Wednesday, February 13, 2013

KPU GANDENG BPPT UNTUK CIPTAKAN SISTEM INFORMASI PEMILU YANG HANDAL

Sebagai upaya untuk meningkatkan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), terutama terkait dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta pengembangan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka menunjang pelaksanaan pemilu di Indonesia, BPPT bekerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum. Kerjasma tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pemanfaatan Iptek serta Pengembangan SDM dalam Menunjang Sistem Pemilihan Umum antara Kepala BPPT dan Ketua KPU di Kantor KPU, Jakarta (23/1).

Terkait dengan penggunaan TIK dalam pemilu, Kepala BPPT, Marzan A Iskandar menjelaskan bahwa BPPT telah mendukung KPU dalam dua kali penyelenggaraan pemilu nasional yang lalu yaitu tahun 2004 dan 2009, dengan memberikan dukungan teknis terkait penggunaan TIK di KPU. Disamping itu sejak tahun 2010 lalu, BPPT dalam hal ini melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (PTIK) telah melakukan kajian teknis, sosialiasi serta memberikan rekomendasi teknis terkait penyelenggaraan pemilu secara elektronik di Indonesia sebagai respon atas putusan MK tentang dibolehkannya e-voting dalam Pemilukada sesuai kesiapan daerah masing-masing.

“BPPT juga tidak hanya melakukan kajian teknis di bidang pemungutan suara elektronik saja. Namun juga memberikan rekomendasi terkait dukungan TIK dalam seluruh tahapan sistem kepemiluan yang terintegrasi. Hal tersebut dalam rangka meningkatkan manajemen kepemiluan yang berkualitas dan inovatif bagi lembaga penyelenggara pemilu,” jelas Marzan.

Berkaitan dengan hal tersebut juga direncanakan pada 6 Februari 2012 mendatang BPPT akan membahas masalah legalitas penyelenggaraan sistem informasi yang akan dibahas dalam suatu Focus Group Discussion (FGD) yang khusus membicarakan tentang penyelenggaraan sistem informasi pemilu. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi forum yang dapat dimanfaatkan sebagai upaya kita mempersiapkan sistem informasi kepemiluan yang handal,” ungkapnya.

Mengamini pernyataan Kepala BPPT, Ketua KPU, Husni Kamil Manik mengatakan bahwa akurasi data dalam berbagai hal merupaan kata kunci untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas. Akurasi data akan mewujudkan kepercayaan publik kepada penyelenggaraan pemilu. Dan tentunya akurasi data hanya dapat tercapai dengan pemanfaatan teknologi yang tepat guna.

Namun demikian, teknologi yang canggih tidak akan membawa manfaat jika tidak ditopang oleh SDM yang handal. “Karena itu untuk penguatan kapasitas SDM yang akan menggunakan dan mengendalikan teknologi sangat dibutuhkan. Kerjasama dengan BPPT ini diperlukan untuk memastikan SDM di KPU mampu menghendalikan, mengelola dan mengevaluasi secara mandiri teknologi yang digunakan dalam sistem kepemiluan,” terangnya.

Husni berharap sebagai lembaga negara yang fokus terhadap pengembangan teknologi di Indonesia, BPPT dapat menjadi leading sector untuk pengembangan teknologi  yang akan digunakan pada setiap tahapan pemilu, terutama pemilu 2014 mendatang. “Kerjasama kali ini merupakan upaya memperkuat kerjasama yang telah dilakukan sejak 2004 lalu. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas teknologi yang akan digunakan sehingga keinginan kita untuk memperbaiki kualitas penyelenggaraaan pemilu 2014 dengan lebih baik dan sukses dapat tercapai,” tegasnya.

Saat ini, menurut Marzan, PTIK BPPT telah melakukan internal review sistem informasi pendaftaran pemilih (sidalih). Internal review dilakukan untuk memeriksa kesiapan sistem agar dapat berfungsi dalam pengolahan yang diikuti konsolidasi, sinkronisasi dan pemeriksaan data DPT dan DP4. Serta dapat digunakannya sidalih untuk data dari KPU ke KPU kabupaten kota, dan sebaliknya yang pada akhirnya dapat digunakan untuk publikasi daftar pemilih. Kegiatan ini akan terus dilakukan terhadap sistem informasi lainnya yang akan digunakan dalam seluruh tahapan pemilu 2014.

“Kami (BPPT-red) siap mendukung kesiapan sistem informasi pemilu agar bisa menjadi sistem yang handal, reliable dan tentu saja pada akhirnya akan bisa meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem pemilu luber dan jurdil.  Kami siap untuk mendukung kesiapan sistem informasi pemilu mulai dari proses awal hingga nanti selesai. Pengembangan sistem selanjutnya yang akan dilakukan diharapkan bisa sesuai dengan standar pemilu yang sudah diadopsi secara nasional maupu internasional,” tutup Marzan. (SRA/humas)



View the Original article

No comments:

Post a Comment