Tuesday, February 12, 2013

"LIPI, PLEASE BIKIN PETA BIORESOURCES"

"LIPI, Please Bikin Peta Bioresources"
Kamis, 7 Februari 2013

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan di masa depan diharapkan mempertimbangkan aspek sumber daya alam hayati atau bioresource yang ada. Pembangunan dilakukan dengan memperkaya bioresource dan mencegah kerusakannya.

Emil Salim, Ketua dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup menuturkan, lembaga penelitian dan ilmuwan berperan dalam mendukung pembangunan berbasis sumber daya alam hayati tersebut.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Kamis (8/2/2013) meluncurkan buku berjudul "Bioresource untuk Pembangunan Ekonomi Hijau". Buku memuat beragam sumber daya alam hayati Indonesia yang bermanfaat untuk lingkungan, farmasi maupun pangan.

Emil mengapresiasi penyusunan kekayaan hayati Indonesia dalam buku tersebut. Namun, ia meminta LIPI berperan lebih. "LIPI please bikin peta bioresource. Apa saja bioresource Indonesia dan ada dimana," kata Emil.

Emil mengharapkan, peta bioresource bisa menjadi pertimbangan pemerintah pusat maupun daerah untuk membuat rencana pembangunan. Pemda bisa mengetahui sumber daya yang berpotensi untuk mencukupi kebutuhannya serta mencegah kerusakannya.

"Berdasarkan bioresource-nya, daerah bisa mengetahui, mana yang untuk pangan, untuk obat-obatan dan sebagainya. Dengan demikian, bioresource bukan menjadi dokumen tertulis tetapi juga dinamis," papar Emil.

Emil meminta ilmuwan untuk juga bicara. Selama ini, menurutnya, terjadi gap antara ilmuwan dan birokrat. Akibatnya, pembangunan tidak banyak mempertimbangkan hasil penelitian. Pemerintah daerah tidak banyak mengetahui potensi yang dimiliki.

Mantan Wakil Kepala LIPI, Endang Sukara, mengungkapkan bahwa pembangunan berbasis bioresource tidak mustahil dan pasti dapat mengantarkan Indonesia menjadi negara maju. Bioresource mampu menjawab permasalahan.

"Padang lamun merupakan penyerap karbon terbesar. Biodiversity dan cultural diversity itu merupakan alternatif untuk mencukupi kebutuhan pangan dan mitigasi perubahan iklim," ungkap Endang.

Endang menambahkan, dengan kesadaran akan kekayaan bioresource yang dimiliki, maka "cita-cita untuk men jadi negara 7 besar perekonomian dunia tahun 2020 itu sangat memungkinkan."



» Arsip
» Diakses : 165 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment