Friday, July 5, 2013

2015 BATERAI LITHIUM FULL LOKAL, MOBIL LISTRIKNYA?

2015 Baterai Lithium Full Lokal, Mobil Listriknya?
Kamis, 4 Juli 2013

PT Nipress Tbk sebagai bagian dari konsorsium riset baterai sekunder lithium tancap gas menyiapkan line produksi baterai lithium untuk mobil listrik produksi massal Indonesia dan sektor industri. Ditargetkan, pada 2015 baterai lithium sudah full lokal, mulai dari cell, module, sampai packaging.

Investasi besar sudah disiapkan PT Nipress Tbk sebagai pemegang aki kendaraan merek NS, untuk meraih target tersebut. Ada tujuh line untuk produksi cell dan module yang masing-masing disuntikkan dana 55 dan 10 juta Dollar AS. Harapannya, ada permintaan paling tidak 6.000-an mobil listrik per tahun di Indonesia.

Kita sudah bisa membuat sendiri (baterai lithium) semuanya. Cuma saat ini kami memilih untuk impor cell-nya karena belum ada pasarnya. Kelak, kalau demand sudah ada, kami akan sangat mendukung. Tapi target 2015 semua lokal tetap dikejar, karena kami juga memasok baterai lithium untuk industri bahkan BTS berbagai provider, jelas Richard Tandiono, Direktur Operasional PT Nipress Tbk.

Mobil Listrik Massal

Target itu sejalan dengan niatan pemerintah yang ingin mengembangkan mobil listrik buatan Indonesia. Meski belum ada rumusan pasti, kemajuan sudah dilakukan dengan pernyataan Menteri BUMN Dahlan Iskan beberapa waktu lalu agar semua kendaraan yang digunakan untuk keperluan KTT APEC di Nusa Dua, Bali, Oktober 2013 mendatang tak boleh berbahan bakar, harus kendaraan listrik.

Mobil listrik produksi massal juga sedang serius dikembangkan berbagai instansti terkait. Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) dengan berbagai tipe yang diuji coba. Mobil dibangun di LIPI, Bandung. Sumber tenaga dipasok PT Nipress Tbk. Bahkan sudah ada mini bus warna merah yang sudah berkeliaran diuji coba di Yogyakarta.

Momen APEC akan dimanfaatkan sebagai promosi mobil listrik Indonesia produksi massal. Kami akan terus melakukan pengembangan. Tahun depan, direncanakan sudah ada prototipe, tegas Hari Purwanto, Sekretaris Menteri Riset dan Teknologi (4/7).



» Arsip
» Diakses : 40 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment