mendesak penyelamatan terumbu karang di Indonesia, menurut Sharif, Indonesia telah mengukuhkan komitmen di dunia internasional.

Menurutnya, Indonesia telah menjadi salah satu negara peserta Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) dari enam negara pemilik segitiga terumbu karang (coral triangle) dunia."Lima negara lainnya yakni Filipina, Malaysia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Solomon Island," papar Sharif. (Soraya Bunga Larasati)



» Arsip
» Diakses : 16 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment