Tuesday, February 12, 2013

LAMPUNG PANEN SHORGUM

Lampung Panen Shorgum
Senin, 11 Februari 2013

Metrotvnews.com, Lampung Selatan: Wakil Gubernur Lampung Joko Umar Said bersama Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Lampung Selatan memanen perdana tanaman shorgum.

Bersama Ketua Perhiptani Lampung, Sutono, Joko memanen perdana Shorgum yang luasnya baru 0,1 ha ini.

Tanaman shorgum ini tergolong baru di Indonesia. Tanaman yang berkadar gula tinggi melebihi tanaman tebu ini akan dikembangkan lebih luas di Lampung.

Bambang Subiyanto dari LIPI, menyebutkan luas lahan tanaman shorgum di sejumlah wilayah di Indonesia pada 2014 akan diperluas hingga 10.000 hektare.

Hal itu disampaikan Bambang Subiyanto dari Pusat Inovasi LIPI, dan Fumihiko Sugiyama, dari Kimihiro Tanaka, Syswave Holdings Co Ltd di Grand Elty, Kalianda, Lampung Selatan, dalam seminar Prospek pengembangan sorghum sebagai bahan baku bioetanol dan sirup.

Pada 2013, shorgum ditanam di sejumlah wilayah di Indonesia atas kerja sama pihaknya dengan Riset Perkebunan Nusantara (RPN) pada areal 1.000 ha.

Pada 2014 akan ada rencana menanam shorgum di lahan seluas 10.000 ha. Mitranya antara lain RPN, PT Samirana dan pemerintah daerah yang berkenan, dan selanjutnya pada 2015, penanaman benih shorgum bisa dilakukan di Indonesia.

Pada seminar yang merupakan salah satu sesi Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW Perhiptani Provinsi Lampung itu, Sugiyama menjelaskan, pihaknya telah menguji coba tanam shorgum di Okinawa, Jepang seluas 20 ha, dan hasil biomasanya sama dengan 200 ton/ha/tahun.

Di Indonesia, tanaman shorgum telah diuji coba tanam, seperti di Cibinong, Lampung, Surabaya, Sulawesi dan Yogyakarta, dengan produksi 100 ton/ha/tahun.

"Uji coba tanam shorgum di Lampung disampaikan pembicara seminar tersebut digunakan untuk produksi bioetanol," kata Bambang.

Hasil panen shorgum satu kali sebenarnya cukup memuaskan, dan di Indonesia, termasuk Lampung, mungkin dapat panen tiga kali.

Di Sidrap, Sulawesi, produksi shorgum dari 3,2 ha digunakan untuk pakan ternak, sirup dan tepung. Lalu di Kendari, Sulawesi, hasil shorgum dari 6,0 ha untuk pakan ternak dan sirup, selanjutnya di Wayngapu, Sumba, NTT, hasil shorgum dari 4,0 ha digunakan untuk pakan ternak, sirup dan tepung.

Adapun di Purwakarta, Jawa Barat dan Pasuruan, Jawa Timur, produksi shorgum dari kedua daerah itu, tiap-tiap 3.000 ha lahan, didayagunakan untuk sirup dan tepung. (Ahmad Novriwan/Win)



» Arsip
» Diakses : 90 kali
» Dikirim : 0 kali



View the Original article

No comments:

Post a Comment