Friday, July 5, 2013

INI DUA SUMBER GEMPA TEKTONIK DI SUMATRA

Ini Dua Sumber Gempa Tektonik di Sumatra
Jumat, 5 Juli 2013

Metrotvnews.com, Padang: Pulau Sumatra adalah bagian integral Indonesia yang terletak di kawasan yang dinamakan `Pacific Ring of Fire`, yaitu sebuah zona dimana sangat sering terjadi gempa bumi dan meletusnya gunung berapi.

Lebih dari 90 persen gempa bumi yang terjadi di dunia, dan sekitar 81 persen gempa berkategori kuat terjadi di zona ini.

Menurut pakar gempa dan tsunami purba dari LIPI, Eko Yulianto, beberapa waktu silam, Sumatra secara keseluruhan, terdapat dua sumber besar gempa bumi yang terus berproses yakni zona subduksi di pesisir barat dan Sesar Semangko di daratan.

Subduksi atau penekukan terjadi di pesisir barat Sumatra, dimana lempeng samudra bertabrakan dengan lempeng benua, pertemuan dua lempeng Samudra HindiaAustralia dan lempeng Eurasia.

Lempeng ini memanjang dari Laut Andaman di utara Sumatera hingga laut di selatan Jawa, dan berakhir di sekitar Laut Aru.

Proses subduksi akan terus berproses, sehingga gempa bumi pun akan terus berlangsung. Hal inilah yang menjadi sumber gempa dan sumber tsunami, ujarnya.

Sedangkan sumber gempa kedua, Sesar Semangko, sering juga disebut dengan Patahan Sumatra, adalah lempeng bumi yang bergerak di sekitar pegunungan Bukit Barisan dari Aceh hingga Teluk Semangko, Lampung.

Gempa yang mengguncang wilayah Bener Meriah, Selasa lalu, terjadi di patahan ini. Gempa di Sesar Semangko, ukuran magnitude (skala richternya) biasanya relatif kecil di banding gempa di zona subduksi.

Namun, jika berkekuatan dan berkedalaman sama, seperti diatas 6 SR dan dangkal, gempa di Patahan Sumatera beresiko lebih merusak dibanding gempa bersumber di zona subduksi.

Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Sumbar, Ade Edward mengatakan, gempa di segmen Patahan Semangko dengan kekuatan diatas 6 SR dan kedalaman kurang dari 20 km, berisiko menimbulkan kerusakan lebih besar ketimbang gempa yang bersumber dari zona subduksi.

Meskipun magnitudenya kecil, namun sumber cukup dangkal, maka akan melahirkan intensitas besar karena pusatnya di bawah pemukiman. Risikonya menimbulkan kerusakan fisik yang cukup besar, tapi tak akan terjadi tsunami, ujarnya.

Menurutnya, sifat gempa di Patahan Sumatra adalah pergeseran lempeng secara mendatar, bergetar menghentak, tapi tak terlalu lama.

Sedangkan gempa dengan sumber zona subduksi, Ade mengatakan, lokasinya sekitar 180 km dari daratan Sumatra.

Penelitian yang dilakukan geolog Kerry Sieh sejak tahun 1994, mengindikasikan terdapat potensi gempa dengan kekuatan diatas 9 SR atau megathrust di segmen Siberut, Kepulauan Mentawai. Gempa di zona subduksi, kalau magnitudenya besar, dirasakan tidak menghentak, tapi membuai, ucap Ade. (Yose Hendra)



» Arsip
» Diakses : 23 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment