Wednesday, July 24, 2013

BPPT DUKUNG PEMBANGUNAN PEKALONGAN BERBASIS IPTEK DAN INOVASI SECARA BERSISTEM MELALUI RPJMD

Category: Berita Kebijakan Teknologi

“Kerjasama BPPT dengan Pemerintah Kota Pekalongan dalam penguatan sistem inovasi (PSI) kini tengah memasuki tahun kedua. Pada periode tahun pertama pelaksanaan PSI sudah ada capaian yang baik di Kota Pekalongan, sehingga dibutuhkan percepatan di 5 Pilar PSI di Daerah Otonom. Dukungan BPPT sebagai institusi pemerintah pusat dalam menyediakan tim ahli dari berbagai perguruan tinggi dan profesional di bidangnya, akan membantu mitra daerah termasuk Pekalongan, dalam melakukan pembangunan berbasis iptek dan inovasi secara bersistem,” ungkap Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT), Tatang A. Taufik, saat pertemuan dengan Walikota Pekalongan, Basyir Ahmad, di Kantor Pemerintah Kota Pekalongan (28/6).

Pertemuan tersebut dimaksudkan untuk memantau kemajuan, mengevaluasi, dan menetapkan rencana tindak pelaksanaan PSI di Kota Pekalongan. Dalam kesempatan tersebut, Walikota Pekalongan menyampaikan tentang Dokumen Revisi RPJMD Kota Pekalongan yang mengakomodasi PSI berdasarkan masukan Tim BPPT. “Dokumen tersebut sudah difinalisasi pihak Pemkot dan sudah dikirim ke Pemprov Jawa Tengah. Agenda yang tertuang di dalam RPJMD revisi tersebut akan ditindaklanjuti dengan program yang berkaitan dengan PSI hingga 2015 sehingga diharapkan ada keberlanjutan,” ungkap Basyir.

Dalam acara tersebut juga dilaporkan mengenai perkembangan kegiatan setiap pilar PSI yang disampaikan oleh setiap Kepala Unit PKT. Untuk Pilar Penguatan Sistem Inovasi Daerah (PSID) disampaikan antara lain bahwa akan dilakukan kajian proses perijinan yang lebih inovatif bersama BPMP2T (Badan Penanaman Modal, Pelayanan dan Perijinan Terpadu), pengembangan SMK Incorporated, dimana diharapkan SMK dapat memiliki unit produksi.

Dari Pilar Pengembangan Jaringan Inovasi disampaikan tentang pemilihan alternatif “pusat/sentra kegiatan” untuk kawasan teknopolitan Pekalongan, yaitu di kawasan Jatayu (Gedung Bakorwil) atau gedung eks Disperindagkopumkm di Jl. Urip Sumoharjo. Kemudian dari Pilar Pengembangan Klaster Industri disampaikan bahwa tim akan melakukan kajian klaster industri khususnya batik sebagai produk unggulan Kota Pekalongan yang didukung proses SNI, yang diharapkan akan memberi nilai tambah produk.

Tim Pilar Pengembangan Teknoprener menyampaikan kebutuhan akan ruang inkubator yang diusulkan di gedung bekas kantor Dinsosnakertrans di Jl. Majapahit, serta review SK Pengelola Inkubator Bisnis Teknologi Kota Pekalongan agar lebih solid, dan pengembangan kelembagaan Pusat Inovasi berbentuk BDSP (Business Development Service Provider) di Disperindagkop, serta Pusat Inovasi berbentuk Inkubator perguruan tinggi di Universitas Pekalongan. Tim Pilar Pengembangan Tematik membahas rekomendasi perijinan IMB dalam mendukung green innovation sehingga konsep pembangunan gedung menganut konsep green building yang ramah lingkungan dan hemat energi, serta ketersediaan taman terbuka hijau serta penyediaan air bersih di kota Pekalongan.

Selanjutnya pada kesempatan yang berbeda juga dilakukan pertemuan, diadakan pertemuan dengan Relawan Muda Indonesia Berinovasi Kota Pekalongan sebagai salah satu komponen penting PSI di Hotel Dafam Pekalongan. Ketua kelompok “balarela” yang telah dibentuk setahun lalu, menyampaikan aktifitas sampai saat ini, kendala yang dihadapi, dan rencana kegiatan selanjutnya. Pertemuan dengan relawan ini selain memberi dukungan juga memotivasi mereka untuk terus beraktifitas dengan tujuan membangun Kota Pekalongan dalam keseharian kegiatan mereka.

Deputi Kepala BPPT Bidang PKT memberikan dorongan dengan memfasilitasi 5 anggota relawan untuk berkunjung ke Puspiptek - Tangerang Selatan agar mendapatkan wawasan mengenai pemanfaaatan iptek dan inovasi dengan kunjungan ke beberapa fasilitas BPPT. Walikota Pekalongan sangat mengapresiasi partisipasi para Relawan Muda Indonesia Berinovasi tersebut dan menyatakan komitmen Pemkot Pekalongan dalam mengakomodasi ruang kesekretariatan dan pembinaan/bimbingan secara berkala karena semua ini tidak terlepas dari program pemerintah dalam mengadopsi PSI di Kota Pekalongan. (sh/bit/humas)



View the Original article

No comments:

Post a Comment