Monday, April 22, 2013

AKSI LIPI UNTUK PERUBAHAN IKLIM

Aksi LIPI untuk Perubahan Iklim
Senin, 22 April 2013

(Jakarta, 22 April 2013 Humas LIPI). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai lembaga penelitian tertua dan terbesar di Indonesia telah mengangkat isu perubahan iklim sejak tahun 2005. Hal tersebut tertuang jelas dalam Rencana Strategis LIPI Tahun 2010 2014.

Salah satu aksi nyata untuk berkontribusi terhadap isu tersebut adalah partisipasi LIPI dalam 3rd Indonesia Climate Change Education Forum & Expo yang diselenggarakan di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Jakarta pada Kamis (18/4) sampai Minggu (21/4) kemarin. Pameran tersebut diikuti oleh 43 peserta dari kementerian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pemerintah daerah, intansi pendidikan, perusahaan swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan media massa.

Selama empat hari penyelenggaraan pameran tersebut, stand LIPI dikunjungi rata-rata 200 pengunjung dari berbagai kalangan, dengan pelajar dan mahasiswa sebagai pengunjung terbanyak. LIPI menampilkan hasil-hasil riset yang terkait dengan upaya pengendalian perubahan iklim.

Hasil riset tersebut berasal dari Tim Pusat Penelitian Informatika LIPI yang menampilkan Stasiun Cuaca. Alat tersebut telah diaplikasikan penggunaannya oleh Pemerintah Kabupaten Bandung untuk memantau cuaca. Stasiun ini merupakan hasil riset sejak 2010. Dibanding produk sejenis, Stasiun Cuaca tersebut merupakan satu kesatuan sistem dari perangkat keras sampai perangkat lunak sehingga terintegrasi dan memudahkan dalam penggunaan, terang Bambang Sugiarto M.T., peneliti Pusat Penelitian Informatika LIPI.

Selain itu, Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi LIPI menampilkan Lampu Taman Sel Surya. Lampu ini dilengkapi dengan perangkat solar panel yang menangkap energi sinar matahari pada waktu siang hari dan menyimpannya dalam baterai untuk lampu LED (Light Emitting Diode). Dalam kondisi baterai penuh, energi sel surya yang ada dalam lampu taman ini mampu menyala selama 12 jam dan mempunyai sensor yang otomatis menyala waktu gelap dan padam waktu terang.

Tak hanya itu, Pusat Penelitian Limnologi LIPI memamerkan instalasi pengolahan air bekas galian tambang. Air yang sebelumnya penuh kandungan bahan berbahaya tersebut diolah sedemikian rupa agar bebas dari limbah berbahaya dan aman bagi lingkungan.

Selain hasil riset, LIPI juga melakukan kampanye perubahan iklim melalui talkhshow Adaptasi Perubahan Iklim dalam ajang pameran ini. Narasumbernya adalah Dr. Heru Santoso M.App.Sc., peneliti Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI dan Melani Kurnia Riswati S.Si dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor.

Pemutaran film dokumenter karya sivitas LIPI juga dilakukan selama pameran itu. Film tersebut yakni Pelindung Pantai Amboina dari UPT Balai Konservasi Biota Laut Ambon yang mendapat nominasi Eagle Awards Metro TV 2012, Hijau Daunku Lestari Alamku dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, dan Bahaya Pemanasan Global karya Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI dan Balai Informasi Teknologi LIPI. (fza/pwd)



» Arsip
» Diakses : 64 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment