Wednesday, July 3, 2013

ENERGI HIJAU UNTUK KETAHANAN ENERGI INDONESIA

Category: Berita Teknologi Informasi,Energi & Material

Sampai kini pertumbuhan Energi Hijau masih sangat rendah, padahal telah dicanangkan bahwa energi hijau akan mencapai 25% pada tahun 2025. Hal ini disebabkan beberapa kendala yaitu harga yang tidak kompetitif dibandingkan dengan bahan bakar minyak. “Indonesia sendiri kini sudah tidak lagi kaya akan minyak. Energi tersebut akan segera habis dalam beberapa puluh tahun lagi. Artinya, ketahanan energi Indonesia harus dicarikan solusi, utamanya dengan pemanfaatan energi hijau,” ungkap Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Marzan Iskandar Jakarta (3/7).

Marzan melanjutkan bahwa Energy Security Indonesia sendiri tidak aman, hal tersebut terbukti dari cadangan energi kita misalnya batubara, minyak, dan gas yang akan habis dalam beberapa tahun lagi. Kepala BPPT juga menjelaskan bahwa cadangan barubara yang dimiliki Indonesia saat ini mencapai 21 miliar ton, namun dengan produksi batubara per tahunnya mencapai 353 miliar ton, artinya cadangan batubara yang dimiliki Indonesia akan habis dalam waktu 59,8 tahun lagi.

"Sama halnya dengan gas, cadangan gas yang dimiliki Indonesia mencapai 104,72 TSCF (triliun kaki kubik feed), sementara produksi per tahun mencapai 3,4 juta MMSCF (juta kaki kubik feed). Artinya cadangan yang dimiliki Indonesia akan habis dalam 30,8 tahun lagi. Bahkan untuk minyak bumi Indonesia, cadangan yang dimiliki saat ini akan habis dalam waktu 12,8 tahun lagi," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, Jero  Wacik mengungkapkan bahwa saat ini penggunaan BBM dalam energi mixed Indonesia tahun ini masih 49,7%, diharapkan tahun 2025 akan dikurangi penggunaannya hingga mencapai 25% saja. “Dengan momentum kenaikan harga BBM subsidi yang dilakukan pemerintah pada 22 Juni kemarin, Indonesia harus secepatnya pindah ke energi hijau. Jika hal ini sudah berjalan baik maka saya yakin energi baru akan berkembang, orang akan mau investasi di energi ini," ucapnya.

Menambahkan pernyataan Menteri ESDM, Kepala BPPT juga menyebutkan perlunya mengurang penggunaan BBM fosil. Untuk itu, sudah saatnya dari sekarang ini Indonesia memfokuskan diri untuk membangun potensi sumber energi yang lebih aman dalam jangka panjang dan terbarukan. "Kita punya potensi hydro atau air yang memiliki cadangan setara 845 miliar barel oil equivalen, Geothermal atau panas bumi Indonesia punya cadangan mencapai 219 miliar barel oil equivalen dan banyak lagi mulai dari biomass, mini hydro, sampai uranium," terang Marzan dalam Talk Show 'Indonesia Menuju Energi Hijau' di Auditorium BPPT.

Adapun acara talkshow ini diadakan dalam rangka memperingati 35 tahun ITB78, adapun tujuan dari Talkshow Indonesia Menuju Energi Hijau ini sendiri guna mendapatkan masukan kebijakan pengembangan energi hijau, serta identifikasi kendala dan peluang pengembangan bisnis energi hijau, serta menampilkan para pakar bidang energi hijau dan pembuat kebijakan sebagai pembicara yang akan akan membahas permasalahan energi hijau di Indonesia baik dari sisi kebijakan dan sisi pengembangan bisnis energi hijau. (SYRA/humas)



View the Original article

No comments:

Post a Comment